3. Meningkatkan efektifitas kerjasama di antara instansi terkait di bawah pilar Politik
dan Keamanan ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN. 4.
Mendorong ASEAN Senior Official Meeting on Drugs ASOD untuk melakukan tinjauan terhadap mekanisme operasional dengan tujuan penerapan yang efektif
mengenai tanggung jawab yang telah diamanatkan; 5.
Mendorong pengembangan investigasi lintas batas dan program kerjasama di bawah kerangka Master Plan of ASEAN Connectivity.
C. Perdagangan Obat-Obatan Terlarang Drugs Trafficking di Wilayah Golden
Triangle
Golden Triangle atau segitiga emas merupakan sebuah kawasan yang terletak di Asia
Tenggara. Kawasan seluas 950.000 ��
2
merupakan daerah pegunungan terisolasi dan terletak diantara 3 tiga negara yang berbatasan secara langsung, yaitu Thailand, Myanmar dan
Laos.
139
Di kawasan inilah terdapat bisnis produksi dan perdagangan gelap narkoba dalam skala besar seperti heroin dan emphitamine yang diperdagangkan hampir ke seluruh penjuru
dunia. Kawasan ini sangat strategis sebagai kawasan produksi obat-obat terlarang karena kawasan segitiga emas ini terdiri dari daerah-daerah terpencil di Thailand bagian utara,
Myanmar bagian timur dan Laos bagian barat.
140
Laos, Myanmar dan Thailand merupakan negara-negara yang memiliki catatan buruk mengenai obat-obat terlarang. Ketiga negara tersebut merupakan pusat produksi dan menjadi
pemasok terbesar obat terlarang jenis Ampethamine Type Stimulant ATS, heroin maupun opium
dalam dua dekade terakhir. Berdasarkan hasil statistikUnited Nation Office on Drugs and Crime Regional Centre for East Asia and The Pacific
tahun 2008 menunjukkan bahwa seperti yang telah disebutkan sebelumnya
bahwa kawasan ini merupakan penghasil 60 produksi Opium dan Heroin dunia.
139
http:www.wikipedia.com , Golden Triangle Southeast Asia diakses pada 23 Maret 2015
140
Bambang Cipto., Ibid hal.228
Myanmar adalah negara penghasil opium terbesar di dunia dan Laos menjadi negara terbesar kedua. Sementara Thailand menjadi negara penghasil obat terlarang jenis ATS terbesar di
kawasan Asia Tenggara. Bahkan Thailand pernah menjadi negara dengan tingkat pengguna narkoba tertinggi di dunia.
141
Pada tahun 1998, luas tanaman opium atau poppy di kawasan Golden Triangle mencapai 157.900 hektar dengan penghasian sekitar 1.435 metric ton poppy. Oleh karena itu
tidaklah mengherankan jikaGolden Trianglemerupakan pemasok 60 produksi opiumdan heroin
di dunia
142
Golden triangle memiliki jaringan yang luas di berbagai penjuru dunia yang membuat
mereka bukan hanya a major drug-producing country tetapi juga drug transsitting country. Bahkan jaringan mafia narkoba Golden Trianglejuga membuka hubungan dengan Golden
Crescent bulan sabit emas
143
dalam hal kerjasama untuk memperdagangkan opium keseluruh penjuru dunia. laporan United Nations Office on Drugs and CrimeUNODC pada
tahun 1998 menyebutkan bahwa 90 heroin dan morfin yang diperdagangkan di dunia berasal dari Golden Triangledan Golden Crescent.
144
Dalam memasarkan opium dan obat-obat terlarang lainnya ke pasar internasional, obat-obat terlarang tersebut diselundupkan melalui jalur-jalur khusus daerah-daerah
perbatasan ketiga negara tersebut dan juga melalui jalur air sungai Mekong dan Sungai Ruak yang melintasi ketiga negara tersebut. Tujuan transit penyelundupan obat-obatan terlarang ini
adalah provinsi Yunnan Cina, Ho Chi Min City Myanmar, Manila Filipina dan Phom
141
Drugs free ASEAN 2015: , “Status and Recommendation”, United Nation Office on Drugs and Crime Regional Centre for East Asia and The Pacific
142
World Drug Report 2006
143
Golden Crescent Merupakan jaringan kartel narkoba di wilayah Asia Selatan yang terdiri dari 3 negara yaitu, Iran, Afganistan dan Pakistan.
144
Jacob Townsend, “China and Afghan Opiates: Assessing the Risk,” Central Asia-Caucasus Institute Silk Road Studies Program, June 2005
Phen Kamboja. Kota-kota tersebut merupakan komponen utama dari jalur pemasaran opium dan obat-obat terlarang lainnya ke pasar domestik maupun internasional.
Aktivitas produksi dan perdagangan narkoba di kawasan Golden Triangle juga memicu terjadinya pencucian uang dalam skala besar di negara ini. Melalui investigasi
selama 4 tahun, perusahan minyak dan gas Myanmar atau Myanmar Oil and Gas Enterprise MOGE adalah penyalur utama dari pencucian hasil produksi dan perdagangan gelap obat-
obat terlarang di Golden Triangleterkhusus Myanmar. Bahkan melalui MOGE dalam melakukan pencucian uang, melakukan kesepakatan bisnis dengan French Oil dan Union Oil
Company of California UNOCAL. MOGE menerima bayaran sekitar 15 juta dolar Amerika
Serikat, meskipun pada faktanya bahwa MOGE tidak memiliki asset selain angsuran no profit berjangka waktu. Bahkan meskipun negara Myanmar tidak menyediakan kurs kredit mata
uang asing di perusahan MOGE tersebut, tetapi Bank Singapura pernah mengkonfirmasi bahwa MOGE pernah melakukan transfer uang ratusan juta dalam kurs mata uang dolar
Amerika Serikat. Menurut data rahasia perusahaan MOGE menyebutkan bahwa drug lord Khun Sa adalah penyalur utama ke perusahaan dengan dana mencapai 60 juta US Dollar.
145
Kekuatan jaringan mafia narkoba yang juga memegang pemerintahan menyebabkan Golden Triangle
sangat sulit untuk ditaklukkan. Kekuatan politis dan militer yang menjadi bagian pemerintahan Laos dan Thailand dikendalikan oleh komandan gerilyawan yang hidup
dari perdagangan obat-obat terlarang. Begitu juga di Myanmar dimana the drug lord
146
Khun Sa memegang kendali pemerintahan Myanmar setelah memenangkan perang saudara di teluk
Burma.
147
145
Bernstein ,Dennis, Leslie Kean., People of the Opiate : Myanmar’s dictatorship of drugs, dalam http:wikipedia.com Golden Triangle diakses pada 23 Maret 2015
146
The Drug lord merupakan sebutan untuk mafia narkoba, individu maupun organisasi yang tidak tersentuh oleh hukum.
147
httpwww.wikipedia.com segitiga emas., diakses pada 23 MAret 2015
Keberadaan golden triangle disadari tidak hanya mengancam keamanan di ketiga negara golden triangle tetapi juga negara-negara sekitar Asia Tenggara karena jaringan
perdagangan obat-obat terlarang di kawasan Golden Triangleturut serta memasarkan obat- obatannya hampir ke seluruh kawasan Asia tenggara. Hal yang paling ditakuti adalah bahwa
jaringan narkoba di kawasan Golden Triangle ini tidak hanya mampu menguasai kegiatan- kegiatan ekonomi lainnya, tetapi juga kemampuan para jaringan narkoba untuk menguasai
suatu negara.
D. Kesepakatan Internal dan Eksternal ASEAN Dalam Upaya Menanggulangi Drugs