FUNGSI NERACA SALDO NERACA SALDO

BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 34

4.7 NERACA SALDO

4.7.1 FUNGSI NERACA SALDO

Pada akhir suatu periode perlu diadakan pengecekan untuk memastikan bahwa ayat-ayat jurnal telah dibukukan secara tepat ke dalam buku besar. Pengecekan tersebut dilakukan untuk menentukan keseimbangan buku besar pada akhir tiap periode akuntansi. Pengecekan keseimbangan buku besar merupakan langkah keempat dalam siklus akuntansi. Tahap ini diikuti oleh penyiapan laporan keuangan yang merupakan tahap kelima dalam siklus akuntansi. Neraca saldo disusun untuk memastikan bahwa buku besar secara matematis adalah akurat. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa jumlah saldo-saldo debet dalam buku besar harus selalu sama dengan jumlah saldo kredit. Neraca saldo merupakan alat pengujian untuk memastikan bahwa keseimbangan ini tetap terjamin dalam buku besar. Sebelum neraca saldo dapat disiapkan, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu. Jenis saldo suatu perkiraan tergantung pada perkiraannya itu sendiri. Salah satu aturan pendebetan dan pengkreditan yang telah diuraikan sebelumnya menyatakan sebagai berikut: secara normal saldo suatu perkiraan akan nampak pada sisi yang sama sebagaimana ditunjukan pada persamaann akuntansi. JENIS PERKIRAAN SALDO NORMAL Aktiva Kewajiban Modal Pendapatan Beban Saldo Debet Saldo Kredit Saldo Kredit Saldo Kredit Saldo Debet Proses penentuan saldo-saldo perkiraan buku besar disebut sebagai penentuan saldo perkiraan. Perkiraan-perkiraan selebihnya dalam buku besar Bengkel Mobil Ihsan akan ditunjukan berikut ini: ingat bahwa perkiraan-perkiraan beban mempunyai saldo debet karena beban mengurangi hak pemilik 4.7.2 PENYIAPAN NERACA SALDO Neraca Saldo adalah suatu daftar yang memuat nama-nama perkiraan beserta saldo-saldonya. Perkiraan-perkiraan disusun sesuai dengan urutan yang nampak di buku besar. Neraca saldo yang disiapkan bengkel mobil Ihsan per 31 Januari 2002 tampak di bawah ini: BENGKEL MOBIL IHSAN NERACA SALDO 31 JANUARI 2002 dalam rupiah NAMA PERKIRAAN NO. PERK. DEBET KREDIT Kas Piutang Toko Maju Perlengkapan Peralatan Bengkel Hutang PT Berkah Hutang PT Agus Modal Tuan Ihsan Penjualan Beban Reparasi Beban Gaji Beban Perlengkapan 101 102 111 112 201 202 301 401 501 502 503 7.100.000,00 10.400.000,00 19.600.000,00 32.000.000,00 500.000,00 1.500.000,00 200.000,00 5.800.000,00 500.000,00 62.000.000,00 3.000.000,00 71.300.000,00 71.300.000,00 BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 35 Neraca saldo dapat disiapkan pada sembarang waktu untuk memastikan bahwa buku besar dalam keadaan seimbang. Pada umumnya hal ini dilakukan pada tiap akhir bulan. Salah satu diantaranya harus disiapkan pada akhir tiap periode akuntansi. Prosedur penyiapan neraca saldo adalah sebagai berikut: Judul Cantumkan judul pada bagian atas tengah dari neraca saldo. Judul ini menjawab pertanyaan: Siapa nama perusahaan, Apa nama daftar, dan Kapan tanggal. Saldo-saldo Perkiraan Catat perkiraan-perkiraan secara berurut sebagaimana nampak dalam buku besar. Tulis nama perkiraan dalam kolom pertama, nomer perkiraan pada kolom kedua, dan saldo perkiraan dalam kolom debet atau kolom kredit. Hanya perkiraan-perkiraan yang mempunyai saldo saja yang perlu ditampakkan pada neraca saldo. Penarikan Garis dan Penjumlahan Setelah seluruh saldo perkiraan dimasukkan, maka kolom-kolom yang dijumlah dan hasilnya ditulis dengan pensil. Bila jumlah debet sama dengan jumlah kredit, maka lakukan hal-hal berikut: 1 tarik garis tunggal horizontal melintasi kedua kolom uang, 2 catat jumlah-jumlahnya, 3 tarik dua garis bawah. Dua garis bawah menunjukkan bahwa neraca saldo telah diselesaikan. Apabila jumlah debet tidak sama dengan jumlah kredit, berarti terdapat kesalahan. Semua kesalahan harus ditemukan sebelum jumlah- jumlah neraca saldo dicatat dan garis-garis penutup ditarik. Jika jumlah debet dan jumlah kredit cocok, maka neraca saldo dikatakan seimbang. Bila jumlah tersebut tidak cocok, berarti terdapat kesalahan. Untuk menemukan kesalahan, pencarian dimulai dari neraca saldo, kemudian mundur langkah demi langkah ke buku besar, jurnal dan ke bukti-bukti hingga kesalahan itu di temukan. Fakta bahwa suatu neraca adalah seimbang tidak berarti bahwa catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat. Neraca saldo hanya mengecek ketelitian matematis dari buku besar. Ini menbuktikan bahwa jumlah saldo-saldo debet dan jumlah saldo-saldo kredit dalam perkiraan-perkiraan buku besar adalah sama. Suatu neraca saldo tidak mengungkapkan kesalahan-kesalahan pembukuan, misalnya; Jika pembelian suatu mesin dibukukan pada perkiraan biaya yang bersangkutan keseimbangan akan tetap terjamin tetapi perkiraan-perkiraan menunjukkan jumlah yang salah. Kemungkinan terjadinya kesalahan tersebut menekankan perlunya ketelitian setiap saat, baik dalam pencatatan data, dalam menganalisa transaksi-transaksi, dalam menjurnal, dan dalam membukukan ke perkiraan-perkiraan buku besar. 4.8. LAPORAN KEUANGAN Jumlah-jumlah untuk Laporan Laba Rugi dan Neraca tidak diperoleh secara langsung dari perkiraan- perkiraan buku besar. Neraca saldo memberikan data untuk penyiapan laporan-laporan keuangan. Perkiraan-perkiraan dalam neraca saldo disusun secara urut berdasarkan aturan tata perkiraan. Oleh karenanya, perkiraan-perkiraan aktiva akan ditulis pertama kali, diikuti oleh perkiraan oleh perkiraan- perkiran kewajiban, hak pemilik, pendapatan, dan beban. Jadi, perkiraan-perkiraan dalam neraca saldo dapat dengan mudah dibagi ke dalam dua kelompok: perkiraan-perkiraan neraca dan perkiraan- perkiraan Laba Rugi. Berikut ini akan diberikan contoh dari Laporan Laba Rugi dan Neraca dari ketiga bentuk perusahaan yaitu perusahaan perseorangan, persekutuan dan perseroan terbatas. 4.8.1 LAPORAN LABA RUGI Laporan Laba Rugi adalah suatu daftar yang mengikhtisarkan pendapatan, beban dan laba rugi bersih dari suatu perusahaan selama suatu periode akuntansi tertentu. Laporan Laba Rugi disiapkan sebelum neraca karena jumlah laba bersih atau rugi bersih harus dilaporkan dalam neraca. Jenis dan jumlah dari BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 36 pendapatan dan beban diperoleh dari neraca saldo. Laporan Laba Rugi yang disiapkan Bengkel mobil Ihsan untuk bulan Januari 2002 menunjukkan pendapatan Rp3 jt; beban Rp2,2 jt, dan laba bersih Rp0,8 jt. BENGKEL MOBIL IHSAN LAPORAN LABA RUGI UNTUK BULAN JANUARI 2002 dalam rupiah Pendapatan: Penjualan ………………... Beban: Beban Reparasi ………… Beban Gaji ………………. Beban Perlengkapan …… 500.000,00 1.500.000,00 200.000,00 3.000.000,00 2.200.000,00 800.000,00 4.8.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang menyajikan perubahan modal pemilik selama periode tertantu. Laporan ini menyajikan saldo awal modal pemilik, penambahan pada modal pemilik penambahan investasi dan laba bersih, pengurangan pada modal pemilik penarikan investasi atau rugi bersih dan saldo akhir modal pemilik. BENGKEL MOBIL IHSAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL UNTUK BULAN JANUARI 2002 dalam rupiah Modal Tuan Ihsan, 1 Januari 2002 56.000.000,00 + Investasi tambahan 9.000.000,00 - Penarikan 3.000.000,00 + Laba Bersih 800.000,00 Modal Tuan Ihsan, 1 Januari 2002 62.800.000,00 4.8.3 NERACA Neraca adalah suatu daftar yang menyajikan posisi aktiva, kewajiban dan hak pemilik dari suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Jumlah tiap Aktiva dan Kewajiban diambil dari Neraca Saldo. Sedangkan saldo akhir Hak Pemilik modal pemilik diambil dari Laporan Perubahan Modal. BENGKEL MOBIL IHSAN NERACA PER 31 JANUARI 2002 dalam rupiah AKTIVA KEWAJIBAN + HAK PEMILIK Kas 7.100.000,00 Hutang: Piutang 10.400.000,00 PT Berkah 5.800.000,00 Perlengkapan 19.600.000,00 PT Agus 500.000,00 6.300.000,00 Peralatan Bengkel 32.000.000,00 Modal Tuan Ihsan 62.800.000,00 69.100.000,00 69.100.000,00 BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 37 Neraca yang diperlihatkan di muka disajikan dalam bentuk perkiraan. Dalam bentuk Neraca seperti ini, Aktiva disajikan di sisi kiri sedangkan Kewajiban dan Hak Pemilik disajikan di sisi sebelah kanan. Neraca dapat pula disajikan dalam bentuk yang disebut bentuk laporan. Dalam bentuk laporan, Kewajiban dan Hak Pemilik disajikan di bawah Aktiva. BENGKEL MOBIL IHSAN NERACA PER 31 JANUARI 2002 dalam rupiah AKTIVA Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Bengkel Total Aktiva KEWAJIBAN Hutang: PT. Berkah PT. Agus Total Kewajiban HAK PEMILIK Modal, Tuan Ihsan Total Hak Pemilik Total Kewajiban dan Hak Pemilik 5.800.000,00 500.000,00 62.800.000,00 7.100.000,00 10.400.000,00 19.600.000,00 32.000.000,00 6.300.000,00 62.800.000,00 69.100.000,00 69.100.000,00 Perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam perusahaan persekutuan FirmaCV adalah sama dengan perusahaan perorangan, kecuali untuk perkiraan-perkiraan Hak Pemilik di mana dibutuhkan perkiraan modal yang terpisah bagi tiap sekutu. Dalam Laporan Laba Rugi suatu perusahaan persekutuan dapat diperlihatkan bagaimana laba bersih atau rugi bersih dibagi kepada sekutu-sekutunya. Misalnya diasumsikan bahwa Bengkel Mobil Ihsan Co. adalah perusahaan persekutuan yang dimiliki oleh Tuan Ihsan dan Lukas. Laporan Laba Rugi berikut ini menunjukkan adanya pembagian laba bersih di antara para pemilik perusahaan. BENGKEL MOBIL IHSAN CO LAPORAN LABA RUGI BULAN JANUARI 2002 dalam rupiah Pendapatan: Penjualan Beban–beban: Beban Reparasi Beban Gaji Beban Perlengkapan 500.000,00 1.500.000,00 200.000,00 3.000.000,00 2.200.000,00 Laba Bersih 800.000,00 Pembagian Laba Bersih: Tuan Ihsan Tuan Lukas 400.000,00 400.000,00 Laba Bersih yang di alokasikan 800.000,00 BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 38 Neraca perusahaan persekutuan sama dengan perusahaan perorangan, kecuali pada bagian Hak Pemilik yang menunjukkan kepentingan keuangan tiap sekutu. BENGKEL MOBIL IHSAN CO NERACA PER 31 JANUARI 2002 dalam rupiah AKTIVA Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Bengkel 7.100.000,00 10.400.000,00 19.600.000,00 32.000.000,00 Total Aktiva 69.100.000,00 KEWAJIBAN Hutang: PT. Berkah PT. Agus 5.800.000,00 500.000,00 Total Kewajiban 6.300.000,00 HAK PEMILIK Modal Tuan Ihsan Modal Tuan Lukas 31.400.000,00 31.400.000,00 Total Hak Pemilik 62.800.000,00 Total Kewajiban dan Hak Pemilik 69.100.000,00 Selain bentuk perseorangan dan partnershipfirma, bentuk perusahaan yang paling umum adalah perseroan terbatas corporation. Perbedaan utama antara perkiraan-perkiraan suatu perseroan terbatas dengan perusahaan perorangan atau perusahaan persekutuan adalah dalam perkiraan-perkiraan Hak Pemilik. Suatu perkiraan Hak Pemilik yang disebut Modal Saham digunakan untuk menunjukkan investasi para pemegang saham. Perkiraan Hak Pemilik lainnya yang disebut dengan perkiraan Laba yang Ditahan, digunakan untuk menunjukkan laba bersih yang belum dibagikan kepada pemegang saham. Untuk suatu perseroan juga terdapat perbedaan dalam perkiraan Kewajiban. Perusahaan perorangan dan perusahaan persekutuan tidak membayar pajak penghasilan perusahaan karena penghasilan bersih perusahaan merupakan penghasilan pribadi. Jadi, pemilik atau para sekutu yang kena atau harus membayar pajak penghasilan perusahaan. Suatu perseroan harus menyediakan suatu perkiraan untuk hutang pajak penghasilan. Pajak penghasilan didasarkan pada laba bersih perseroan. Suatu perseroan tidak akan mengetahui jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar kepada Pemerintah sebelum laba bersih dihitung dalam Laporan Laba Rugi. Oleh karena itu pada umumnya pajak penghasilan tidak disajikan di bagian “Beban-Beban” dari Laporan Laba Rugi tetapi ditempatkan setelah pos “laba bersih”. Jumlah laba bersih setelah kena pajak adalah jumlah yang dicantumkan di neraca. Laporan Laba Rugi dan Neraca berikut mengilustrasikan bagaimana pajak penghasilan disajikan apabila Bengkel Mobil tersebut berbentuk suatu perseroan dengan nama PT. Mobilindo. BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 39 PT. MOBILINDO LAPORAN LABA RUGI BULAN JANUARI 2002 dalam rupiah Penghasilan: Penjualan Beban–beban: Beban Reparasi Beban Gaji Beban Perlengkapan Total Beban Laba Bersih sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Bersih setelah pajak 500.000,00 1.500.000,00 200.000,00 3.000.000,00 2.200.000,00 800.000,00 120.000,00 680.000,00 PT. MOBILINDO NERACA BULAN JANUARI 2002 dalam rupiah AKTIVA Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Bengkel Total Aktiva KEWAJIBAN Hutang: PT. Berkah PT. Agus Hutang Pajak Pendapatan Total Kewajiban 5.800.000,00 500.000,00 7.100.000,00 10.400.000,00 19.600.000,00 32.000.000,00 6.300.000,00 120.000,00 69.100.000,00 6.420.000,00 HAK PEMEGANG SAHAM Modal Saham Laba ditahan Total Hak Pemegang Saham Total Kewajiban dan HPS 62.000.000,00 680.000,00 62.680.000,00 69.100.000,00 4.9 PENUTUPAN BUKU BESAR Setelah laporan keuangan selesai disusun, tahap selanjutnya adalah menutup perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dalam buku besar. BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 40

4.9.1 MENUTUP PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BEBAN