BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 18
merupakan dasar dari akuntansi sistem berpasangan atau sistem pencatatan ganda. Teori ini pertama kali dipublikasikan oleh Lucas Pacioli pada tahun 1494, yang dapat dinyatakan sebagai
berikut:
Tiap transaksi mempengaruhi dua atau lebih perkiraan dan ini dicatat sebagai total debet akan selalu sama dengan total kredit untuk transaksi tersebut.
Tiga aturan yang perlu diikuti dalam menerapkan teori pencatatan ganda untuk menganalisis seluruh transaksi adalah:
tiap transaksi mempengaruhi paling sedikit dua perkiraan. jika hanya dua perkiraan yang dipengaruhi oleh suatu transaksi, maka pendebetan dalam
perkiraan yang satu harus sama dengan pengkreditan diperkiraan yang lain.
Jika lebih dari dua perkiraan yang dipengaruhi oleh sutu transaksi, maka jumlah debet harus sama dengan jumlah kredit.
3.5
PENERAPAN ATURAN PENDEBETAN DAN PENGKREDITAN
3.5.1 PENERAPAN DALAM PERKIRAAN AKTIVA
Kita sekarang akan memasukkan transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan Januari 2002 dari perusahaan Bengkel Mobil Ihsan dalam perkiraan bentuk “T” yang telah dibuka. Saldo-saldo awal diambil
dari Neraca per 31 Desember 2001. Transaksi yang terlihat di sini melibatkan perubahan-perubahan dalam Aktiva dan Kewajiban.
Tiap transaksi akan dianalisis untuk menunjukan:
Aktiva, Kewajiban dan hak pemillik mana yang bertambah atau berkurang karena pengaruh transaksi.
aturan pendebetan dan pengkreditan mana yang diterapkan untuk mencatat penambahan atau pengurangan.
pencatatan apa yang harus dilakukan.
Transaksi-transaksi berikut mengilustrasikan penerapan aturan-aturan penambahan dan pengurangan pada perkiraan-perkiraan Aktiva
2 Januari: Bengkel Mobil Ihsan membeli tambahan Peralatan Bengkel secara tunai dengan harga Rp2 jt.
APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI
PENCATATAN Aktiva Peralatan bertambah Rp2 jt
Penambahan Aktiva DIDEBET
DEBET: Perkiraan Peralatan Rp2 jt
Aktiva Kas berkurang Rp2 jt Pengurangan Aktiva
DIKREDIT KREDIT:
Perkiraan Kas Rp2 jt KAS
PERALATAN 2002
1 Jan 6 jt
2002 2 Jan
2 jt 2002
1 Jan 30 jt
2002 2 Jan
2 jt
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 19
3 Januari: Bengkel Mobil Ihsan menerima Rp1 jt dari Toko Maju untuk pelunasan piutang.
APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI
PENCATATAN Aktiva Kas bertambah Rp1 jt
Penambahan Aktiva DIDEBET
DEBET: Perkiraan Kas Rp1 jt
Aktiva Piutang berkurang Rp1 jt Pengurangan Aktiva
DIKREDIT KREDIT:
Perkiraan Piutang Rp1 jt KAS
PIUTANG TOKO MAJU 2002
1 Jan 6 jt
2002 2 Jan
2 jt 2002
1 Jan 10 jt
2002 3 Jan
1 jt 3 Jan
1 jt
3.5.2 PENERAPAN DALAM PERKIRAAN–PERKIRAAN KEWAJIBAN
Transaksi-transaksi berikut mengilustrasikan aturan-aturan penambahan dan pengurangan untuk perkiraan-perkiraan Kewajiban.
4 Januari: Bengkel Mobil Ihsan membeli tambahan Perlengkapan secara kredit dari PT Berkah seharga Rp2 jt.
APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI
PENCATATAN Aktiva Perlengkapan
bertambah Rp2 jt Penambahan Aktiva
DIDEBET DEBET:
Perkiraan Perlengkapan Rp2 jt Hutang PT Berkah
bertambah Rp2 jt Penambahan Kewajiban
DIKREDIT KREDIT:
Perkiraan Hutang PT Berkah Rp2 jt PERLENGKAPAN
HUTANG PT BERKAH 2002
1 Jan 18 jt
2002 2002
2002 1 Jan
8 jt 4 Jan
2 jt 4 Jan
2 jt 5 Januari:
Bengkel Mobil Ihsan mengembalikan Perlengkapan yang dibelinya dari PT Berkah secara kredit seharga Rp200.000,00.
APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI
PENCATATAN Aktiva Perlengkapan
berkurang Rp200.000,00 Pengurangan Aktiva
DIKREDIT KREDIT:
Perkiraan Perlengkapan Rp200.000,00
Hutang kepada PT Berkah berkurang Rp200.000,00
Pengurangan Kewajiban DIDEBET
DEBET: Perkiraan Hutang PT Berkah
Rp200.000,00 PERLENGKAPAN
HUTANG PT BERKAH 2002
1 Jan 18 jt
2002 5 Jan
0,2 jt 2002
5 Jan 0,2 jt
2002 1 Jan
8 jt 4 Jan
2 jt 4 Jan
2 jt
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 20
6 Januari: Bengkel Mobil Ihsan membayar hutangnya kepada PT Berkah sebesar Rp4 jt.
APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI
PENCATATAN Hutang kepada PT Berkah
berkurang Rp4 jt Pengurangan Kewajiban
DIDEBET DEBET:
Perkiraan Hutang PT Berkah Rp4 jt Aktiva Kas
berkurang Rp4 jt Pengurangan Aktiva
DIKREDIT KREDIT:
Perkiraan Kas Rp4 jt KAS
HUTANG PT BERKAH 2002
1 Jan 6 jt
2002 2 Jan
2 jt 2002
5 Jan 0,2 jt
2002 1 Jan
8 jt 3 Jan
1 jt 6 Jan 4 jt
6 Jan 4 jt 4 Jan
2 jt
3.5.3 PENERAPAN DALAM PEKIRAAN HAK PEMILIK