PENERAPAN DALAM PEKIRAAN HAK PEMILIK

BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 20 6 Januari: Bengkel Mobil Ihsan membayar hutangnya kepada PT Berkah sebesar Rp4 jt. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Hutang kepada PT Berkah berkurang Rp4 jt Pengurangan Kewajiban DIDEBET DEBET: Perkiraan Hutang PT Berkah Rp4 jt Aktiva Kas berkurang Rp4 jt Pengurangan Aktiva DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Kas Rp4 jt KAS HUTANG PT BERKAH 2002 1 Jan 6 jt 2002 2 Jan 2 jt 2002 5 Jan 0,2 jt 2002 1 Jan 8 jt 3 Jan 1 jt 6 Jan 4 jt 6 Jan 4 jt 4 Jan 2 jt

3.5.3 PENERAPAN DALAM PEKIRAAN HAK PEMILIK

Ada tiga jenis perkiraan yang digunakan untuk mencatat perubahan dalam perkiraan Hak Pemilik, yaitu: 3.1 perkiraan modal, yang digunakan untuk mencatat penambahan atau pengurangan investasi pemilik. 3.2 perkiraan pendapatan yang digunakan jika perusahaan memperoleh pendapatan. 3.3 perkiraan beban yang digunakan untuk beban–beban yang dikeluarkan perusahaan. 3.1 Perubahan dalam perkiraan modal Perkiraan modal menunjukkan investasi pemilik dalam perusahaan. Saldo perkiraan ini bertambah jika pemilik melakukan tambahan investasi dan berkurang jika pemilik mengurangi investasinya. Modal Tuan Ihsan per 31 Desember 2001 adalah Rp56 Jt. Selama bulan Januari 2002 transaksi-transaksi berikut telah menyebabkan perubahan dalam perkiraan modal. 14 Januari: Tuan Ihsan menambah investasinya dalam perusahaan sebesar Rp9 jt. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Aktiva Kas bertambah Rp9 jt Penambahan Aktiva DIDEBET DEBET: Perkiraan Kas Rp9 jt Modal Tuan Ihsan bertambah Rp9 jt Penambahan Hak Pemilik DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Modal Tn Ihsan Rp9 jt KAS MODAL TUAN IHSAN 2002 1 Jan 6 jt 2002 2 Jan 2 jt 2002 2002 1 Jan 56 jt 3 Jan 1 jt 6 Jan 4 jt 14 Jan 9 jt 14 Jan 9 jt 21 Januari: Tuan Ihsan menarik kembali investasinya sebesar Rp3 jt dari perusahaan. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Aktiva Kas berkurang Rp3 jt Pengurangan Aktiva DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Kas Rp3 jt Modal Tuan Ihsan berkurang Rp3 jt Pengurangan Hak Pemilik DIDEBET DEBET: Perkiraan Modal Tn Ihsan Rp3 jt BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 21 KAS MODAL TUAN IHSAN 2002 1 Jan 6 jt 2002 2 Jan 2 jt 2002 21Jan 3 jt 2002 1 Jan 56 jt 3 Jan 1 jt 6 Jan 4 jt 14 Jan 9 jt 14 Jan 9 jt 21 Jan 3 jt 3.2 Perubahan dalam perkiraan pendapatan Hak Pemilik bertambah jika pemilik melakukan penambahan investasi. Hak Pemilik juga bertambah pada waktu pendapatan diperoleh. Kebanyakan perusahaan memperoleh pendapatannya dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa. Jumlah penjualan dicatat dalam suatu perkiraan pendapatan yang disebut perkiraan Penjualan . Oleh karena pendapatan menambah Hak Pemilik, maka hal ini dicatat dengan mengkredit perkiraan Penjualan. Selama bulan Januari 2002 Bengkel Mobil Ihsan melakukan penjualan jasa baik secara tunai maupun secara Kredit. Penambahan Hak Pemilik ini diilustrasikan pada halaman berikut. Dalam transaksi yang kedua, penjurnalan dilakukan kepada dua pelanggan yang berbeda. Sebagai akibatnya, dua perkiraan Piutang dipengaruhi. Meskipun transaksi ini melibatkan dua debet dan satu kredit, namun total debet harus sama dengan total kredit. 28 Januari: Bengkel Mobil Ihsan menerima Rp1,6 jt tunai sebagai pendapatan dari penjualan jasa perbaikan dan servis. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Aktiva Kas bertambah Rp1,6 jt Penambahan Aktiva DIDEBET DEBET: Perkiraan Kas Rp1,6 jt Penghasilan menambah Hak Pemilik dengan Rp1,6 jt Penambahan Hak Pemilik DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Penjualan Rp1,6 jt KAS PENJUALAN 2002 1 Jan 6 jt 2002 2 Jan 2 jt 2002 2002 1 Jan 0 jt 3 Jan 1 jt 6 Jan 4 jt 28 Jan 1,6 jt 14 Jan 9 jt 21 Jan 3 jt 28 Jan 1,6 jt 29 Januari: Bengkel Mobil Ihsan menjual jasanya secara kredit kepada Toko Maju Rp1,4 jt. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Aktiva Piutang Toko Maju bertambah Rp1,4 jt Penambahan Aktiva DIDEBET DEBET: Perkiraan Piutang Toko Maju Rp1,4 jt Pendapatan bertambah Rp1,4 jt Penambahan Pendapatan DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Penjualan Rp1,4 jt PIUTANG TOKO MAJU PENJUALAN 2002 1 Jan 10 jt 2002 3 Jan 1 jt 2002 2002 1 Jan 0 jt 29 Jan 1,4 jt 28 Jan 1,6 jt 29 Jan 1,4 jt BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 22 3.3 Perubahan dalam perkiraan beban Hak Pemilik berkurang jika pemilik mempergunakan Aktiva perusahaan untuk keperluan pribadinya. Hak Pemilik juga berkurang jika beban-beban dikeluarkan untuk keperluan kegiatan perusahaan. Biasanya suatu perusahaan harus mengeluarkan berbagai macam beban, seperti sewa, gaji. perlengkapan dan sebagainya. Oleh Karena beban akan mengurangi Hak Pemilik, maka hal ini dicatat sebagai pendebetan perkiraan beban. 30 Januari: Bengkel Mobil Ihsan membayar Beban Gaji sebesar Rp1,5 jt. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Beban Gaji bertambah Rp1,5 jt Penambahan Beban Gaji DIDEBET DEBET: Perkiraan Beban Gaji Rp1,5 jt Aktiva Kas berkurang Rp1,5 jt Pengurangan Aktiva DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Kas Rp1,5 jt KAS BEBAN GAJI 2002 1 Jan 6 jt 2002 2 Jan 2 jt 2002 1 Jan 0 jt 2002 3 Jan 1 jt 6 Jan 4 jt 30 Jan 1,5 jt 14 Jan 9 jt 21 Jan 3 jt 28 Jan 1,6 jt 30 Jan 1,5 jt 31 Januari: Bengkel Mobil Ihsan memperbaiki peralatan bengkelnya kepada PT Agus yang akan dibayar dalam 30 hari dengan biaya Rp500.000,00. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Beban Reparasi bertambah Rp0,5 jt Penambahan Beban DIDEBET DEBET: Perkiraan Beban Reparasi Rp0,5 jt Hutang Bertambah Rp0,5 jt Penambahan Kewajiban DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Hutang PT Agus Rp0,5 jt HUTANG PT AGUS BEBAN REPARASI 2002 2002 1 Jan 0 jt 2002 1 Jan 0 jt 2002 31 Januari: Perlengkapan yang digunakan perusahaan selama bulan Januari 2002 bemilai Rp200.000,00. APA YANG TERJADI ATURAN AKUNTANSI PENCATATAN Beban Perlengkapan bertambah Rp0,2 jt Penambahan Beban DIDEBET DEBET: Perkiraan Beban Perlengkapan Rp0,2 jt Aktiva Perlengkapan berkurang Rp0,2 jt Penambahan Kewajiban DIKREDIT KREDIT: Perkiraan Perlengkapan Rp0,2 jt PERLENGKAPAN BEBAN PERLENGKAPAN 2002 1 Jan 18 jt 2002 4 Jan 0,2 jt 2002 1 Jan 0 jt 2002 4 Jan 2 jt 31 Jan 0,2 jt 31 Jan 0,2 jt BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 23 BAB 4 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA 4.1 PENCATATAN DALAM BUKTI TRANSAKSI Dalam menyelenggarakan pekerjaan akuntansi, kita perlu mengikuti prosedur-prosedur tertentu. Urutan prosedur–prosedur itu disebut siklus atau daur akuntansi. Dalam buku sebelumnya anda telah mempelajari bagaimana menganalisis transaksi-transaksi dan bagaimana membukukan transaksi- transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Prosedur tersebut dijelaskan dengan cara demikian untuk membantu anda dalam mempelajari dasar-dasar akuntansi. Akan tetapi, dalam praktek, perusahaan- perusahaan memerlukan lebih banyak informasi dari pada yang diberikan oleh prosedur sederhana yang dikemukakan sebelumnya. Dalam buku ini anda akan melihat tahap-tahap siklus akuntansi tersebut. Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah mencatat data mengenai tiap transaksi dalam suatu dokumen atau formulir yang disebut bukti transaksi. Dengan demikian sutu catatan terpisah disediakan untuk tiap transaksi, proses akuntansi sebenarya diawali pada saat sutu transaksi pertama kali dicatat dalam suatu bukti atau dokumen. Contoh dari bukti transaksi adalah faktur penjualan yang memuat data tentang penjualan kredit. Contoh lainnya adalah catatan waktu yang menunjukkan jumlah jam kerja seorang karyawan. Dokumen yang digunakan untuk mencatat data pertama kali sering disebut sebagai dokumen sumber karena dokumen ini mengandung seluruh fakta mengenai suatu transaksi tententu. Pada umumnya bukti-bukti transaksi itu terdiri dari formulir–formulir tercetak walaupun dalam sistem pengolahan data lainnya bisa berbentuk kartu-kartu, pita rekaman dan sebagainya.

4.2 POSISI KEUANGAN DAN PERSAMAAN AKUNTANSI