BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 15
BAB 3 PERKIRAAN SEBAGAI ALAT PENCATATAN
Transaksi perusahaan sebenarnya tidak dicatat dalam bentuk tabel persamaan akuntansi seperti yang telah diuraikan dalam bab terdahulu melainkan dalam suatu sistem pencatatan yang lebih teratur. Tabel
persamaan akuntansi dalam bab yang lalu digunakan hanya untuk membantu pembaca melihat pengaruh transaksi-transaksi terhadap unsur-unsur persamaan akuntansi. Dalam bab ini akan dibahas penggunaan
perkiraan sebagai tempat mencatat transaksi-transaksi perusahaan.
3.1
PERKIRAAN
Suatu catatan yang terpisah perlu diselenggarakan untuk tiap pos dalam persamaan akuntansi misalnya, suatu catatan terpisah perlu disediakan untuk aktiva Kas. Catatan ini menunjukkan seluruh penambahan
dan pengurangan kas yang disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi. Catatan serupa dapat diadakan untuk
tiap pos
Aktiva, Kewajiban,
dan Hak
Pemilik. Dasar
dari sistem
ini adalah
perkiraanrekeningakun. Suatu perkiraan akun adalah suatu media untuk mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap
unsur Aktiva, Kewajiban, dan Hak Pemilik. Bentuk yang paling sederhana dari suatu perkiraan adalah perkiraan bentuk T” yang mempunyai dua sisi: satu sisi untuk mencatat penambahan dan satu sisi
untuk mencatat pengurangan. Sisi kiri selalu disebut sisi Debet, dan sisi kanan selalu disebut sisi Kredit. Di bagian tengah atas tiap perkiraan dicantumkan judul perkiraan, yang menyebut nama perkiraan
dimaksud.
JUDUL PERKIRAAN SISI DEBET KIRI
SISI KREDIT KANAN
3.2 DEBET DAN KREDIT
Istilah “pendebetan dan pengkreditan” hendaknya tidak dikacaukan dengan “penambahan dan pengurangan”. Secara sederhana pendebetan berarti memasukkan suatu jumlah pada sisi kiri dari
perkiraan sisi debet. Pengkreditan berarti mencatat atau memasukkan suatu jumlah pada sisi kanan dari perkiraan sisi kredit. Sebagaimana dapat diperhatikan, pendebetan ataupun pengkreditan bisa
berarti penambahan atau pengurangan tergantung pada jenis perkiraannya. Aturan pendebetan dan pengkreditan
Beberapa perkiraan akan bertambah bila didebet dan berkurang bila dikredit. Sedangkan perkiraan– perkiraan lainnya sebaliknya. Alasan mengapa suatu perkiraan akan bertambah bila didebet dan akan
berkurang bila dikredit didasarkan pada persamaan akuntansi:
Aktiva = Kewajiban + Hak Pemilik
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 16
Perlu diperhatikan bahwa Aktiva nampak di sisi kiri dari persamaan itu sedangkan Kewajiban dan Hak Pemilik ada di sisi kanan. Kini kita dapat menerapkan tiga aturan dasar untuk pendebetan dan
pengkreditan. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut: Perkiraan-perkiraan Aktiva
Aktiva nampak di sisi kiri persamaan akuntansi atau di sisi kiri dari Neraca. Jadi saldo perkiraan Aktiva selalu berada di sisi kiri sisi debet. Perkiraan Aktiva bertambah bila didebet dan
berkurang bila dikredit.
Perkiraan-perkiraan Kewajiban
Kewajiban nampak di sisi kanan persamaan akuntansi atau sisi kanan dari Neraca. Jadi saldo perkiraan Kewajiban selalu berada pada sisi kanan atau sisi kredit. Oleh karena itu, perkiraan
Kewajiban akan bertambah bila di kredit dan berkurang bila didebet.
Perkiraan-perkiraan Hak Pemilik
Hak Pemilik nampak di sisi Kanan persamaan akuntansi atau di sisi kanan Neraca. Jadi saldo perkiraan Hak Pemilik selalu berada pada sisi kanan atau sisi kredit. Oleh karenanya, suatu
pekiraan Hak Pemilik akan bertambah bila dikredit dan berkurang bila di debet.
NERACA AKTIVA
KEWAJIBAN
Bertambah
pd sisi debet
Berkurang
pd sisi kredit
Berkurang
pd sisi debet
Bertambah
pd sisi kredit HAK PEMILIK
Berkurang
pd sisi debet
Bertambah
pd sisi kredit
3.3 PEMBUKAAN PERKIRAAN