MENUTUP PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BEBAN

BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 40

4.9.1 MENUTUP PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BEBAN

Tiga jenis perkiraan hak pemilik yang digunakan: 1. perkiraan modal untuk mencatat investasi pemilik 2. perkiraan pendapatan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penjualan 3. perkiraan beban untuk mencatat beban-beban yang dikeluarkan dalam operasi perusahaan Perkiraan-perkiraan Laporan Laba Rugi, yaitu perkiraan pendapatan dan beban, dikenal sebagai “perkiraan-perkiraan sementara” temporary accounts, karena perkiraan-perkiraan ini hanya mengumpulkan data untuk satu periode akuntansi saja. Di lain pihak, perkiraan–perkiraan neraca memberikan suatu catatan yang kontinyu atau berkesinambungan mengenai aktiva, kewajiban, dan investasi pemilik. Perkiraan-perkiraan ini adalah perkiraan–perkiraan permanen permanent accounts karena memberikan data dari satu periode akuntansi ke periode lainnya. Laporan Laba Rugi melaporkan pendapatan dan beban hanya untuk satu periode akuntansi. Oleh karena itu, perkiraan-perkiraan ini tiap periode akuntansi harus dimulai dengan saldo nihil. Untuk itu saldo-saldo perkiraan sementara dipindahkan ke suatu perkiraan “Ikhtisar Laba Rugi”. Proses mengurangi saldo-saldo perkiraan menjadi nihil dengan memindahkannya ke perkiraan “Ikhtisar Laba Rugi” ini dikenal sebagai penutupan perkiraan-perkiraan. Proses Pemindahan Pada dasarnya saldo–saldo perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dapat dipindahkan secara langsung ke perkiraan modal. Akan tetapi, prosedur ini akan menyulitkan untuk melihat perubahan dalam unsur modal. Oleh karena itu digunakan perkiraan Ikthtisar Laba Rugi. Marilah kita perhatikan ayat jurnal penutup yang dibuat Bengkel Mobil Ihsan pada akhir bulan Januari 2002. Perkiraan penjualan hanya memuat pendapatan untuk bulan Januari. Ayat jurnal yang diperlukan untuk memindahkan saldo kredit sebesat Rp3 Jt ini dari perkiraan penjualan ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi adalah sebagai berikut: Penjualan 3.000.000,00 Ikhtisar Laba Rugi 3.000.000,00 Setelah ayat jurnal ini dipindahbukukan, maka perkiraan penjualan akan mempunyai saldo nihil. Total pendapatan sebesar Rp3 jt telah dipindahbukukan ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi. Tiga perkiraan beban dari bengkel Mobil mempunyai saldo debet. Suatu ayat jurnal gabungan diperlukan untuk memindahkan saldo-saldo perkiraan beban ini ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi sebagai berikut: Ikhtisar Laba Rugi 2.200.000,00 Beban Reparasi Beban Gaji Beban Perlengkapan 500.000,00 1.500.000,00 200.000,00 Setelah ayat–ayat jurnal penutup dibukukan ke dalam perkiraan yang bersangkutan maka tampak sebagai berikut: BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 41 Penjualan Ikhtisar Laba Rugi 3.000.000,00 3.000.000,00 2.200.000,00 3.000.000,00 Beban Reparasi 500.000,00 500.000,00 Beban Gaji 1.500.000,00 1.500.000,00 Beban Perlengkapan 200.000,00 200.000,00 Ayat jurnal tadi telah mengurangi saldo perkiraan beban menjadi nihil dan total beban sejumlah Rp2.200.000,00 telah dipindahkan ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi. Akibat jurnal-jurnal ini, perkiraan pendapatan dan beban dari Bengkel Ihsan sekarang bersaldo nihil dan siap untuk digunakan mencatat data pendapatan dan beban periode akuntansi berikutnya. 4.9.2 MENUTUP PERKIRAAN IKHTISAR LABA RUGI Dengan kredit sebesar Rp3.000.000,00 dan debet sebesar Rp2.200.000,00 maka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi sekarang mempunyai saldo kredit sebesar Rp800.000,00. Jumlah ini merupakan laba bersih yang diperoleh Bengkel Mobil Ihsan selama periode akuntansi yang berakhir tanggal 31 Januari 2002. Laba bersih menambah hak pemilik, karena itu dipindahkan ke perkiraan modal dengan ayat jurnal sebagai berikut: Ikhtisar Laba Rugi 800.000,00 Modal Tuan Ihsan 800.000,00 Modal Tuan Ihsan Ikhtisar Laba Rugi 62.000.000,00 2.200.000,00 3.000.000,00 800.000,00 800.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00 Terdapat dua hal sebagai akibat dari jurnal ini. 1. perkiraan Ikhtisar Laba Rugi bersaldo nihil. 2. perkiraan modal Tuan Ihsan bertambah dengan laba bersih untuk bulan Januari 2002. Bila Bengkel Ihsan menderita rugi, maka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi akan menunjukkkan saldo debet pada akhir periode akuntansi. Untuk memindahkannya kita harus mengkredit perkiraan ini dan mendebet perkiraan modal. Pendebetan ini akan mengurangi hak pemilik sebesar jumlah rugi bersih yang diderita. Perkiraan ikhtisar Laba Rugi sendiri merupakan suatu perkiraan sementara. Perkiraan ini hanya digunakan pada akhir periode akuntansi pada waktu penutupan buku. Sebagaimana dapat dilihat, perkiraan ini mempunyai dua tujuan: 1. Memudahkan penutupan perkiraan pendapatan dan beban. 2. Menyajikan laba atau rugi bersih untuk periode akuntansi yang bersangkutan BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 42

4.9.3 PENJURNALAN DAN PEMINDAHBUKUAN AYAT–AYAT PENUTUP