BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 28
Angka pertama dalam suatu nomer perkiraan menunjukan kolom-kolom tempat perkiraan itu berada. Misalnya, nomer-nomer perkiraan yang dimulai dengan angka 1 menunjukan perkiraan Aktiva.
Sedangkan yang dimulai dengan angka 2 menunjukan perkiraan Kewajiban. Dua angka berikutnya menunjukan urutan perkiraan tersebut dalam kelompoknya. Nomer-nomer perkiraan memberikan suatu
cara penomeran yang memudahkan untuk suatu perkiraan dengan cepat.
AKTIVA KEWAJIBAN DAN HAK PEMILIK
101 Kas
201 Hutang PT Berkah
102 Piutang Toko Maju
202 Hutang PT Agus
111 Perlengkapan
112 Peralatan Bengkel
301 Modal Tuan Ihsan
PENDAPATAN BIAYA
401 Penjualan
501 Beban Gaji
502 Beban Reparasi
503 Beban Perlengkapan
4.4.2 PROSEDUR PEMBUKUAN DALAM BUKU BESAR
Prosedur pembukuan dari jurnal ke perkiraan-perkiraan buku besar dapat diilustrasikan dengan pembukuan yang dilakukan Bengkel Mobil Ihsan atas ayat jurnal per 1 Januari 2002 di halaman berikut:
JURNAL Halaman: 1
TGL NAMA PERKIRAAN
PENJELASAN NO
PB DEBET
KREDIT 2002
Jan 1 Kas
101 6.000.000,00
Piutang Toko Maju 102
10.000.000,00 Perlengkapan
103 18.000.000,00
Peralatan Bengkel 112
30.000.000,00 Hutang PT Berkah
201 8.000.000,00
Modal Tuan Ihsan 301
56.000.000,00 ayat pembukaan
Kas No. Perk. 101
TGL Uraian
No PB
Debet Tgl
Uraian No
PB Kredit
2002 Jan 1
Ayat pembukaan J-1
6.000.000,00
5 1
6
4
3 2
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 29
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Cari perkiraan buku besar untuk debet pertama ayat jurnal. 2.
Catat tanggalnya pada kolom tanggal pada sisi debet perkiraan tersebut. Tanggal adalah tanggal transaksi, bukan tanggal pembukuan ke dalam buku besar. Jangan diulangi nama bulan atau tahun
kembali pada waktu terjadi perubahan atau pada saat perkiraan dilanjutkan ke halaman berikutnya.
3. Cantumkan suatu penjelasan jika diperlukan untuk menjelaskan pembukuan tersebut. Dalam
contoh, perkataan “ayat pembukaan” ditulis sebagai penjelasan untuk menunjukan bahwa pos tersebut merupakan saldo pembukaan dan bukan merupakan perubahan yang disebabkan oleh
suatu transaksi.
4. Masukkan dalam kolom nomer penunjuk pembukuan PB huruf “J” untuk jurnal dan nomer
halaman jurnal darimana pembukuan didalam perkiraan buku besar dilakukan. 5.
Catat jumlah debet dalam kolom debet dan jumlah kredit dalam kolom kredit. 6.
Masukkan dalam kolom No. PB dari jurnal, nomer perkiraan buku besar ke perkiraan mana ayat jurnal telah dibukukan.
7. Cari perkiraan buku besar untuk ayat jurnal berikutnya. Jika ayat jurnal berikutnya juga debet, ulangi
langkah-langkah yang sama langkah 2 sd 6. Jika ayat berikutnya kredit, terapkan langkah-langkah tersebut pada sisi kredit perkiraan.
Dalam berbagai literatur, Buku Besar bentuk T jarang sekali digunakan. Bentuk Buku Besar yang umum digunakan adalah Buku Besar 4 kolom dengan tampilan sebagai berikut:
NAMA PERKIRAAN NOMER PERKIRAAN
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
Prosedur pemindahbukuan posting dari Buku Jurnal ke Buku Besar 4 kolom tidak berbeda jauh dengan prosedur posting ke Buku Besar bentuk T.
JURNAL Halaman: 1
TGL NAMA PERKIRAAN
PENJELASAN NO
PB DEBET
KREDIT 2002
Jan 1 Kas
101 6.000.000,00
Piutang Toko Maju 102
10.000.000,00 Perlengkapan
103 18.000.000,00
Peralatan Bengkel 112
30.000.000,00 Hutang PT Berkah
201 8.000.000,00
Modal Tuan Ihsan 301
56.000.000,00 ayat pembukaan
PERKIRAAN KAS
NOMER PERKIRAAN101 SALDO
TGL URAIAN
NO PB
DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
Jan 1 Ayat pembukaan
J-1 6.000.000,00
6.000.000,00
5 1
6
4
3 2
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 30
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Cari perkiraan buku besar untuk debet pertama ayat jurnal. 2.
Catat tanggalnya pada kolom tanggal. Tanggal adalah tanggal transaksi, bukan tanggal pembukuan ke dalam buku besar.
3. Cantumkan suatu penjelasan jika diperlukan untuk menjelaskan pembukuan tersebut. Dalam
contoh, perkataan “ayat pembukaan” ditulis sebagai penjelasan untuk menunjukan bahwa pos tersebut merupakan saldo pembukaan dan bukan merupakan perubahan yang disebabkan oleh
suatu transaksi.
4. Masukkan dalam kolom nomer penunjuk pembukuan PB huruf “J” untuk jurnal dan nomer
halaman jurnal darimana pembukuan di dalam perkiraan buku besar dilakukan. 5.
Catat jumlah debet dalam kolom debet dan jumlah kredit dalam kolom kredit lalu tentukan saldo perkiraan setelah terjadi transaksi tersebut.
6. Masukkan dalam kolom No. PB di Buku Jurnal, nomer perkiraan buku besar ke perkiraan mana ayat
jurnal telah dibukukan. 7.
Cari perkiraan buku besar untuk ayat jurnal berikutnya. Jika ayat jurnal berikutnya juga debet, ulangi langkah-langkah yang sama langkah 2 sd 6. Jika ayat berikutnya kredit, terapkan langkah-langkah
tersebut pada kolom kredit.
Informasi yang terdapat dalam setiap perikiraan haruslah mutakhir up to date. Beberapa perusahaan ada yang melakukan pembukuan ke dalam buku besar setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali,
atau sebulan sekali.
Setelah dilakukan posting atas transaksi bulan Januari 2002, maka Buku Jurnal dan Buku Besar Bengkel Mobil Ihsan akan nampak sebagai berikut:
JURNAL
Halaman 1 TGL
NAMA PERKIRAAN PENJELASAN No
PB DEBET
KREDIT 2002
Jan 2 Peralatan Bengkel 112
2.000.000,00 Kas
101 2.000.000,00
pembelian kompresor 3 Kas
101 1.000.000,00
Piutang Toko Maju 102
1.000.000,00 penerimaan piutang
4 Perlengkapan 111
2.000.000,00 Hutang PT Berkah
201 2.000.000,00
pembelian 100 lt oli Dipindahkan
69.000.000,00 69.000.000,00
Halaman 2 TGL
NAMA PERKIRAAN PENJELASAN No
PB DEBET
KREDIT 2002
Pindahan 69.000.000,00
69.000.000,00 Jan
4 Hutang PT Berkah 201
200.000,00 Perlengkapan
202 200.000,00
pengembalian pesanan oli 5 Hutang PT Berkah
201 4.000.000,00
Kas 101
4.000.000,00 pembayaran hutang
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 31
TGL NAMA PERKIRAAN PENJELASAN
No PB
DEBET KREDIT
14 Kas 101
9.000.000,00 Modal Tuan Ihsan
301 9.000.000,00
penambahan investasi 21 Modal Tuan Ihsan
301 3.000.000,00
Kas 101
3.000.000,00 penarikan kas
28 Kas 101
1.600.000,00 Penjualan
401 1.600.000,00
penjualan tunai bulan ini 29 Piutang Toko Maju
102 1.400.000,00
Penjualan 401
1.400.000,00 penjualan kredit bulan ini
Halaman 3 TGL
NAMA PERKIRAAN PENJELASAN No
PB DEBET
KREDIT 2002
Pindahan 89.200.000,00
89.200.000,00 Jan
30 Beban Gaji 501
1.500.000,00 Kas
101 1.500.000,00
Pembayaran beban gaji 31
Beban Reparasi 502
500.000,00 Hutang PT Agus
202 500.000,00
Reparasi generator 31
Beban Perlengkapan 503
200.000,00 Perlengkapan
111 200.000,00
Pemakaian bulan ini
BUKU BESAR PERKIRAAN KAS
NOMER PERKIRAAN 101 SALDO
TGL URAIAN
NO PB
DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1 Saldo
6.000.000 2
Pembelian tunai J-1
2.000.000 4.000.000
3 Penerimaan Piutang
J-1 1.000.000
5.000.000 5
Pembayaran Hutang J-2
4.000.000 1.000.000
14 Investasi J-2
9.000.000 10.000.000
21 Penarikan J-2
3.000.000 7.000.000
28 Penjualan Tunai J-2
1.600.000 8.600.000
30 Bayar Beban Gaji J-3
1.500.000 7.100.000
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 32
PERKIRAAN PIUTANG TOKO MAJU NOMER PERKIRAAN 102
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
1 Saldo
10.000.000 3
Penerimaan Piutang J-1
1.000.000 9.000.000
29 Penjualan Kredit J-2
1.400.000 10.400.000
PERKIRAAN PERLENGKAPAN NOMER PERKIRAAN 111
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
1 Saldo
18.000.000 4
Pembelian oli J-1
2.000.000 20.000.000
4 Pengembalian
J-2 200.000
19.800.000 31 Pemakaian
J-3 200.000
19.600.000 PERKIRAAN PERALATAN BENGKEL
NOMER PERKIRAAN 112 SALDO
TGL URAIAN
NO PB
DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1 Saldo
30.000.000 2
Pembelian J-1
2.000.000 32.000.000
PERKIRAAN HUTANG PT BERKAH NOMER PERKIRAAN 201
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
1 Saldo
8.000.000 4
Pembelian kredit J-1
2.000.000 10.000.000
4 Pengembalian
J-2 200.000
9.800.000 5
Pembayaran Hutang J-2
4.000.000 5.800.000
PERKIRAAN HUTANG PT AGUS NOMER PERKIRAAN 202
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
1 Saldo
31 Beban Reparasi J-3
500.000 500.000
PERKIRAAN MODAL TUAN IHSAN NOMER PERKIRAAN 301
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
1 Saldo
56.000.000 14 Investasi
J-2 9.000.000
65.000.000 21 Penarikan
J-2 3.000.000
62.000.000 PERKIRAAN PENJUALAN
NOMER PERKIRAAN 401 SALDO
TGL URAIAN
NO PB
DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1 Saldo
28 Penjualan Tunai J-2
1.600.000 1.600.000
29 Penjualan Kredit J-2
1.400.000 3.000.000
BAGIAN 1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA HALAMAN 33
PERKIRAAN BEBAN GAJI NOMER PERKIRAAN 501
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
1 Saldo
30 Beban Gaji
J-3 1.500.000
1.500.000 PERKIRAAN BEBAN REPARASI
NOMER PERKIRAAN 502 SALDO
TGL URAIAN
NO PB
DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1 Saldo
31 Beban Reparasi J-3
500.000 500.000
PERKIRAAN BEBAN PERLENGKAPAN NOMER PERKIRAAN 503
SALDO TGL
URAIAN NO
PB DEBET
KREDIT DEBET
KREDIT
1 Saldo
31 Pemakaian J-3
200.000 200.000
4.5
JEJAK PEMERIKSAAN
Pada waktu data dicatat biasanya diberikan penunjuk atau referensi untuk menunjukan sumber dari data tersebut. Referensi ini dapat berupa suatu tanggal, nama dan alamat, atau suatu nomer seperti nomer
halaman jurnal dan nomer perkiraan buku besar. Referensi-referensi ini membentuk suatu jejak pemeriksaan yang memungkinkan untuk menelusuri rincian suatu transaksi dari bukti transaksi hingga
laporan keuangan. Jejak pemeriksaan melibatkan pemberian referensi silang antara jurnal dan buku besar. Pemberian referensi silang ini adalah memasukkan nomer halaman jurnal dalam buku besar dan
mencantumkan nomer perkiraan buku besar dalam jurnal. Melalui prosedur ini seseorang dapat dengan segera mentrasir suatu pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar. Selain itu, seseorang dapat dengan
segera menemukan ayat jurnal darimana suatu pos dipindahbukukan ke buku besar. Nomer halaman jurnal dan nomer perkiraan buku besar disebut nomer referensi pemindahbukuan posting reference
number. Suatu referensi dalam jurnal menunjukan bahwa ayat jurnal itu telah dipindahbukukan dalam buku besar.
4.6 METODA PENYELENGGARAAN BUKU BESAR