34 Viverricula, Paradoxurus
dan Megalole. Kawasan ini juga memiliki potensi dalam jenis serangga insecta yang berjumlah lebih dari 300 jenis, reptilia sekitar
75 jenis, 11 jenis reptilian, katak sekitar 20 jenis dan berbagai jenis inatang lunak molusca BTNGP, 1995.
Thalophyta lainnya BTNGP, 1995. Perbedaan zona dapat terlihat dari jenis
tumbuhan yang mendiaminya, sehingga jenis tumbuhan dapat mewakili tipe vegetasi pada masing-masing zona. Keadaan vegetasi pada setiap zona, yaitu
BTNGP, 1995.
4.4 Kondisi Fisik dan Biolois Kawasan Konservasi Bodogol
Kawasan Resot Bodogol merupakan salah satu kawasan yang termasuk dalam Seksi Konservasi Wilayah II Bogor, Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango. Resot Bodogol memiliki luasan keseluruhan lebih kurang 2.600 ha 26 km², sedangkan daerah studi area yang digunakan dalam penelitian-penelitian
lapangan di Bodogol mencakup 300 ha 3 km². Letak hutan Bodogol secara geografis adal
ah antara 6º 32’ -6º 34’ SL dan 106˚ 56’ BT. Ketinggian berkisar antara 700 -1.500 m dpl dan memiliki topografi berupa perbukitan yang berjajar
memanjang dari Timur ke Barat. Di studi area Bodogol, curah hujan ratarata setiap bulan yaitu berkisar 312,2 mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan
Desember yaitu 733 mm dengan suhu minimum rata-rata 18 C dan suhu maksimum rata-rata 32 C.
Dalam kawasan Resot Bodogol masih dijumpai satwa-satwa dilindungi dan diambang kepunahan seperti Owa jawa Hylobates moloch, Surili Presbytis
comata , Kukang jawa Nycticebus javanicus, Elang Jawa Spizaetus bartelsi
dan Macan tutul Panthera pardus. Untuk lebih meningkatkan peran Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dalam upaya konservasi keanekaragaman
hayati, maka diperlukan peran serta berbagai pihak untuk turut serta dalam mewujudkannya. Melalui konsorsium pendidikan konservasi alam Bodogol pada
tahun 1998 berdiri Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol PPKAB yang diprakarsai oleh Conservation International Indonesia, Balai Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango dan Yayasan Alam Mitra Indonesia. Sering perlindungan keanekaragaman hayati di Bodogol, maka pada tahun
2000 berdiri Stasiun Penelitian Bodogol SPB yang juga merupakan kerjasama
35 dari berbagai lembaga seperti Conservation International Indonesia, Balai Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango, Universitas Indonesia dan Unesco. Stasiun Penelitian Bodogol merupakan salah satu stasiun penelitian yang berada di Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango. Dengan berperan sebagai tempat berlangsungnya penelitian-penelitian ilmiah, Stasiun Penelitian Bodogol berupaya
menjadi penyedia informasi ilmiah keanekaragaman hayati di kawasan resot Bodogol khususnya, dan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
umumnya. Adanya keberadaan Stasiun Penelitian Bodogol bertujuan antara lain: 1. Mendapatkan informasi keanekaragaman hayati sebagai dasar untuk upaya
konservasi. 2. Membantu para pelaku konservasi dari berbagai kalangan dalam
melakukan penelitian ilmiah. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian
keanekaragaman hayati. 4. Membina kerjasama antar lembaga pemerintah, lembaga konservasi
internasional dan Lembaga akademik.
4.5 Kondisi Umum Desa lokasi penelitian sekitar Kawasan Konservasi Bodogol