9 untuk suspensori penggerak atau brachiation yang memungkinkan gerakan cepat
melalui kanopi hutan dan akses ke makanan yang disukainya. Oleh karena itu H. moloch
memiliki tubuh yang langsing karena beradaptasi terhadap pergerakannya dan membantu dalam berayun brakhiasi. Suara pada H. moloch dapat didengar
oleh manusia hingga jarak 500 –1500 m Kappeler, 1984. Jenis-jenis gibbon
memiliki gigi seri kecil yang menonjol ke depan. Bentuk gigi seperti ini memudahkan untuk memotong dan menggigit makanan.
2.3 Populasi dan Distribusi
Populasi adalah kelompok organisme yang terdiri dari individu-individu satu spesies yang mampu menghasilkan keturunan yang sama dengan tetuanya
Alikodra, 2002. Sifat khas yang dimiliki oleh populasi adalah kerapatan densitas, laju kelahiran natalitas, laju kematian mortalitas, sebaran
distribusi, umur, potensi biotik, sifat genetik, perilaku dan pemencaran dispersi Tarumingkeng, 1994.
Distribusi H. moloch meliputi kawasan hutan di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Menempati hutan hujan tropis dataran rendah sampai perbukitan
hingga ketinggian 1500 mdpl. Penyebarannya dilihat di Jawa Barat seperti di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Gunung Halimun,
Taman Nasional Ujung Kulon, Cagar Alam Gunung Simpang dan Leuweng Sancang sedangkan di daerah Jawa Tengah sekitar Gunung Slamet dan
Pegunungan Dieng Supriatna dan Tilson, 1994. Deforestasi yang berlebihan di Pulau Jawa telah menyebabkan habitat dan populasi H. moloch terus menurun
dengan drastis. H. moloch telah kehilangan lebih dari 96 habitat aslinya. Habitat yang tersisa saat ini merupakan hutan-hutan yang berukuran relatif kecil dan
terfragmentasi satu sama lain. Menurut Supriatna dan Wahyono 2000, awalnya H. moloch terdapat di
sebagian hutan-hutan di Jawa Barat, dan menempati habitat seluas 43.274 km
2
, tetapi kini keberadaannya semakin terdesak dan hanya tinggal di daerah yang
dilindungi yang luasnya sekitar 600 km
2
, yaitu: Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Halimun, Gunung Gede Pangrango, Cagar Alam Gunung Simpang,
Cagar Alam Leuweng Sancang, Kawasan Wisata Cisolok.. Hal ini diakibatkan
10 oleh pertumbuhan penduduk Pulau Jawa yang sangat pesat sehingga kawasan
hutan hujan tropis menyusut drastis. Selain itu ancaman perburuan untuk menjadikan H. moloch Jawa ini sebagai hewan peliharaan merupakan ancaman
serius bagi keberadaannya di alam. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa estimasi populasi H. moloch yang masih tersisa di hutan Jawa Barat dan sebagian
Jawa Tengah adalah kurang dari sekitar antara 2000 –4000 individu Supriatna et
al. , 2001, 4.000
–4.500 individu Nijman, 2004, 2.600–5.304 Djanubudiman et al
, 2004 dalam Supriatna, 2006.
Dari prediksi antara Supriatna et al., 2001 dengan Nijman 2004 terlihat penurunan yang tajam pada populasi owa jawa total estimasi populasi = 3.724.
Beberapa faktor penyebabnya adalah: 1 hilangnya habitat; 2 perburuan dan penangkapan untuk hewan peliharaan; 3 hilangnya koridor turut berperan dalam
menentukan tingkat reproduksi Geissmann 1991. Dengan adanya penelitian Tabel 3. Habitat Hylobates. moloch dan populasi penting untuk langkah-langkah
konservasi yang efektif
Protected areaarea
Habitat km
2
Forest size km
2
Forest type Estimated
population Sumber
Ujung Kulung G-Payung G-
Honje 30
85 761 Lowland
300-560 Kappeler 1984,
Gumaya 1992, Wibisono 1995,
Asquith et al. 1995,
Rinaldi200, Nijman 2004,
Djanubodiman et al
. 2004 Gunung
Halimun NP Gunung Salak
235 76
400 Lowland, submontane,
montane 900-1221
Nijman 1995, Supriatna et al.
1998, Sugardjito and Sinaga 1999,
Djanubodiman et al
. 2004 Gunung Gede
Pangrango NP 50
140 Lowland, submontane,
montane 447
Djanubodiman et al
. 2004, Suryanti 2006
Gunung Papandayan PF, Submontane
and montane 572
Djanubodiman et al
. 2004 Telaga Warna
PA 130
50 Submontane 476
Djanubodiman et al
. 2004 Gunung
Simpang PA 110
150 Submontane Asquith et al.
1995, Djanubodiman et
al . 2004
Gunung Tilu PA 30
80 Submontane 196
Djanubodiman et al
. 2004 Gunung
Kendeng PF, Dieng Plateu
90 Submontane
492 Djanubodiman et
al . 2004
Gunung Slamet PF
38.6 Lowland,
submontane, montane
96 Seitre and Seitre
1990, Supriatna et al
. 1992, Nijman 1995,
Djanubodiman et al
. 2004
Sumber: Supriatna, 2006 Keterangan
; NP = national park, PF = protection forest, PA = protected area
11 yang terus-menerus, maka informasi tentang jumlah populasi H. moloch di alam
semakin tinggi. Terakhir estimasi populasi H. moloch di TNGHS 2.313 –2695
individu Iskandar, 2007 dan di TNGP 347 individu Iskandar, 2008. Keberadaan populasi owa jawa semakin terancam. Untuk melindungi
populasi ini pemerintah memperbarui kembali undang-undang perlindungan terhadap spesies endemik mulai Undang-Undang No. 51990; Keputusan Menteri
Kehutanan No. 301Kpts-II1991, Nomor 882Kpts-II1992 dan PP No 71999 tentang Spesies Dilindungi.
2.4 Habitat dan Penyebaran