Spesies dalam Keadaan Bahaya dan Terancam Kepunahan Lokasi dan Waktu penelitian

23 a. perlindungan sistem penyangga kehidupan; b. pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Jabaran operasional dari ketiga tujuan tersebut diatas dalam pengelolaan taman nasional adalah pengaman kawasan serta isinya dari ancaman luar serta munculnya gagguan dari alam untuk tujuan pertama. Pembinaan habitat, populasi dan ekosistemnya untuk tujuan kedua. Oleh karena itu tidak benarkan adanya pemanfaatan yang sifatnya eksploitatif, maka operasional untuk mencapai tujuan ketiga adalah pengunjung Tourist

2.11 Spesies dalam Keadaan Bahaya dan Terancam Kepunahan

Banyak diantara spesies satwa liar yang tersebar di wilayah geografiknya pada saat ini terancam kepunahan termasuk H. moloch. Menurut Alikodra, 2010, tentunya ada beberapa faktor yang menyebabkannya, yaitu kerusakan habitatnya dan penyempitan, pemburuan tidak dikendali dan pencemaran lingkungan. Berbagai taman nasional, termasuk Gunung Gede Pangrango melakukan upaya- upaya kegiatan mencegah terjadinya kepunahan spesies seperti rehabilitasi owa jawa di PPKB Bodogol. Program koservasi tersebut bukan hanya melestarikan spesies yang terancam kepunahan tetapi juga sekaligus melestarikan habitatnya. Oleh karena itu pokok dari pengelolaan spesies termasuk spesies-spesies dalam bahaya, adalah pemeliharaan atau perkembangan habitat tepat. Misalnya perbaikan habitat salah satu primata Hapalemur griseus alaotrensis di Madagascar yang populasinya dalam keadaan bahaya ke dalam kategori diancam kepunahan. Jadi kegiatan pengelolaan habitat dapat mempunyai tujuan memperbaiki kembali satu spesies bisa juga dengan melindungi spesies lainya terhadap kepunahan. 23 III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian tentang dukungaan masyarakat lokal dan habitat untuk konservasi owa jawa Hylobates moloch Audebert, 1798 di Resort Bodogol Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP ini dilaksanakan selama lima bulan, yakani dari 15 November 2011 hingga 15 April 2012. Penelitian dilakukan di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi H. moloch yang terletak di kawasan perluasan TNGP Jawa Barat. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan maka lokasi penelitian tersebut terletak di perbatasan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Desa-desa sekitar kawasan TNGP yang digunakan sebagai lokasi penarikan contoh responden adalah Desa Benda, Desa Nanggerang yakni Kampung Cibilik dan Kampung Gintung, Desa Wates Jaya yakni Kampung Ciwalu dan Kampung Lengkong serta Desa Pasir Buncir yakni Kampung Cipeucang. Lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3. Berdasarkan administrasi pengelolaan TNGP maka Desa Benda, Nanggrang, Wates Jaya dan Pasir Buncir termasuk kedalam satuan operasional Resort Bodogol, Seksi Pengelolaan Taman Nasional SPTN Wilayah III Sukabumi.

3.2 Peralatan dan Bahan Penelitian