28 tinggi pohon, bagian pohon yang digunakan untuk beraktivitas seperti batang,
cabang, atau ranting, serta jenis dan bagian vegetasi yang dimakan. Pengamatan aktivitas harian dilakukan pada periode waktu pukul 05:00-18:00 WIB.
3.3.2.4 Vegetasi
Analisis vegetasi dilakukan guna mendapatkan data tentang penggunaan habitat oleh H. moloch dalam kaitannya dengan kondisi vegetasi. Analisis
vegetasi ini dilakukan di wilayah teritori H. moloch dengan menggunakan unit contoh berbentuk petak bujur sangkar dan intensitas sampling sebesar 10. Petak
pengamatan berukuran 20 m x 20 m untuk pengamatan tingkat pohon dibagi-bagi ke dalam petak-petak berukuran 10 m x 10 m untuk pengamatan tingkat tiang,
petak berukuran 5 m x 5 m untuk pengamatan tingkat pancang dan petak berukuran 2 m x 2 m untuk pengammatan tingkat semai.
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1 Peran Masyarakat
Data tentang persepsi, motivasi dan peran masyarakat dalam konservasi H. moloch
yang diperoleh dari jawaban kuesioner diolah dengan cara tabulasi dan frekuensi. Data ini selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan
perangkat lunak yang sesuai untuk memberikan penjelasan, keterangan dan gambaran tentang subjek penelitian.
Persepsi masyarakat yang diukur dengan menggunakan indikator pendapat masyarakat tentang kegiatan atau aktivitas masyarakat terhadap populasi H.
moloch yang telah berjalan dan persepsi tentang lingkungan alam sekitar mereka,
dilakukan untuk mengetahui sikap, dampak positif kegiatan dalam konsevasi owa jawa serta kemungkinan keberlanjutan di masa depan. Peran masyarakat lokal
dianalisis dengan mengukur seberapa jauh keterlibatan masyarakat dan sejak kapan dimulainya partisipasi. Jenis dan derajat partisipasi tersebut selanjutnya
diperbandingkan dengan tipologi partisipasi.
3.4.2 Populasi H. moloch
Pengolahan data populasi dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Kartono, 1994:
29 a. Rata-rata populasi
: b. Keragaman kesalahan baku
: c. Nilai dugaan selang populasi :
d. Nilai koefisien variasi :
e. Tingkat ketelitian : P =100-CV
Perbandingan rasio kelamin dan struktur umur dalam populasi dianalisis dengan menggunakan piramid populasi menurut Tarumingkeng, 1994 untuk
mengetahui pola pertumbuhan H. moloch. Hasil sensus dihubungkan dengan data H. moloch
tahun 2006-2010 untuk mendapatkan nilai angka kelahiran dan kematian serta laju pertumbuhan populasi r. Persamaan yang digunakan untuk
menentukan angka kelahiran adalah sebagai berikut: b=
Notasi b=angka kelahiran kasar, B=jumlah individu kelompok bayi, N=Jumlah seluruh betina produktif. Angka kematian suatu perbandingan antara jumlah total
individu yang mati terhadap jumlah total individu pada suatu periode tertentu. Persamaan yang untuk menentukan angka kematian sebagai berikut:
d= Notasi d = angka kelahiran kasar, D=jumlah individu mati dalam waktu 1 tahun,
N=Jumlah seluruh anggota produktif. Laju pertumbuhan populasi dirata-rata menggunakan formula pengitungan rata-rata laju pertumbuhan secara geometris
sebagai berikut Walpole, 1992:
3.4.3 Aktivitas Harian
Data-data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Data yang didapat ditabulasikan berdasarkan parameter aktivitas, penggunaan strata, iklim dan
cuaca. Dari jumlah dan distribusi data untuk setiap aktivitas yang dilakukan, dihitung persentasenyafrekuensinya dan kemudian digambarkan dalam
histogram. Perhitungan seperti diatas atau sering juga disebut sebagai analisa data tabulasi. Cara menghitung frekuensi masing-masing aktivitas dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
30
3.4.4 Analisa Vegetasi
Untuk menghitung besaran parameter yang diukur dalam analisis vegetasi digunakan rumus sebagai berikut:
Kerapatan K =
Jumlah individu suatu jenis
Total luas unit contoh
Kerapatan Relatif KR =
Kerapatan suatu jenis
x 100
Kerapatan seluruh jenis
Frekuensi F =
Jumlah plot ditemukan suatu jenis
Jumlah total unit contoh
Frekuensi Relatif FR =
Frekuensi suatu jenis
x 100
Total frekuensi seluruh jenis
Dominansi D =
Luas bidang dasar suatu jenis
Total luas unit contoh
Dominansi Relatif DR =
Dominansi suatu jenis
x 100
Total dominansi seluruh jenis
Untuk masing-masing spesies dicari besarnya Indeks Nilai Penting INP yaitu: INP = KR + DR + FR. Selain itu data vegetasi tersebut juga dianalisis untuk
mengetahui jumlah jenis vegetasi yang dimanfaatkan sebagai sumber pakan, pohon tidur dan aktivitas lainnya. Indeks keanekaragaman jenis dihitung dengan
menggunakan metode Shanon-Wiener:
Notasi H ’=Indeks Shanon-Wiener, pi=proporsi nilai penting tiap jenis dalam
petak contoh.
31
I.V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango