Dosen The Analysis of Tenured Lecturers Productivity of The Faculty of Medicine at YARSI University in Jurnal Kedokteran YARSI

B. Produktivitas Dosen

Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu PB 2008. Dalam hal ini kemampuan dosen untuk menghasilkan karya ilmiah. Menurut Diodato 1994 produktivitas ilmiah adalah jumlah penelitian yang dihasilkan oleh para ilmuwan. Dapat diasumsikan produktivitas ilmiah yang ada diberbagai bidang yang diukur dengan data seperti jumlah publikasi yang dihasilkan oleh penulis di lapangan. Ukuran produktivitas juga termasuk para ilmuwan di negara tertentu atau wilayah tertentu. Dapat disimpulkan produktivitas dosen adalah jumlah karya ilmiah yang dihasilkan oleh dosen diberbagai bidang yang diukur dengan data dari jumlah publikasi yang dihasilkan. Menurut Suroso 1996 penulisan karya ilmiah di kalangan dosen memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan produktivitas dosen yang rendah dalam penulisan karya ilmiah, termasuk di dalamnya pemakaian bahasa Indonesia ragam keilmuwan. Untuk itu ditempuh berbagai upaya, dengan membudayakan kegiatan membaca dan menulis di kalangan dosen. Selama ini diamati bahwa, sebagian besar kegiatan dosen di perguruan tinggi diorientasikan pada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Produktivitas dosen dipengaruhi berbagai faktor. Menurut Harahap 1999 produktivitas dosen perguruan tinggi dalam bidang penelitian sangat bervariasi. Hal ini bila diukur dari jumlah mereka Dosen UniversitasInstitut Negeri yang mengajukan proposal penelitian ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan dinyatakan lolos seleksi untuk dibiayai tergolong masih rendah dan bervariasi. Ada lima faktor yang mempengaruhi produktivitas dosen dalam meneliti yaitu : 1. Kompetensi dosen Kompetensi dosen diukur dari tingkat pendidikan S1, S2, S3 dan guru besar serta pengalaman dalam melaksanakan penelitian, mengikuti pelatihan-pelatihan di bidang penelitian yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi tempat dosen yang bersangkutan kerja. 2. Pelatihan Bentuk-bentuk pelatihan yang dapat diadakan dan diikuti misalnya pelatihan metodologi penelitian, penataran-penataran pada tingkat fakultas, jurusan, universitas, ataupun nasional, praktik penelitian dan simulasi penelitian. 3. Motivasi kerja Orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi dapat diukur dari: keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, keinginan yang kuat untuk mengambil resiko, mampu memecahkan masalah, mencapai hasil dengan standar tertinggi, pantang menyerah. 4. Iklim organisasi Iklim organisasi berasal dari luar individu tetapi turut berpengaruh terhadap produktivitas kerja yaitu: memungkinkan anggota organisasi mencapai karier yang baik, sistem birokrasi tidak berbelit-belit, keputusan pimpinan tidak pilih kasih, kolaborasi tim yang erat, demokratis, terbuka, memberdayakan anggota, tidak bersifat instruktif, dinamis, intim, dan mendorong. 5. Kepuasan kerja Kepuasan kerja dapat terwujud dalam bentuk dialog yang terbuka, kebebasan mengemukakan pendapat, kolaborasi tim, saling menghargai, perasaan memiliki organisasi, perasaan simpati, karier dan gaji serta penghargaan lainnya. Menurut Lertputtarak 2008 ada lima faktor yang mempengaruhi produktivitas peneliti dalam meneliti yaitu: 1 Lingkungan, 2 Kelembagaan, 3 Pengembangan karir pribadi, 4 Sosial, dan 5 Demografi. Dari temuan lima faktor tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Faktor penting Faktor penting dikelompokkan pada faktor pengembangan karir yaitu: keterampilan akademik dosen untuk melakukan penelitian. 2. Faktor diinginkan Faktor diinginkan dikelompokkan pada faktor lingkungan dan faktor kelembagaan yaitu: keinginan staf terlibat pekerjaan proyek penelitian, mengurangi beban kerja, kecukupan fasilitas penelitian, kebijakan