10
3.4 Analisis Data 3.4.1 Indeks Nilai Penting INP
Indeks nilai penting INP ini digunakan untuk menetapkan dominansi suatu jenis terhadap jenis lainnya. Indeks nilai penting merupakan penjumlahan dari
kerapatan relatif KR, dominansi relatif DR dan frekuensi relatif FR Soerianegara dan Indrawan 1988.
Kerapatan = Jumlah individu suatu jenis
Luas areal sampel Kerapatan Relatif = Kerapatan suatu jenis x 100
Kerapatan seluruh jenis Frekuensi
= Jumlah plot ditemukan suatu jenis Jumlah seluruh plot
Frekuensi Relatif = Frekuensi suatu jenis x 100
Frekuensi seluruh jenis
Dominansi = Jumlah LBDS suatu jenis
Luas areal sampel Dominansi Relatif = Dominansi suatu jenis x 100
Dominansi seluruh jenis INP = KR + FR + DR
3.4.2 Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah parameter yang sangat berguna untuk membandingkan dua komunitas, terutama untuk mempelajari pengaruh ganguan
biotik, untuk mengetahui tingkatan suksesi atau kestabilan. Keanekaragaman jenis ditentukan dengan menggunakan rumus Shannon-Wiener Ludwig dan Reynold
1988.
∑ [ ]
H’ = indeks Keragaman Shannon–Wiener n
i
= jumlah jenis ke-n N
= total jumlah jenis
11
Menurut Maguran 1988 nilai indeks keanekaragaman jenis umumnya berada pada kisaran antara 1,0 sampai 3,5. Jika indeks keanekaragaman jenis H’
mendekati 3,5 maka menggambarkan tingkat keanekaragaman yang semakin tinggi.
3.4.3 Indeks Kekayaan Jenis Margallef
Indeks Margallef dapat digunakan utuk mengetahui kekayaan jenis di suatu areal Ludwig dan Reynold 1988. Berdasarkan Magurran 1988 besaran R
1
3,5 menunjukkan kekayaan jenis tergolong rendah, R
1
= 3,5 –5,0 menunjukkan
kekayaan jenis tergolong sedang, R
1
5,0 kekayaan jenis tergolong tinggi.
R
1
= R
1
= indeks kekayaan jenis Margallef S = jumlah jenis
N = jumlah total individu
3.4.4 Indeks Penyebaran Jenis
Pada umumnya jenis tumbuhan memiliki pola penyebaran yang berbeda. Morishita 1959 menyatakan bahwa untuk melihat pola penyebaran suatu jenis
dihitung dengan rumus: ∑
Iδ = indeks Morishita Xi = jumlah individu tiap petak
q = jumlah petak pengamatan T = total jumlah individu seluruh petak
Jika: Iδ = 1, pola penyebaran individu pohon suatu jenis acak random
Iδ 1, pola penyebaran individu pohon suatu jenis seragam uniform Iδ 1, pola penyebaran individu pohon suatu jenis mengelompok clump
12
3.4.5 Biomassa Total
Model pendugaan biomassa dipilih dari beberapa bentuk hubungan, yaitu model logaritma, ekponensial dan polynomial. Pemilihan model didasarkan pada
bentuk sebaran data, bentuk umum pertumbuhan pohon dan besarnya nilai koefisien determinasi R
2
Istomo 2002. W = 0,0145 D
3
– 0,4659 D
2
+ 30,64 D – 263,32
R
2
BAB IV KONDISI UMUM