Tipe Hutan dan Penutupan Vegetasi Keanekaragaman Flora

17 bulannya yaitu antara 79 –90. Rata-rata kecepatan angin berkisar antara 8–21 kmjam. Belum pernah dilaporkan adanya angin puting beliung. Arah angin yang umum yaitu timur laut Desember sampai dengan Maret, tenggara April, Mei, Juli, September, selatan Juni, Agustus, barat laut November dan barat daya Oktober. Pada umumnya, presipitasi mencukupi dan tersebar dengan baik guna mengurangi resiko kebakaran hutan. Namun demikian, iklim yang luar biasa dapat terjadi berkaitan dengan el nino yang menyebabkan musim kemarau panjang sehingga meningkatkan resiko kebakaran hutan dari aktifitas kerja masyarakat lokal sekitar batas hutan. PT. DRT telah memiliki prosedur pencegahan kebakaran dan pemadamannya yang terdapat dalam SOP-4PH-09.

4.1.5 Tipe Hutan dan Penutupan Vegetasi

Terdapat dua tipe utama ekosistem hutan di dalam areal kerja IUPHHK PT. DRT, yaitu 1 Hutan Rawa Gambut dan 2 Hutan Mangrove, diantara kedua tipe tersebut terdapat daerah peralihan yang disebut daerah ekoton. Tipe ekosistem hutan rawa gambut di areal IUPHHK PT. DRT termasuk tipe gambut pantai yang terletak di daerah depresi antara sungai Rokan dan Selat Malaka. Berdasarkan asosiasi vegetasi terdapat tiga asosiasi vegetasi hutan rawa gambut dari mulai gambut dangkal sampai gambut dalam. Pada setiap asosiasi vegetasi diberi nama menurut jenis pohon komersil yang dominan, yaitu 1 Asosiasi Terentang Campnosperma auriculata-Pulai Alstonia pneumathophra pada ketebalan gambut 3 m, 2 Asosiasi Balam Palaquium obovatum-Meranti Batu Shorea uliginosa pada ketebalan gambut 3 –6 m, dan 3 Asosiasi Ramin Gonystylus bancanus-Suntai Palaquium dasyphillum pada ketebalan gambut 6 m. 18

4.1.6 Keanekaragaman Flora

Keanekaragaman flora dan fauna di areal kerja IUPHHK PT. DRT berkaitan dengan keberadaan hutan dan tipe habitat, yaitu hutan rawa gambut dan hutan mangrove. Hasil penelitian Istomo 2002 di areal hutan yang belum ditebang pada tingkat kedalaman gambut yang berlokasi di 9 PSP dengan luas areal masing- masing 0,2 ha, menunjukkan bahwa pada tingkat pohon diameter 20 cm jumlah jenis berkisar antara 30 –36 jenis, sedangkan jumlah total jenis pohon dalam penelitian ini adalah 38 jenis. Jenis pohon yang dominan pada kedalaman gambut 4 –5 m adalah jambu-jambu Eugenia sp., 43, sementara pada kedalaman gambut 6 –7 m didominasi oleh ramin G. bancanaus, INP 32. Dominasi Ramin pada tingkat pohon di gambut dalam didasarkan pada hasil penelitian Istomo 1994 di Sampit, Kalimantan Tengah. Pada tingkat pancang, hasil analisis vegetasi menunjukkan bahwa jumlah jenis pada tiap petak ukur berkisar antara 20 –22 jenis. Jenis dominan pada kedalaman gambut 2 –3 m adalah balam Palaquium obovatum, INP 25, jenis dominan pada kedalaman gambut 4 –5 m adalah jambu-jambu Eugenia sp., INP 25, dan pada kedalaman gambut 6 –7 m adalah pasir-pasir Urandra secundiflora, INP 23. Pada tingkat semai, jumlah jenis rata-rata pada tiap petak ukur berkisar antara 17 –18 jenis. Jenis dominan pada kedalaman gambut 2–3 m adalah Pasir-pasir Urandra secundiflora, INP 26, pada kedalaman gambut 4 –5 m adalah Milas Parasternon urophyllum, INP 32, dan pada kedalaman gambut 6 –7 m adalah Jambu-jambu Eugenia sp., INP 28. Jenis pohon yang dikategorikan sebagai pohon komersil di antaranya adalah ramin G. bancanus, meranti batu S. uliginosa, meranti bunga S. teysmanniana, durian burung Durio carinatus, suntai Palaquium obovatum, bintangur Calophyllum soulattri, geronggang Cratoxylon arborescens, punak Tetramerista glabra, jangkang Xylopia malayana, pisang-pisang Mezzetia parviflora, dan kelat Eugenia sp. PT. Diamond Raya Timber 2009c 19 Jenis non pohon tumbuhan bawah, semak, epifit, dan liana yang terdapat di areal kerja PT. DRT terdiri dari hampir 10 jenis tumbuhan bawah dan hampir 10 jenis epifit, liana, dan semak. Jenis tumbuhan bawah yang dominan adalah Palma dari jenis palas Liquala pimula dan salak hutan Zalacca conferta. Kedua jenis tumbuhan tersebut ditemukan sebagai tumbuhan dominan dan rapat, mencapai tinggi 2 –4 m PT. Diamond Raya Timber 2009c Tumbuhan bawah yang seringkali ditemukan di lantai hutan primer adalah pandan Pandanus sp., tumbuhan merambat Rhaphidophora minor, kadaka Asplenium nidus, anggrek Dendrobium salaccensis, dan kantung semar Nepenthes spp.. Jenis paku-pakuan yang mendominasi areal bekas tebangan adalah Neprolepsis radicans dan Stenochlaena palustris.

4.1.7 Keanekaragaman Fauna