commit to user
1. Permintaan dalam Industri Pariwisata
Permintaan dapat diartikan sebagai hubungan fungsional yang menunjukkan jumlah barang yang akan dibeli dengan harga tertentu pada
waktu tertentu Yoeti : 2008. Permintaan demand dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi ekonomi dan psikologi. Sisi ekonomi menyangkut gejala
– gejala permintaan dalam hubunganya dengan keseluruhan faktor
– faktor ekonomi, sedangkan sisi psikologis meninjau persoalan ini dari sisi manusia dalam
menentukan pilihhanya untuk membeli sesuatu barang kebutuhanya. Yoeti 2008 menyebutkan bahwa permintaan dalam industri pariwisata
dapat dibagi menjadi dua yaitu potential demand dan actual demand. Potential demand adalah sejumlah orang yang berpotensi untuk melakukan perjalanan
wisata karena memiliki waktu luang dan punya tabungan relatif cukup. Sedangkan yang dimaksud dengan actual demand adalah orang
– orang yang sedang melakukan perjalanan wisata pada suatu DTW Daerah Tujuan Wisata
tertentu. Permintaan terhadap barang dan jasa industri pariwisata ditentukan oleh
faktor – faktor umum dan khusus. Berikut ini adalah hal – hal yang secara
umum mempengaruhi permintaan terhadap industri pariwisata Yoeti, 2008: a.
Purchasing Power Kekuatan Untuk Membeli KekuatanKemampuan untuk membeli ini sangat bergantung pada
dispopable income yang erat kaitanya dengan standar hidup. Lebih dari 45 penduduk negara maju memiliki pendapatan per kapita relatif tinggi dan 20
commit to user
nya berpotensi untuk melakukan perjalanan wisata ke negara – negara
berkembang Yoeti, 2008. b.
Demographic Structure and Trend Besarnya jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk akan
mempengaruhi permintaan terhadap produk industri pariwisata. Negara yang memiliki penduduk banyak tetapi pendapatan per kapita kecil jelas memiliki
kesempatan kecil untuk melakukan perjalanan wisata. Faktor lain adalah struktur usia penduduk. Penduduk yang masih muda dengan pendapatan rata
– rata relatif tinggi akan lebih besar pengaruhnya daripada penduduk yang
berusia tua pensiunan Yoeti, 2008. c.
Social And Cultural Factors Industrialisasi tidak hanya menghasilkan struktur pendapatan masyarakat
relatif tinggi, juga meningkatkan pemerataan pendapatan dalam masyarakat sehingga memungkinkan orang mempunyai kesempatan untuk melakukan
perjalanan wisata untuk menghilangkan kejenuhan bekerja, menghilangkan stress, sehingga melakukan rekreasi sudah merupakan keharusan Yoeti, 2008.
Dengan meningkatnya waktu senggang dan adanya liburan yang dibayar paid vacation membuat orang
– orang berkecenderungan sering melakukan perjalanan wisata ke DTW Daerah Tujuan Wisata yang mereka inginkan
mencari pengalaman yang melihat negeri yang belum pernah dikunjungi Yoeti, 2008.
commit to user
d. Travel Motivation and Attitudes
Motivasi untuk melakukan perjalanan wisata sangat erat hubunganya dengan kondisi sosial dan budaya masyarakatnya. Robert W. Macintosh dalam
Yoeti 2008 membagi motivasi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata menjadi empat, yaitu :
1. Motivasi Fisik
Orang – orang melakukan perjalanan wisata, tujuanya untuk
mengembalikan keadaan fisik yang sudah lelah karena bekerja terus. Mereka perlu beristirahat dan bersantai, melakukan kegiatan olahraga, agar sekembali
dari perjalanan wisata bergairah dan bersemangat kembali waktu masuk kerja. 2.
Motivasi Kultural Orang
– orang tergerak hatinya untuk melakukan perjalanan wisata disebabkan ingin melihat dan menyaksikan tingkat kemajuan kebudayaan suatu
bangsa, baik kebudayaan di masa lalu maupun apa yang sudah dicapainya sekarang, di samping ingin melihat dan menyaksikan adat istiadat, kebiasaan
hidup the way of life suatu bangsa yang berbeda dengan apa yang dimiliki negara lain.
3. Motivasi Personal
Orang – orang ingin melakukan perjalanan wisata karena adanya
keinginan untuk mengunjungi sanak keluarga yang sudah lama tidak bertemu atau mencari kenalan atau teman yang sudah lama tak bertemu.
commit to user
4. Motivasi Status dan Prestise
Ada orang – orang tertentu yang beranggapan dengan melakukan
perjalanan wisata dapat meningkatkan status dan prestise keluarga, menunjukkan mereka memiliki kemampuan ketimbang orang lain.
e. Opportunities to travel and Tourism Marketing Intensity
Adanya intensif untuk melakukan perjalanan wisata sekarang ini akan meningkatkan perjalanan wisatawan ke seluruh dunia. Kesempatan untuk
melakukan perjalanan wisata itu tidak hanya karena biaya perjalanan yang ditanggung perusahaan, juga memberi kesempatan kepada keluarga ikut
melakukan perjalanan wisata, anak istri mendampingi suami dalam berpartisipasi dalam suatu konferensi tertentu.
Sedangkan berikut ini adalah faktor – faktor yang menentukan
permintaan khusus terhadap DTW tertentu yang akan dikunjungi, yaitu Yoeti, 2008:
a. Harga
Faktor harga sangat menentukan dalam persaingan antara sesama tour operator. Sering terjadi, paket wisata untuk suatu DTW yang sama ditawarkan
dengan harga berbeda. Bila perbedaan dalam fasilitas tidak berbeda banyak, biasanya calon wisatawan akan lebih suka memilih harga paket wisata yang
lebih murah. Hampir pada kebanyakan indutri jasa soal harga biasanya masalah kedua untuk menentukan permintaan yang diinginkan. Yang penting
adalah kualitas harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan sesuai dengan waktu yang diinginkan Yoeti, 2008.
commit to user
b. Daya tarik wisata
Biasanya keputusan untuk melakukan perjalanan lebih banyak menyangkut pemilihan DTW yang akan dikunjungi. Pemilihan DTW ini lebih
banyak ditentukan oleh daya tarik yang terdapat di DTW yang akan dikunjungi, apakah sesuai dengan keinginan wisatawananggota rombongan
yang menjadi peserta tour Yoeti, 2008. c.
Kemudahan berkunjung Asesibilitas ke DTW yang akan dikunjungi banyak mempengaruhi
pilihan wisatawan. Biasanya wisatawan menginginkan tersedianya macam –
macam transportasi yang dapat digunakan dengan harga yang bervariasi. Biaya transportasi akan mempengaruhi biaya perjalanan secara keseluruhan Yoeti,
2008. d.
Informasi dan layanan sebelum kunjungan Wisatawan biasanya ingin bila tersedia pre-travel service di DTW yang
mereka kunjungi. Keberadaan TIC Tourist Information Centre pada DTW juga sangat brepengaruh untuk membantu para wisatwan dalam menjalankan
rancangan perjalanan wisata mereka Yoeti, 2008.
2. Penawaran Dalam Industri Pariwisata