commit to user
Nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta, terungkap pula pada bentuk arsitektur rumah penduduk, dengan bentuk joglonya yang banyak dikenal
masyarakat di seluruh Indonesia. Seniman - seniman terkenal dan seniman besar yang ada di Indonesia saat ini, banyak yang dididik dan digembleng di
Yogyakarta. Sederetan nama seperti Affandi, Bagong Kussudiharjo, Edhi Sunarso, Saptoto, Wisnu Wardhana, Amri Yahya, Budiani, W.S. Rendra, Kusbini,
Tjokrodjijo, Basijo, Kuswadji K, Sapto Hudoyo, Ny. Kartika dan lain-lain merupakan nama-nama yang ikut memperkuat peranan Yogyakarta sebagai Pusat
Kebudayaan. Transportasi tradisional di DIY berupa :
Andong: alat transportasi tradisional berupa kreta kayu dengan empat roda yang ditarik satu atau dua ekor kuda, roda depan labih kecil dari pada roda
belakangnya, supirnya disebut Kusir.
Becak: alat transportasi becak merupakan kendaraan umum di Yogyakarta, beroda tiga dengan tempat duduk di depan dan pengayuh becaknya duduk
dibelakang.
3. Penduduk
Berdasarkan hasil proyeksi SUSPAS2005, tahun 2008 jumlah penduduk propinsi DIY 3.468.502 jiwa dengan presentase jumlah penduduk laki
– laki 50,19 dan penduduk perempuan 49,81 DIY dalam Angka 2009. Dengan luas
wilayah 3.185,80 km
2
, kepadatan penduduk DIY mencapai 1089 jiwakm
2
.
commit to user
Komposisi kelompok umur di DIY di dominasi oleh kelompok umur dewasa. Kelompok umur 0-24 tahun tercatat sebanyak 35,51. Kelompok umur
25-59 tahun tercatat sebanyak 51,75. Kelompok umur 60 tahun ke atas sebanyak 12,74. Besarnya proporsi mereka yang berusia lanjut menandakan
tingginya harapan hidup penduduk DIY DIY dalam Angka, 2009.
4. Perekonomian Provinsi
Nilai nominal PDRB Provinsi DIY atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2010 mencapai Rp 11,05 triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV
tahun 2009 yang mencapai Rp 10,90 triliun. Bila PDRB tersebut dinilai dengan harga pada tahun dasar 2000, maka nilai riil PDRB triwulan I tahun 2010
mencapai Rp 5,28 triliun, meningkat 1,35 persen dibanding triwulan IV tahun 2009 yang mencapai sebesar Rp 5,21 triliun
Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto terbesar pada triwulan I tahun 2010 adalah sektor pertanian yang mencapai
Rp 2,16 triliun, atau mempunyai kontribusi sebesar 19,54 persen terhadap total PDRB. Kemudian, sektor perdagangan, hotel dan restoran memberi kontribusi
terbesar kedua, yaitu sebesar Rp 2,13 triliun. Sektor berikutnya yang memiliki kontribusi lebih dari 10 persen adalah sektor jasa-jasa dan sektor industri
pengolahan, masing-masing mencapai Rp 2,05 triliun dan Rp 1,39 triliun. Keempat sektor tersebut merupakan pemasok utama PDRB Provinsi DIY yang
sangat penting. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mempunyai nilai tambah bruto terkecil sebesar Rp 76,37 miliar.
commit to user
Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, keempat sektor utama di ataspun memberikan nilai tambah bruto terbesar, berturut-turut sebagai berikut:
sektor pertanian sebesar Rp 1,22 triliun; sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp 1,05 triliun; sektor jasa-jasa Rp 819,09 miliar; dan sektor industri pengolahan
Rp 644,59 miliar. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mempunyai nilai tambah bruto terkecil sebesar Rp 35,85 miliar
5. Adat dan Budaya