84
Gambar 4. Skema Model Analisis Interactive Sumber : Miles dan Huberman dalam Soetardi 2005 : 9
Teknik  analisis  data  interaktif    seperti  yang  telah  digambarkan  di atas  merupakan  teknik  analisis  mengikuti  pola  yang  bersumber  pada  pola
yang bersumber pada pola analisis interaktif. Model analisis itu antara unsur dalam  penelitian  reduksi  data,  sajian  data,  dan  verifikasi  data  saling
berinteraksi.  Tidak  ada  batas  yang  memisahkan  antara  unsur-unsur  pada proses  penelitian  pada  tingkat  verifikasi  kalau  dirasakan  perlu  untuk
memantapkan  hasil  penelitian  atau  dibutuhkan  data  baru  sehingga  dapat memantapkan kesimpulan.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur  penelitian  merupakan  tahapan-tahapan  dalam  penelitian dari awal sampai dengan pembuatan laporan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan prosedur atau langkah- langkah sebagai berikut :
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap  ini  dilakukan  mulai  dari  pembuatan  usulan  penelitian, perijinan lapangan sampai dengan pencarian berkas perijinan lapangan.
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan  Verifikasi Penyajian Data
85
2. Tahap Lapangan
Tahap  ini  dilakukan  untuk  menggali  data  yang  relevan  dengan tujuan  penelitian.  Dalam  tahap  ini  peneliti  sudah  mulai  terjun  ke  lapangan
yaitu mulai memahami latar penelitian dan persiapan diri memasuki lapangan serta berperan serta sambil mengumpulkan data.
3. Tahap Analisis Data Awal
Tahap  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  data  yang  telah dikumpulkan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dilakukan agar
data  yang  sangat  diperlukan  dapat  terpisah  dari  data  yang  tidak  begitu berguna. Setelah penggalian data dianggap  cukup untuk mendukung maksud
dan tujuan penelitian.
4. Tahap Analisis Data Akhir
Data  yang  dianalisis  dalam  tahap  ini  adalah  seluruh  data  yang diperoleh  dalam  pengumpulan  data  dan  merupakan  data  yang  sangat
mendukung  tujuan  penelitian,  data  ini  sudah  dianalisis  sejak  awal,  sehingga merupakan data yang valid.
5. Penarikan Kesimpulan
Tahap ini adalah menarik kesimpulan atau verifikasi dari apa yang dihasilkan  dalam  analisis  data.  Penarikan  kesimpulan  harus  didasarkan  pada
tujuan  penelitian  didukung  dengan  data  yang  valid,  sehingga  penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Pada tahap ini, semua kegiatan berhubungan dengan penelitian dan hasil  yang  dicapai  details  dan  dilaporkan  kepada  pihak-pihak  yang
berkepentingan  dan    bentuk  laporan  yang  sesuai  dengan  aturan  yang  telah ditetapkan.
Untuk  lebih  jelasnya,  prosedur  penelitian  dapat  dibuat  dalam sebuah bagan sebagai berikut :
86
Gambar 5. Prosedur Penelitian Sumber : Hurber  Milles dalam Soetardi 2005 : 25
Setelah  mengetahui  secara  jelas  dan  akurat  tentang  prosedur penelitian  yang  sudah  digambarkan  dalam  bagan  di  atas  maka  secara
terperinci  penelitian  ini  dimulai  dari  observasi  singkat  untuk  memahami kondisi  lokasi  yang  dijadikan  latar  belakang  penelitian  ini.  Selanjutnya
menyusun  proposal  penelitian  yang  akan  diajukan  sebagai  acuan  sementara proses  penelitian  berikutnya.  Setelah  itu  mengurus  perijinan  penelitian  pada
pihak-pihak terkait untuk memenuhi syarat administrasi yang diperlukan. Setelah semua proses di atas dapat diselesaikan, maka pada tahap
pelaksanaan  langsung  terjun  ke  lapangan  untuk  mengumpulkan  data  yang diperlukan. Setelah data terkumpul diteruskan dengan proses analisa data dan
untuk  memperkuat  analisis  data  tersebut  peneliti  memadukan  data  yang diperoleh di lapangan dengan teori yang relevan. Akhir dari proses penelitian
secara lengkap yang akan diuji pada kesempatan tertentu. Proposal
Persiapan Pelaksanaan
Pengumpulan Data dan
Analisa Awal Analisis
Data Akhir
Pengembangan implikasi
kebijakan
Penulisan laporan
Perbanyakan laporan
Penarikan Kesimpulan
87
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum Kantor Informasi dan Komunikasi Kabupaten
Karanganyar
Dengan  berlakunya  Undang-Undang  Nomor  22  Tahun  1999 tentang  Pemerintahan  Daerah  dan  Undang-Undang  Nomor  33  Tahun  2004
tentang  Perimbangan  Keuangan  antara  Pemerintah  Pusat  dan  Pemerintah Daerah,  maka  Pemerintah  Daerah  dituntut  untuk  lebih  profesional  dan
memberikan  pelayanan  prima  kepada  masyarakat.  Perubahan  mendasar lainnya  adalah  Sistem  Otonomi  Daerah  berubah  menjadi  Otonomi  Daerah
yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Sehubungan
dengan hal
tersebut Pemerintah
Kabupaten Karanganyar  telah  menetapkan  Peraturan  Daerah  Nomor  10  Tahun  2001
tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Lembaga  Teknis  Daerah  Kabupaten Karanganyar, dimana pasal 23 dan 24 mengatur keberadaan Kantor Informasi
dan Komunikasi Kabupaten Karanganyar. Untuk  menjalankan  tugas  dan  fungsi  Kantor  Informasi  dan
Komunikasi  dikeluarkan  Surat  Keputusan  Bupati  Karanganyar  Nomor  289 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas  Pokok dan Fungsi Struktural pada Kantor
Informasi dan Komunikasi sebagai petunjuk pelaksanaan. Dalam  melaksanakan  visi  dan  misinya  Kantor  Informasi  dan
Komunikasi Kabupaten Karanganyar menetapkan strategi pencapaian sebagai berikut :
a. Kejelasan  kewenangan  pemerintah  daerah  dalam  mengendalikan  dan
membina pers. b.
Peningkatan  kemampuan  masyarakat  dalam  mencerna  dan  menyeleksi informasi.