Pembinaan Disiplin Tinjauan Tentang Disiplin Kerja

62 5. Konsisten Kesalahan yang sama hendaknya diberikan hukuman yang sama pula. Jangan berdasarkan pilih kasih atau subyektifitas. 6. Jangan mengancam Seorang pimpinan yang sudah mendisiplinkan karyawan hendaknya diperlihatkan sikap maju terhadap karyawan tersebut seolah-olah tidak ada masalah apa-apa. Hal yang demikian itu agar proses kerja dapat lancar kembali dan tidak kaku dalam bersikap. 7. Bersikap adil Para pimpinan hendaknya perlu hati-hati untuk tidak memberikan hukuman yang berat dari kesalahan yang dilakukan oleh karyawannya ataupun sebaliknya. 8. Ingat bahwa pendisiplinan tidak untuk memperkuat perilaku yang jelek. Bawahan yang bermuka dua, seolah-olah bersikap disiplin hanya untuk mendapatkan perhatian dari pimpinan. Sedangkan Heidjarachman Ranupandojo dan Suad Husnan 1990 : 241 mengemukakan pedoman dalam pendisiplinan sebagai berikut : 1 Pendisiplinan dilakukan secara pribadi 2 Pendisiplinan haruslah bersifat membangun 3 Pendisiplinan dilakukan secara langsung dan segera 4 Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan 5 Pimpinan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu bawahan sedang absen 6 Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan harus wajar kembali

e. Pembinaan Disiplin

Ada hal-hal penting dalam pembinaan disiplin menurut Susilo Martoyo 2000 : 127 yaitu : 1 Arahkan setiap anggota atau anak buah senantiasa menjaga ketertiban sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kondisi tertib dan teratur mendarah daging. 2 Seorang pimpinan diharapkan sekali mengetahui benar keadaan kesatuannya, organisasi yang dipimpinnya, keadaan anggotanya, perilaku dan sifat-sifat atau bahkan kondisi kehidupan rumah tangganya. 63 3 Perintah, instruksi dan lain-lain petunjuk yang diberikan kepada anak buah harus cukup tegas, jelas, dan dapat dimengerti anak buah. 4 Sederhanakan mekanisme kerja ataupun prosedur kerja dalam organisasi, sehingga tidak berliku-liku dan tidak menentu. 5 Upayakan agar anak buah senantiasa mempunyai kesibukan kerja baik fisik maupun non fisik, sehingga kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik bahkan melanggar disiplin dapat dihindarkan. Untuk menanamkan disiplin para bawahan dapat dilakukan dan dikembangkan dengan berbagai cara. Sebelumnya perlu dipahami faktor- faktor yang menunjang pembinaan disiplin seperti diungkapkan oleh Susilo Martoyo 2000 : 125 sebagai berikut : 1 Motivasi 2 Pendidikan dan latihan 3 Kepemimpinan 4 Kesejahteraan 5 Penegakan disiplin lewat hukuman Motivasi merupakan faktor penting dalam pencapaian disiplin kerja. Apabila tidak ada motivasi maka seseorang dalam bekerja tidak akan bergairah. Sedangkan pendidikan dan latihan merupakan salah satu program dalam aspek pengembangan pegawai. Dengan adanya diklat, diharapkan pegawai dapat memperbaiki dan mengembangkan kemampuannya agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Seorang pimpinan adalah panutan bagi bawahannya. Apabila pimpinan dapat memberikan contoh-contoh yang baik dan bawahan mau mengikuti pimpinannya tentu akan berdampak positif bagi organisasi. Demikian pula sebaliknya, apabila pimpinan bertindak sesuka hati tanpa mengikuti disiplin kerja, maka akan memberi contoh yang tidak baik bagi bawahan. Sehingga akan berdampak negatif bagi pencapaian tujuan organisasi. Tingkat kesejahteraan yang diterima saat bekerja akan berdampak bagi bawahan. Apabila tingkat kesejahteraan yang diberikan organisasi tinggi akan memotivasi pegawai untuk disiplin dalam bekerja. Apabila kesejahteraan yang diterima tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukan pegawai, maka 64 pegawai cenderung akan bertindak dan bekerja seenaknya untuk waktu selanjutnya. Penegakan disiplin lewat hukum yang berisi tentang hal-hal yang harus dilakukan sekaligus menjadi larangan bagi pegawai, berikut sangsi atau hukuman yang berlaku bagi pelanggar disiplin. Dalam PP No. 30 tahun 1980 tentang peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil menyebutkan tingkat dan jenis hukuman disiplin sebagai berikut : 1 Tingkat hukuman terdiri dari : a Hukuman disiplin ringan b Hukuman disiplin sedang c Hukuman disiplin berat 2 Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari : a Teguran lisan b Teguran tertulis c Pernyataan tidak puas secara tertulis 3 Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari a Penundaan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun b Penurunan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun dan c Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1satu tahun 4 Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari a Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1satu tahun b Pembebasan jabatan c Pemberhentian dengan hormat atau permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil dan d Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pembinaan disiplin merupakan suatu rangkaian kegiatan dari berbagai lembaga dan instansi secara berlanjut. Mulai dari lembaga pendidikan dan latihan yang menempanya sampai sebelum terjun ke dunia pekerjaan sampai dengan instansi di mana karyawan bekerja dan ditempatkan. Setiap pimpinan satuan dalam organisasi harus bertanggung jawab atas pembinaan disiplin, moril, dan tanggung jawab dari setiap karyawan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam upaya menegakkan disiplin karyawan, pimpinan harus mampu menjadi panutan dan teladan bagi karyawannya. Keteladanan yang 65 dimiliki dan dilakukan oleh pimpinan perusahaan dapat membangkitkan disiplin yang kuat bagi karyawan yang bekerja di bawah pimpinannya. Dari uraian tentang disiplin kerja dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja pegawai dapat diukur melalui ketaatannya dalam menggunakan waktu kerja, kepatuhan dalam melaksanakan peraturan atau ketentuan organisasi, ketaatan dalam melaksanakan perintah atasan, ketaatan dalam penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor, ketaatan dalam mengikuti cara kerja yang sesuai dengan petunjuk dan ketentuan organisasiperusahaan.

3. Tinjauan Tentang Pegawai