Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

70

d. Hak-hak Pegawai Negeri Sipil

Djoko Prakoso 1992 : 38 mengungkapkan bahwa Hak Pegawai Negeri Sipil dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Hak-hak materiil a. Penghasilan pegawai negeri sipil yang berupa uang dan atau natura. b. Jaminan hari tua c. Pakaian dinas d. Perawatan tunjangan cacat, uang duka 2. Hak-hak non materiil a. Pangkat b. Pendidikan tambahanlanjutan c. Istirahat d. Naik banding dalam hal mendapat hukuman jabatan e. Usaha-usaha kesejahteraan pegawai Hak-hak tersebut diperoleh sebagai hasil konsekuensi pelaksanaan kewajiban sebagai pegawai. Tentunya kewajiban dapat dilaksanakan dengan baik apabila apa yang menjadi haknya dapat dipenuhi sebaik mungkin. Apabila hal-hak yang diinginkan pegawai tidak terpenuhi memungkinkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab akan terganggu. Oleh karena itu kewajiban dan hak dari pegawai harus berjalan seiring.

B. Kerangka Pemikiran

Dalam suatu organisasiinstansi, manusia memegang peranan yang penting. Manusialah yang merencanakan, melaksanakan sekaligus mengawasi pelaksanaan rencana tersebut. Dalam melaksanakan kerjanya sehari-hari tentu tidak akan terlepas dari tindakan yang benar ataupun yang salah. Tindakan yang benar atau sesuai dengan aturan tidak akan membawa masalah. Yang menjadi masalah yaitu apabila terjadi perilaku yang menyimpang dari aturan. Tindakan yang menyimpang itulah yang dinamakan ketidakdisiplinan. Seperti halnya manusia lainnya, pegawai tetaplah manusia biasa makhluk ciptaan Tuhan. Kadangkala manusia tersebut melakukan kesalahan ataupun tindakan penyelewengan terhadap peraturan. Salah peraturan yang mengatur tentang kedisiplinan adalah PP NO. 30 tahun 1980. Tindakan yang 71 menyeleweng yang berbuah kesalahan tentu akan berdampak negatif bagi unit kerjanya. Sebagai contoh tindakan yang menyeleweng yaitu memanipulasi laporan keuangan, korupsi dana bahkan contoh tindakan kecil yang dapat membawa pengaruh terhadap kerja. Sebagai contohnya antara lain mengobrolberbicara hal-hal yang tidak penting saat jam kantor, keluar dari kantor seenaknya tanpa ijin, tingkat absensi yang cukup tinggi, asyik membaca koran dan majalah saat jam kantor bahkan bermain game komputer. Tindakan yang tidak disiplin perlu untuk diatasi yaitu dengan cara pengawasan. Pengawasan tersebut dilakukan oleh pimpinan. Pimpinanpun dalam melakukan pengawasan tetap berdasarkan peraturan. Dengan adanya pengawasan maka diharapkan muncul tindakan disiplin yang tinggi dari diri pegawai itu sendiri. Sehingga suatu waktu tidak perlu diawasi terus menerus dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai usaha untuk menjamin tetap terlaksananya disiplin di lingkungan PNS maka diperlukan tindakan pengawasan yang disebut pengawasan pimpinan atau pengawasan atasan langsung. Maka dengan adanya tindakan pengawasan tersebut yang dilakukan secara terus menerus dapat mencegah terjadinya penyimpangan dan mampu membudayakan budaya disiplin, maka lama kelamaan akan muncul kesadaran dan tanggung jawab dari bawahan dalam bekerja tanpa harus diawasi terus oleh pimpinan. Dengan adanya pelaksanaan pengawasan pimpinan yang berjalan dengan baik yang berakibat pada kedisiplinan bekerja dari pegawai, maka pencapaian tujuan dari suatu organisasi akan lebih mudah tercapai. Untuk memperjelas uraian di atas, akan diperjelas lagi dengan kerangka, yaitu : 72 Gambar 3. Kerangka Pemikiran Pegawai Pimpinan Pengawasan Disiplin kerja Tujuan Organisasi Tercapai Prestasi Kerja Organisasi 73

BAB III METODOLOGI

Penelitian sebagai kegiatan ilmiah memerlukan metode yang menjamin untuk menghasilkan kebenaran yang obyektif. Metode merupakan cara, sedangkan kebenaran atau fakta yang diungkap merupakan tujuan. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar- benar disadari oleh bukti ilmiah yang kuat. Oleh sebab itu, dalam suatu penelitian penggunaan metode sangat diperlukan. Menurut Noeng Muhajir 2000 : 3, “Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan”. Sedangkan menurut Aslam Sunhudi 1996 : 37, “Metodologi adalah pengetahuan tentang tata cara atau prosedur untuk menjalankan seluruh kegiatan tertentu”. Dari pengertian metodologi di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi adalah suatu pengetahuan yang membahas dan mempelajari tentang metode-metode atau cara-cara yang tepat yang harus ditempuh dalam melaksanakan penelitian untuk tujuan tertentu. Sedangkan dalam penelitian ini aspek metodologi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan objek dalam memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tempat penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kantor Informasi dan Komunikasi, Kabupaten Karanganyar dengan alasan sebagai berikut :