Aspek-Aspek Disiplin Kerja Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

56 c Penundaan kenaikan gaji berkala d Penundaan kenaikan pangkat e Pembebasan dari jabatan f Pemberhentian sementara g Pemberhentian atas permintaan sendiri h Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri i Pemberhentian tidak dengan hormat Dalam upaya pembinaan disiplin perlu dibedakan adanya kegiatan pendisiplinan seperti yang diungkapkan oleh T. Hani Handoko 1995:209 sebagai berikut : 1 Disiplin Preventif Disiplin ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. 2 Disiplin Korektif Disiplin ini adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran- pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan tindakan pendisiplinan. Contohnya berupa peringatan atau skorsing. 3 Disiplin Progresif Disiplin ini berarti memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman yang lebih serius dilaksanakan. Contohnya adalah sebagai berikut : a Teguran secara lisan b Teguran secara tertulis c Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari d Skorsing satu minggu atau lebih e Diturunkan pangkatnya demosi f Dipecat.

c. Aspek-Aspek Disiplin Kerja

Disiplin akan membuat diri seseorang tahu, untuk dapat membedakan mana yang seharusnya dia lakukan dan mana yang seharusnya tidak boleh dia lakukan. Soegeng Prijodarminto 1992 : 23 berpendapat bahwa ada tiga aspek disiplin : 57 1 Sikap mental mental attitude yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengembangan watak. 2 Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma, kriteria dan standar yang sedemikian rupa sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran bahwa ketaatan akan aturan : norma, kriteria, dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan sukses. 3 Sikap kelakukan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib.

d. Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Keberhasilan pelaksanaan kerja tergantung pada kerelaan karyawan atau pegawai untuk melaksanakan instruksi dari pimpinan dan mematuhi aturan, cara, standar kerja yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam rangka mencapai kedisiplinan dalam bekerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja antara lain kondisi lingkungan kerja atau ruang kerja karyawan, pengawasan, perintah, serta gaya kepemimpinan atasannnya. Menurut Alex S. Nitisemito 1996 : 200 ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai, antara lain : 1 Ancaman 2 Ketegasan dalam pelaksanaan disiplin 3 Tujuan dan kemampuan 4 Kesejahteraan 5 Teladan pimpinan Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut : 1. Ancaman Karena disiplin merupakan kebiasaan, maka ancaman yang diberikan bukan merupakan hukuman tetapi lebih ditekankan agar mereka melaksanakan kebiasaan yang dianggap baik. Oleh karena itu sebelum ancaman dijatuhkan perlu adanya peringatan. Dengan ancaman akan mempengaruhi karyawan lain untuk lebih mematuhi peraturan dan ketentuan yang ada dalam perusahaan. 58 2. Ketegasan dalam pelaksanaan disiplin Seorang pimpinan jangan sampai membiarkan suatu pelanggaran yang dilakukan bawahannya tanpa adanya suatu tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut terjadi berlarut-larut tanpa adanya tindakan tegas. Dengan kejadian tersebut yaitu membiarkan pelanggaran terjadi tanpa tindakan jelas sesuai ancaman maka bagi pelanggar akan menganggap bahwa ancaman yang diberikan hanyalah ancaman kosong belaka. Artinya mereka berani melanggar lagi, sebab tidak adanya tindakan tegas. Dengan adanya ketegasan dalam pelaksanaan disiplin dengan cara memberlakukan sangsi yang telah ditetapkan akan mempengaruhi karyawan dalam bertindak sehingga mereka akan hati-hati dan berusaha untuk mematuhi semua ketentuan yang ada. 3. Tujuan dan kemampuan Kedisiplinan diwujudkan untuk mewujudkan tujuan perusahaan selain itu kedisiplinan yang ditegakkan harus sesuai dengan kemampuan dari karyawan. Jangan menyuruh karyawan melakukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Apalagi disertai ancaman maka aturan-aturan tersebut hanya omong kosong belaka dan pastinya mengurangi kewibawaan dari pimpinan tersebut. 4. Kesejahteraan Untuk menegakkan kedisiplinan harus diikuti dengan keseimbangan dengan tingkat kesejahteraan yang diterima oleh karyawan. Dengan tingkat kesejahteraan yang cukup maksudnya dengan tingkat gaji yang cukup sehingga dapat hidup dengan layak. Dengan hidup mereka yang layak maka karyawan akan bersikap tenang dalam melaksanakan tugasnya dan dengan ketenangan dalam bekerja tersebut akan mendorong ataupun menimbulkan kedisiplinan bekerja. 5. Teladan pimpinan Keteladanan dari seorang pimpinan menjadi penting karena pimpinan selalu diperhatikan oleh bawahan, apa yang diperintahkan oleh atasan atau pimpinan selalu diikuti. Seorang pimpinan yang selalu berbuat baik 59 dan mentaati peraturan yang ada akan menjadi panutan bagi bawahannya. Sehingga sikap dari pimpinan tersebut akan mempengaruhi karyawan untuk dapat bersikap disiplin juga. Indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi menurut Malayu Hasibuan 2003 : 194 yaitu : 1 Tujuan dan kemampuan 2 Teladan pimpinan 3 Balas jasa 4 Keadilan 5 Waskat 6 Sangsi hukuman 7 Ketegasan 8 Hubungan kemanusiaan Mengenai hal di atas akan dijelaskan sebagai berikut : 1 Tujuan dan kemampuan Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan pekerjaan yang dibebankan kepadanya harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar dia dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakan. 2 Teladan pimpinan Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh yang baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan memberikan teladan yang baik, kedisiplinan bawahanpun akan ikut baik. Demikian sebaliknya. 3 Balas jasa Balas jasa akan mempengaruhi kecintaan karyawan terhadap perusahaanpekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan ikut baik pula. 4 Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena sifat dan ego manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Manajer yang cakap dalam 60 memimpin akan berusaha bersikap adil kepada karyawannya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula. 5 Waskat Waskat pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap dan gairah kerja serta prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada atau hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan waskat, atasan secara langsung dapat mengetahui kemampuan dan kedisiplinan setiap individu bawahannya. 6 Sangsi hukuman Dengan sangsi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner akan berkurang. Sangsi hukuman harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan. Sangsi hukuman tidak terlalu ringan atau terlalu berat namun tetap mendidik karyawan untuk mengubah perilakunya. 7 Ketegasan Pimpinan harus tegas dan berani, bertindak untuk menghukum karyawan yang indisipliner sesuai dengan sangsi hukuman yang telah ditetapkan pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan. 8 Hubungan kemanusiaan Hubungan yang harmonis di antara sesama karyawan akan menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi. Hubungan yang serasi dapat mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. 61

d. Pedoman Dalam Pendisiplinan