Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara

tahun 20052005 sampai saat ini cukup tinggi, bahkan ada KMP yang 100 tidak mengembalikan dana tersebut Data LEPP-M3, 2010. Kondisi pola hubungan antar KMP merupakan permasalahan internal yang dinilai paling rendah skornya 150.44. Rendahnya penilaian responden terhadap atribut tersebut dibandingkan atribut yang lain karena ada atau tidaknya program PEMP hubungan antar KMP tetap kuat atau ada, karena sebagian besar hubungan yang terjadi adalah hubungan pemasaran, sehingga antar KMP saling membutuhkan, misalnya antara KMP nelayan tangkap dengan KMP pengepul ikan.

5.3.2 Kondisi eksternal kelembagaan PEMP

Berdasarkan analisis EFAS, nilai total faktor peluang yang diperoleh adalah 1623.40 lebih kecil dari total nilai faktor ancaman 1834.32. Hal ini memberikan gambaran bahwa potensi peluang kelembagaan PEMP sebenarnya tidak bisa menutupi besarnya permasalahan ancaman yang dihadapi oleh kelembagaan tersebut Tabel 9 . Tabel 9 Penilaian kondisi eksternal kelembagaan PEMP di Kecamatan Tobelo Hasil perhitungan EFAS menunjukkah bahwa kondisi eksternal yang memiliki faktor peluang besar bagi kelembagaan PEMP adalah posisi kelembagaan PEMP di Tobelo yang menjadi pusat perekonomian Kabupaten Halmahera Utara 497.2. No Kondisi Eksternal Bobot Rating Skor Peluang Opportunity 1 Banyak program pemberdayaan berbasis kelembagaan 80.50 3 241.5 2 Tobelo sebagai pusat Pemerintahan Kab. 95.34 4 381.36 3 Tobelo sebagai pusat perekonomian 99.44 5 497.2 4 Besarnya potensi SDA pesisir dan laut 90.67 4 362.68 5 Pemekaran Kabupaten Morotai peluang pasar 70.33 2 140.66 Total Skor 1623.40 Ancaman Threats 1 Komitmen pemimpin 95.89 5 479.45 2 Daerah rawan konflik 88.67 4 354.68 3 Sistem sosial-budaya kekeluargaan dan kedaerahan tinggi 96.44 4 385.76 4 Jalur transportasi pemasaran keluar daerah kurang memadai 83.44 3 250.32 5 Persaingan pasar tinggi 90.89 4 363.56 Total Skor 1833.77 Tingginya nilai skor tersebut dibanding atribut yang lain karena sebagai pusat perekonomian, peluang pasar produk usaha LEPP-M3 dan KMP akan semakin besar dan ketersediaan alat dan bahan produksi pun akan mudah didapat, dibanding dengan di Kecamatan lainnya. Dengan demikian peluang tersebut akan mendorong produkivitas kelembagaan PEMP lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Kehadiran Kabupaten Morotai sebagai Kabupaten baru merupakan peluang pasar yang cukup potensial bagi usaha KMP yang ada di Kecamatan Tobelo, akan tetapi dalam dalam kelembagaan PEMP atribut tersebut tidak begitu besar pengaruhnya karena di luar wilayah kerja PEMP Kecamatan Tobelo. Dengan demikian penilaian responden terhadap atribut tersebut paling rendah 140.66 dibanding atribut faktor peluang yang lain. Komitmen pemimpin dianggap sebagai faktor ancaman terbesar 497.20 bagi keberadaan dan produktivitas PEMP di Kecamatan Tobelo. Tingginya skor penilaian terhadap atribut ini di banding atribut yang lain, karena komitmen pemimpin sebagai salah satu penggerak adanya program PEMP di Kabupaten Halmahera Utara. Komitmen pemimpin terhadap pihak-pihak yang memiliki kunci kelembagaan dan kebijakan, sehingga ada keberpihakan terhadap masyarakat pesisir dan kepulauan DKP 2006.

5.3.3 Strategi penguatan kelembagaan PEMP

Besarnya potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh kelembagaan PEMP di Kecamatan Tobelo baik yang bersifat internal maupun eksternal, menuntut kerja keras dan tanggung jawab yang tinggi. Dalam upaya penyelesaian permasalahan diperlukan perumusan strategi yang tepat, efektif dan realistis atau sesuai dengan potensi atau kemampuan lembaga. Salah satu metode yang sudah banyak dan efektif digunakan adalah metode Strength Weakness Oportunity Threats SWOT. Metode SWOT merupakan metode yang efektif, mudah, partisipatif serta konprehensif dalam merumuskan strategi. Metode SWOT menghasilkan suatu strategi yang mengoptimalkan potensi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada Marimin, 2008. Secara teknis strategi yang dihasilkan merupakan kombinasi faktor internal dengan faktor eksternal, yang telah dievaluasi melalui Internal Faktor Analysis Summary IFAS dan External Faktor Analysis Summary EFAS. Hasil kombinasi faktor internal dan faktor eksternal akan menghasilkan 4 kelompok strategi, yaitu Marimin, 2008:  Strategi Kekuatan-Peluang KP , merupakan strategi yang mengoptimalkan kekuatan untuk mendapatkan atau menggunakan peluang yang ada.  Strategi Kekuatan-Ancaman KA, merupakan strategi yang mengoptimalkan kekuatan untuk meminimalisasi pengaruh atau menghadapi ancaman.  Strategi Kelemahan-Peluang LP, yaitu strategi yang memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan yang dialami.  Strategi Kelemahan-Ancaman LA, yaitu strategi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan dan mengurangi pengaruh ancaman. Berdasarkan hasil analisis strategi pengutan kelompok nelayan yang dilakukan secara partisipatif, maka dapat dihasilkan 7 strategi. Strategi KP yaitu: 1 Optimalisasi peranan dan kinerja kelembagaan; dan 2 Memperluas jaringan kelembagaan dan usaha. Strategi KA, diantaranya: 1 Diversifikasi sistem kelembagaan dan usaha sesuai dengan potensi dan permasalahan wilayah; dan 2 Optimalisasi media publikasi dan promosi lembaga dan usaha. Strategi LP meliputi, 1 Peningkatan sistem pengelolaan keuangan dan usaha; dan 2 Meningkatkan komunikasi komunikasi internal dan eksternal lembaga. Strategi LA hanya 1 strategi, yaitu mempertegas dan menegakkan sistem aturan kelembagaan dan usaha. Tabel 10 Identifikasi strategi pengutan kelembagaan PEMP di Kecamatan Tobelo PELUANG ANCAMAN Pro g ram Pem b er d ay aa n b er b asis k elem b ag aa n T o b elo p u sat Pem er in tah an T o b elo p u sat p er ek o n o m ia n B esar n y a p o ten si SDA Pem ek ar an Kab u p aten Mo ro tai In ter v en si k ep en tin g an p o liti k Dae rah r awa n k o n flik Sis tem s o sia l- b u d ay a k ek elu ar g aa n d an k ed ae rah an tin g g i Jalu r tr an sp o rtasi k u ra n g m em ad ai Per sain g an p asar tin g g i P1 P2 P3 P4 P5 A1 A2 A3 A4 A5 K E K UATA N Kualifikasi SDM K1 Strategi K P 1. Optimalisasi peranan dan kinerja kelembagaan PEMP 2. Memperluas jaringan kelembagaan dan usaha Strategi KA 1. Diversifikasi sistem kelembagaan dan usaha sesuai dengan potensi dan permasalahan wilayah. 2. Optimalisasi media publikasi dan promosi lembaga dan usaha Kemantapan organisasi K2 Pemahaman tupoksi K3 Pelaksanaan tupoksi K4 Sistem pencairan DEP K5 Pengawasan DEP K6 Penetapan KM, TPD, KMP K7 Relevansi rencana dengan anggaran DKP, KM, TPD K8 Pelaporan periodik K9 Kesesuaian honor K10 Transparansi laporan K11 Kualifikasi usaha KMP K12 Prospektif usaha K13 K E L E M AH A N Kondisi keuangan LEPP-M3 L1 Strategi LP 1. Peningkatan sistem pengelolaan keuangan dan usaha 2.Meningkatkan komunikasi internal dan eksternal lembaga. Strategi LA Mempertegas dan menegakkan sistem aturan kelembagaan dan usaha. Daya serap dan pengembalian DEP L2 Kepengurusan LEPP-M3 L3 Relevansi rencana dengan anggaran LEPP-M3 L4 Pembinaan bank ke LEPP-M3 L5 Status KMP L6 Kualifikasi organisasi KMP L7 Pemahaman Manajemen L8 Partisipasi anggota KMP L9 Stabilitas kegiatan usaha L10 Pola hubungan keanggotaan L11 Pola hubungan antar KMP L12 Sarana prasarana KMP L13 FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL