Kondisi kependudukan Gambaran Umum Kecamatan Tobelo .1 Kondisi kewilayahan Kecamatan Tobelo

Gambar 12 Kondisi peranan dan kinerja kelembagaan DKP Kabupaten Halmahera Utara dalam pelaksanaan program PEMP di Kecamatan Tobelo Berdasarkan grafik kondisi peranan dan kinerja DKP Kabupaten Gambar 12 dapat diketahui bahwa penilaian responden terhadap skor indikator saat ini sangat rendah ± 50 dibanding nilai penting harapan dari indikator tersebut.

5.1.2 Konsultan Manajemen dan Tim Pendamping Desa KM dan TPD

Konsultan Manajemen KM dan Tim Pendamping Desa TPD merupakan dua lembaga yang berperan sebagai pendamping dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan program PEMP di Kecamatan Tobelo. KM berperan penting membantu aspek teknis dan manajemen Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten dalam pelaksanaan Program PEMP. Diantara peran KM, adalah inventaris potensi dan permasalahan daerah untuk menetukan strategi dalam program PEMP. Selain itu, KM juga berperan membantu DKP Kabupaten dalam merevitalisasi LEPP-M3. Tenaga Pendamping TPD merupakan kelompok tenaga profesional yang bertugas mendampingi masyarakat secara terus menerus selama kegiatan program berlangsung. Pada tahap awal TPD berperan membantu DKP Kabupaten dalam sosialisasi program PEMP pada tingkat masyarakat, memberikan bantuan teknis kepada masayarakat pemanfaat KMP dalam penyusunan usulan kegiatan. Pada tahap pelaksanaan TPD berperan memebrikan bimbingan pengelolaan dan pengembangan usaha. Secara singkat peranan TPD dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan program PEMP di tingkat masyarakat desa KMP adalah sebagai motivator, fasilitator, komunikator, dan dinamisator KMP. Pentingnya peranan tersebut, maka dibutuhkan KM dan TPD yang memiliki SDM yang mempunyai kredibilitas dalam bidang yang terkait dengan pelaksanaan program PEMP dan kemantapan organisasi yang baik. Optimalisasi peranan dan kinerja KM dan TPD dalam pelakasanaan program PEMP dapat diketahui berdasarkan beberapa indikator, antara lain: 1 Kesesuaian kualifikasi organisasi; 2 Kesesuaian kualifikasi SDM; 3 Pemahaman terhadap tupoksi; 4 Pelaksanaan tupoksi; 5 Mekanisme pendampingan 6 Relevansi rencana dengan pelaksanaan; 7 Relevansi rencana dengan anggaran 8 Pelaporan periodik TPD; 9 Kemajuan hasil pendampingan; 10 Kesesuaian honor terhadap kinerja Berdasarkan penilaian responden dapat diketahui bahwa sebagian besar indikator peranan dan kinerja lembaga KM dan TPD di Kecamatan Tobelo tergolong sangat penting 80 – 100, kecuali kesesuaian honor yang tergolong penting 60 – 80. Indikator yang paling tinggi nilai pentingnya adalah Pelakasanaan Tupoksi 97.33, sedangkan kesesuaian honor merupakan indikator paling rendah 78.33. Gambar 12. Tingginya nilai penting indikator peranan dan kinerja di harapkan dapat sebanding dengan kondisi dilapangan kondisi saat ini. Berdasarkan penilaian responden terhadap kondisi dilapangan, dapat diketahui bahwa sebagian besar indikator peranan dan kinerja KM dan TPD tergolong cukup optimal 40 – 60 kecuali indikator kemajuan hasil pendampingan 20 – 40. Kondisi tersebut jauh lebih rendah ±50 dari nilai penting harapan dari setiap indikator yang ada Gambar 13. Gambar 13 Kondisi peranan dan kinerja KM dan TPD dalam pelaksanaan Program PEMP di Kecamatan Tobelo

5.1.3 LEPP-M3

Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir-Mikro Mitra Mina LEPP-M3 merupakan lembaga pengelola keuangan dan usaha Holding Company masyarakat pesisir Kecamatan Tobelo dengan berbagai unit usaha, antara lain Usaha Simpan Pinjam USP, Bank Perkreditan Rakyat BPR dan Kedai Pesisir. Dalam pelaksanaan kegiatan, koperasi berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten dan lembaga perbankanpembiayaan sebagai mitra usaha. LEPP-M3 berperan lembaga sentral dan ujung tombak dalam pelaksanaan Program PEMP di Kecamatan Tobelo. Besarnya peranan dari lembaga tersebut menuntut kondisi kondisi kelembagaan yang memadai yang didukung oleh SDM yang tidak hanya memiliki kemampuan bersifat teknis tapi juga harus memiliki sensitivitas terhadap kondisi sosial-budaya serta sumber daya alam wilayah setempat. Optimalisasi peranan dan kinerja LEPP-M3 dalam pelakasanaan program PEMP dapat diketahui berdasarkan beberapa indikator, antara lain: 1 Kesesuaian kualifikasi lembaga; 2 Kapasitas dan kapabilitas SDM pengurus koperasi; 3 Kondisi kesehatan keuangan Koperasi LEPP-M3; 4 Proporsi daya serap dan pengembalian anggaran DEP; 5 Sistem kepengurusan LEPP-M3; 6 Relevansi rencana dengan anggaran; 7 Pelaporan periodik perkembangan kinerja 8 Transparansi laporan keuangan 9 Pembinaan bank terhadap LEPP-M3; 10 Kesesuaian honor terhadap kinerja. Berdasarkan penilaian responden dapat diketahui bahwa sebagian besar indikator peranan dan kinerja lembaga KM dan TPD di Kecamatan Tobelo tergolong sangat penting 80 – 100, kecuali sistem kepengurusan dan kesesuain honor yang tergolong penting 60 – 80. Indikator yang paling tinggi nilai pentingnya adalah Kondisi kesehatan keuangan Koperasi LEPP-M3 91.89, sedangkan Sistem kepengurusan LEPP- M3 merupakan indikator paling rendah 76.44. Gambar 13. Lebih lanjut, penilaian responden terhadap peranan dan kinerja kelembagaan LEPP-M3 berdasar kondisi dilapangan atau kondisi saat ini, dapat diketahui bahwa Gambar 14:  1 indikator yang tergolong optimal 60 – 80, yaitu Kesesuaian kualifikasi organisasi atau lembaga 63.33.  4 indikator tergolong cukup optimal 40 – 60, yaitu: 1. Pelaporan periodik perkembangan kinerja 41.11; 2. Transparansi laporan keuangan 44.44; 3. Kesesuaian honor terhadap kinerja 46.67; dan 4. Kapasitas dan kapabilitas SDM pengurus koperasi 46.22.  3 indikator tergolong tidak optimal 20 – 40, yaitu: 1. Kondisi kesehatan keuangan Koperasi LEPP-M3 30.56; 2. Sistem kepengurusan LEPP-M3 37.78; 3. Relevansi rencana dengan anggaran 33.33.  2 indikator tergolong buruk 0 – 20, yaitu: 1. Proporsi daya serap dan pengembalian anggaran DEP 19.44; dan 2. Pembinaan bank thdp LEPP-M3 14.44. Gambar 14 Kondisi peranan dan kinerja LEPP-M3 dalam pelaksanaan Program PEMP di Kecamatan Tobelo Secara umum rata-rata nilai peranan dan kinerja lembaga LEPP-M3 tergolong cukup optimal 40 – 60. Kondisi tersebut sama dengan hasil evaluasi komprehensif Program PEMP pada tahun 2006 yang dilakukan oleh DKP, dimana kondisi kinerja Koperasi LEPP-M3 secara nasional tergolong cukup optimal 40 - 60, termasuk di dalamnya Kabupaten Halmahera Utara. Sebagai lembaga pengelola keuangan dan usaha, kesehatan keuangan lembaga adalah indikator utama kondisi lembaga. Grafik di atas Gambar 14 memperlihatkan bahwa kondisi keuangan LEPP-M3 Kecamatan Tobelo tergolong tidak optimal atau kurang baik 20 -40.

5.1.4 Kelompok Masyarakat Pemanfaat KMP

Kelompok Masyarakat Pemanfaat KMP merupakan sasaran pelaksanaan program PEMP, yaitu untuk meningkatkan motivasi dan peranannya dalam pemanfaatan sumberdaya laut, penguatan kelembagaan usaha dan pengembangan usaha ekonomi produktif. KMP ditunjuk oleh KM atau DKP Kabupaten melalui proses seleksi, verikasi dan penilaian kelayakan serta kesesuaian usaha sesuai dengan sistem dan mekanisme yang dipersyaratkan. Poses ini setidaknya menjadi parameter awal yang menentukan