tujukan untuk: 1. mengevaluasi peranan dan kinerja kelembagaan PEMP; 2. menentukan keberlanjutan kelembagaan PEMP; dan 3. Mengidentifikasi strategi
penguatan kelembagaan PEMP. Dengan demikian diharapkan kedepan dapat di jadikan refrensi atau bahan untuk pengambilan kebijakan dalam pemberdayaan
masyarakat terutama penguatan kelembagaan masyarakat Kecamatan Tobelo
Gambar 6.
Gambar 6 Kerangka pendekatan penelitian
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian “Analisis Kelembagaan Program PEMP di Kecamatan Tobelo” ini dilakukan di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Propinsi Maluku
Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan Juni sd November tahun 2009 Lampiran 1.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Secara garis besar data yang dikumpulkan sebagai berikut Tabel 1.
PELAKSANAAN PROGRAM PEMP DI TOBELO
PENGUATAN KELEMBAGAAN
MENINGKATKAN PARTISIPASI
PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI
KELEMBAGAAN PROGRAM PEMP
DKP LEPP-M3
KM KMP
TPD
EVALUASI PERANAN DAN KINERJA
Wawancara Kuisioner ANALISIS KELEMBAGAAN
Secara Partisipatif ANALISIS
KEBERLANJUTAN LEMBAGA RAPFISH
STRATEGI PENGUATAN LEMBAGA Matrik SWOT
Tabel 1 Jenis dan sumber data penelitian
Jenis Data Data
Sumber Data
Sekunder Demografi Wilayah
BPS Kecamatan dan Kabupaten Data Perikanan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Penelitian terdahulu yang terkait Internet dan Perpustakaan
Primer Persepsi Pemangku Kepentingan:
Kondisi Kelembagaan PEMP Peranan Kelembagaan
Kinerja Kelembagaan PEMP Dokumen atau Arsip lembaga
Hasil wawancara dan Kuisisoner
Hasil Observasi
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi pustaka melalui media internet maupun pustaka. Pengumpulan data dan informasi primer
dilakukan secara partisipatif dengan metode observasi, kuisioner dan wawancara. Penentuan responden dilakukan dengan sengaja purposive sampling, yaitu
pemilihan responden yang didasarkan atas pengetahuan dan kedudukannya di kelembagaan PEMP, dalam hal ini adalah pengurus lembaga 2 orang
perlembaga, antara lain: DKP Halmahera, LEPP-M3, KM, TPD, dan KMP. Setiap koresponden diminta untuk menilai peranan dan kinerja
kelembagaan program PEMP berdasarkan atribut yang disajikan. Penilaian terhadap atribut mengacu pada sistem skor yang dilakukan DKP 2007 dalam
mengevaluasi program PEMP pada tingkat kabupatenkota diseluruh Indonesia dengan menggunakan skor 0 sd 100. Proses penilaian terdiri dari 2 tahap, yaitu:
1. penilaian atribut berdasarkan penting skor 100 dan tidak penting 0; 2. Penilaian berdasarkan baik 100 atau buruk 0 kondisi atribut saat ini. Penilaian
terhadap pengaruh satu atribut terhadap atribut lain dalam satu faktor dengan menggunakan skor 1 sd 5, dimana skor 1 jika tidak berpengaruh dan 5 sangat
berpengaruh.
3.5 Analisis Data 3.5.1 Analisis kondisi peranan dan kinerja kelembagaan
Penilaian kondisi peranan dan kinerja kelembagaan PEMP di Kecamatan Tobelo didasarkan pada indikator-indikator peranan dan kinerja yang diacu dari
Laporan Evaluasi PEMP tahun 2006. Penilaian ini meliputi dua aspek yaitu nilai
penting indikator dan kondisi indikator saat ini. Nilai penting adalah tingkat kepentingan indikator menurut responden terhadap suatu indikator, sedangkan
kondisi saat ini merupakan tingkat kinerja kelembagaan terhadap suatu indikator. Status penilaian peranan dan kinerja kelembagaan di bagi menjadi 5 kategori,
sebagai berikut Tabel 2: Tabel 2 Kategori peranan kelembagaan Program PEMP
Interval Skor Status Peranan Kinerja
Nilai Penting Kondisi Saat Ini
0,00 – 20,00
Sangat Tidak Penting Buruk
20,00 – 40,00
Tidak Penting Tidak Optimal
40,00 – 60,00
Cukup Penting Cukup Optimal
60,00 – 80,00
Penting Optimal
80,00 – 100,00
Sangat Penting Sangat Optimal
Sumber : DKP 2006
3.5.2 Analisis keberlanjutan kelembagaan
Metode yang digunakan dalam analisis keberlanjutan kelembagaan program PEMP ini adalah menggunakan metode Rapid Appraisal for Fisheries
RAPFISH yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. RAPFISH adalah teknik untuk mengevaluasi keberlanjutan sumberdaya perikanan secara komprehensif
berdasarkan atributindikator yang mudah untuk di-skoring Fauzi, 2002. Perhitungan RAPFISH dihitung manual menggunakan program Excel. Penentuan
tingkat keberlanjutan kelembagaan mengacu pada DKP 2007 yang mengkategorikan nilai Sustainable Indeks Criteria SIC menjadi 5 kategori,
sebagai berikut Tabel 3. Tabel 3 Kategori keberlanjutan kelembagaan Program PEMP
SIC Status
0,00 – 20,00
Buruk 20,00
– 40,00 Kurang
40,00 – 60,00
Cukup Baik 60,00
– 80,00 Baik
80,00 – 100,00
Sangat Baik
Sumber : DKP 2006
3.5.3 Analisis kondisi internal dan eksternal kelembagaan
Analisis kondisi internal dan ekternal kelembagaan PEMP di Kecamatan Tobelo menggunakan metode internal factors analysis summary IFAS dan
eksternal factors analysis summary EFAS. penilaian dengan metode ini