Tujuan dan kelembagaan PEMP

penting indikator dan kondisi indikator saat ini. Nilai penting adalah tingkat kepentingan indikator menurut responden terhadap suatu indikator, sedangkan kondisi saat ini merupakan tingkat kinerja kelembagaan terhadap suatu indikator. Status penilaian peranan dan kinerja kelembagaan di bagi menjadi 5 kategori, sebagai berikut Tabel 2: Tabel 2 Kategori peranan kelembagaan Program PEMP Interval Skor Status Peranan Kinerja Nilai Penting Kondisi Saat Ini 0,00 – 20,00 Sangat Tidak Penting Buruk 20,00 – 40,00 Tidak Penting Tidak Optimal 40,00 – 60,00 Cukup Penting Cukup Optimal 60,00 – 80,00 Penting Optimal 80,00 – 100,00 Sangat Penting Sangat Optimal Sumber : DKP 2006

3.5.2 Analisis keberlanjutan kelembagaan

Metode yang digunakan dalam analisis keberlanjutan kelembagaan program PEMP ini adalah menggunakan metode Rapid Appraisal for Fisheries RAPFISH yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. RAPFISH adalah teknik untuk mengevaluasi keberlanjutan sumberdaya perikanan secara komprehensif berdasarkan atributindikator yang mudah untuk di-skoring Fauzi, 2002. Perhitungan RAPFISH dihitung manual menggunakan program Excel. Penentuan tingkat keberlanjutan kelembagaan mengacu pada DKP 2007 yang mengkategorikan nilai Sustainable Indeks Criteria SIC menjadi 5 kategori, sebagai berikut Tabel 3. Tabel 3 Kategori keberlanjutan kelembagaan Program PEMP SIC Status 0,00 – 20,00 Buruk 20,00 – 40,00 Kurang 40,00 – 60,00 Cukup Baik 60,00 – 80,00 Baik 80,00 – 100,00 Sangat Baik Sumber : DKP 2006

3.5.3 Analisis kondisi internal dan eksternal kelembagaan

Analisis kondisi internal dan ekternal kelembagaan PEMP di Kecamatan Tobelo menggunakan metode internal factors analysis summary IFAS dan eksternal factors analysis summary EFAS. penilaian dengan metode ini didasarkan pada nilai penting suatu atributindikator dan pengaruh atribut tersebut terhadap atribut yang laian dalam satu faktor Marimin, 2008. Proses penilaian tersebut sebagai berikut: 1 Pengelompokkan atribut kedalam 4 faktor, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Pengelompokkan atribut kedalam faktor kekuatan dan kelemahan didasarkan pada nilai atau status kondisi saat ini, dimana atribut yang memiliki status Buruk sd Kurang optimalKurang baik masuk faktor kelemahan, sedangkan atribut dengan status Optimalbaik sd sangat optimalsangat baik masuk faktor kekuatan. 2 Penilaian atribut pada masing-masing faktor berdasarkan nilai penting bobot, pengaruh rating. Nilai penting berkisar antara 0 tidak penting sd 100 sangat penting, sedangkan Nilai pengaruh atau rating berkisar antara 1 tidak berpengaruh sd 5 sangat berpengaruh. Dilakukan penghitungan skor berdasarkan perkalian antara nilai pentingbobot dengan pengaruhrating. 3 Atribut yang memiliki skor tertinggi merupakan atribut kunci dalam sutau faktor.

3.5.4 Analisis strategi penguatan kelembagaan

Penentuan strategi penguatan kelembagaan menggunakan metode Strength Weakness Oppourtunity Threats SWOT. Penentuan strategi dengan metode SWOT didasarkan pada kombinasi kondisi internal Kekuatan dan Kelemahan dengan kondisi eksternal Peluang dan Ancaman. Kombinasi tersebut dibuat dalam matrik SWOT Tabel 4. Berdasarkan kombinasi tersebut maka dihasilkan 4 kelompok strategi, yaitu Strategi Kekuatan-Peluang KP, Strategi Kekuatan- Ancaman KA, Strategi Kelemahan-Peluang LP dan Strategi Kelemahan- Ancaman LA Marimin, 2008. Tabel 4 Model matriks analsis SWOT IFAS Kekuatan K Kelemahan L EFAS Peluang P Strategi K-P Strategi L-P Ancaman A Strategi K-A Strategi L-A 4 KONDISI UMUM KABUPATEN HALMAHERA UTARA 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Tobelo 4.1.1 Kondisi kewilayahan Kecamatan Tobelo 1 Letak geografis Kabupaten Halmahera Utara terletak pada posisi koordinat 0 o 40’00”–2 o 40’00” LU dan 127 o 25’00” – 128 o 45’00” BT. Kabupaten tersebut memiliki luas wilayah sebesar 24.983,32 Km 2 , terdiri dari luas daratan sebesar 5.447,3 Km 2 22 dari luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara dan luas perairannya sebesar 19.536,02 Km 2 78 dari luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara. Luas wilayah ini terbentang dari Utara ke Selatan sepanjang 333 Km dan dari Timur ke Barat sepanjang 148 Km. Kabupaten Halmahera Utara berbatasan: 1 sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik; 2 sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Timur dan Laut Halmahera; 3 sebelah selatan, berbatasan Kabupaten Halmahera Barat; dan 4 sebelah barat, berbatasan Kabupaten Halmahera Barat. 2 Letak administrasi Kabupaten Halmahera Utara merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Maluku Utara Provinsi Maluku Utara, sebagaimana diamanatkan Undang –Undang Nomor 1 Tahun 2003. Kabupaten Halmahera Utara secara administratif terdiri dari 17 kecamatan dan sebagian besar wilayah kecamatannya merupakan kecamatan pesisir. Kecamatan Tobelo merupakan salah satu kecamatan pesisir yang ada di Kabupaten Halmahera Utara. Kecamatan ini lebih dikenal dibandingkan dengan kecamatan lainnya karena statusnya sebagai ibukota kabupaten Halmahera Utara. Kecamatan Tobelo memiliki beberapa buah pulau yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni seperti Pulau Kumo, Pulau Kakara, Pulau Tagalaya, Pulau Tulang, Pulau Rarangane dan Pulau Tupu Tupu. Kecamatan Tobelo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 2 tahun 2006, Kecamatan Tobelo memiliki luas wilayah 33,0 km 2 , terdiri atas 10 desa dan terletak pada posisi koordinat 127 55’ 55” BT – 128 01’ 58” BT dan 1 39 46” LU- 1 46’ 17” LU, dengan batas administratif sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tobelo Utara, sebelah Timur berbatasan dengan Laut Halmahera, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tobelo Tengah dan Laut Halmahera dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Barat BAPPEDA dan BPS, 2009. Seiring semakin berkembangnya pembangunan di Tobelo, penataan ruang menjadi langkah awal yang mendasari pembangunan wilayah Tobelo masa sekarang dan masa yang akan datang. Hal ini di latarbelakangi oleh status Kecamatan Tobelo sebagai ibukota Kabupaten Halmahera Utara, sudah waktunya bila Kecamatan Tobelo dikembangkan sesuai dengan karakteristik sebuah kota, yaitu sebagai pusat pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi, pusat pemukiman dan pusat pemerintahan. Kondisi eksisting beserta permasalahan yang ada sedang dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan perencanaan ruang dan konsep yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan daerah. 3 Iklim, kondisi oseanografi dan daerah penangkapan ikan Kabupaten Halmahera Utara memiliki pantai yang cukup panjang, pantai timur daratan Halmahera berada di sisi barat perairan Teluk Kao. Teluk Kao merupakan perairan semi tertutup yang terletak di Pulau Halmahera dan terbuka ke arah Samudera Pasifik. Morfologi perairan teluk ini memanjang dengan sumbu utama mengarah ke timur laut dan barat daya. Secara umum teluk ini dapat dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh celah yang menyempit. Di bagian dalam teluk atau kepala teluk lebih tertutup dibandingkan bagian luar teluk atau mulut teluk yang lebar serta terbuka ke Samudera Pasifik. Di samping itu Kabupaten ini juga memiliki berberapa pulau kecil salah satu diantaranya adalah Pulau Morotai. Diantara Pulau Morotai dan Pulau Halmahera terdapat selat. Gambaran teluk dan selat seperti itu menyebabkan karakter dinamika teluk dan selat yang unik. Kondisi iklim di Kecamatan Tobelo tidak berbeda jauh dengan keadaan iklim yang terjadi di Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya yang dipengaruhi oleh iklim laut tropis terdiri atas dua musim, yaitu: musim hujan pada bulan November sampai dengan bulan Februari, dan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Oktober yang diselingi pancaroba yang terjadi pada bulan Maret dan Oktober. …………………………………………………………………………………………….