Analisis kondisi internal dan eksternal kelembagaan

Tabel 6 Jenis dan jumlah armada tangkap di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara No Nama Desa Armada Penangkapan Unit Perahu Tanpa Motor Perahu Motor Tempel Kapal Motor 1 2 3 4 5 6 7 Gamsungi Rawajaya Wari Wari Ino Kumo Kakara Tagalaya 9 6 4 5 5 30 15 15 15 7 3 6 7 3 2 8 - - - - - Jumlah 74 56 10 Sumber: DKP Kabupaten Halmahera Utara, 2010 Sebagian besar nelayan di Kecamatan Tobelo menggunakan pancing untuk menangkap ikan. Alat tangkap tersebut tergolong tradisional dalam usaha perikanan tangkap. Selain pancing sebagian kecil masyarakat menggunakan pukat cincin, jaring insang dan jaring angkat. Sarana prasarana penunjang usaha perikanan merupakan salah satu komponen utama penentu keberhasilan pembangunan di sektor perikanan. Secara umum sarana prasarana tersebut di Kabupaten Halmahera Utara masih terbatas sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan baik kapasitas maupun kuantitasnya. Kondisi eksisting sarana dan prasarana yang ada adalah: 1 Balai Pertemuan Nelayan, 1 unit Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Tobelo, 1 unit Tempat Tempat Pelelangan Ikan, 1 unit ABF, 1 unit perbengkelan motor laut, 1 unit docking, 2 unit pabrik es, 1 unit cold storage di PPP Tobelo, dan beberapa alat bantu penangkapan, berupa: 42 unit rumpon laut dangkal, 5 unit rumpon laut dalam, dan 15 unit lampu celup bawah air Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara, 2008. 4 Produksi hasil tangkapan Kekayaan potensi sumber daya laut di wilayah Kabupaten Halmahera Utara saat ini mulai memperlihatkan tendensi kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2007 produksi perikanan mengalami kenaikan sebesar 6,4 dari produksi tahun 2006 yaitu total mencapai sebesar 11.799,01 ton dari 6.014 ton DKP Kabupaten Halamahera Utara, 2008. Hal ini disebabkan kebijakan pembangunan perikanan di Kabupaten Halmahera Utara melalui beberapa program, seperti PEMP, modernisasi dan penambahan armada tangkap serta penambahan infrastruktur di bidang perikanan yang telah berhasil meningkatkan produksi hasil perikanan. Namun demikian tingkat pemanfaatan oleh nelayan setempat dibandingkan potensi sumberdaya ikan di perairan Halmahera Utara masih sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat pemanfaatannya pada tahun 2007 baru sekitar 13,3 dari MSY, walaupun menggunakan nilai estimasi potensi terkecil 86.660,6 tontahun. Tingkat pemanfaatan masih rendah ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah armada penangkapan ikan didominasi skala kecil yang sangat tergantung kondisi alamcuaca, dan terbatasnya jaringan pasar, sehingga ikan sulit untuk dijual. Selain itu, maraknya penangkapan ikan illegal oleh nelayan dari daerah lain dan nelayan asing Phillipina di kawasan perairan Halmahera Utara.

4.2 Kelembagaan PEMP

Program PEMP merupakan program nasional yang tergolong besar, baik dari aspek anggaran, waktu dan banyaknya lembaga yang terlibat. Banyaknya lembaga yang terlibat dan dibentuk dalam pelaksanaan program PEMP disebabkan karena salah satu tahapan dan tujuan program PEMP adalah untuk penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat. Pelibatan dan pembentukan lembaga tersebut mulai dari pusat sampai pada tingkat desa. Pada tingkat kecamatan khususnya Kecamatan Tobelo, kelembagaan PEMP terdiri atas: Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten Halmahera Utara, Konsultan Manajemen KM, Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir-Mikro Mitra Mina LEPP-M3, Tim Pendamping Desa TPD dan Kelompok Masyarakat PemanfaatKMP. Masing-masing lembaga memiliki fungsi dan peranan berbeda dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan program PEMP. Optimalisasi pelaksanaan dan pencapaian tujuan program PEMP di Kecamatan Tobelo tergantung pada peranan dan kinerja dari kelembagaan PEMP yang ada. Dengan demikian perlu dilakukan evaluasi peranan dan kinerja kelembagaan program PEMP. Dalam penelitian ini evaluasi terhadap peranan dan kinerja kelembagaan PEMP dilakukan secara partisipatif yaitu dengan melibatkan pengurus masing-masing lembaga tersebut, sehingga hasil penilaian lebih realistis.