129
4.5 Cekungan Air Tanah Bogor dan Potensi Air Tanah
Undang-undang No. 7 Tahun 2007 tentang Sumber Daya Air menjelaskan bahwa Cekungan Air Tanah CAT adalah suatu wilayah yang
dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah
berlangsung. Berdasarkan penelitian BPDAS 2007 bahwa batas cekungan air tanah Bogor meliputi tiga wilayah administrasi pemerintahan daerah, yaitu
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok atau CAT Bogor berada dalam ketiga pemerintahan daerah tersebut dengan total
luas CAT Bogor mencapai 1 311 km
2
. Dalam hal batas-batas dari Cekungan Air Tanah Bogor ditunjukan dalam Gambar 4.7. Cekungan Bogor
ini terbentang dari daerah sekitar Parung, Sawangan dan Depok di sebelah Utara sampai dengan Gunung Salak dan Gunung Pangrango di sebelah
Selatan. Sementara itu di sebelah Barat, mulai dari Leuwiliang, Tenjolaya, Pamijahan dan sekitarnya sampai dengan di sebelah Timur meliputi
Citeureup dan sekitarnya. Secara administratif, cekungan Air Tanah Bogor ini terletak pada beberapa daerah, yaitu terutama Kabupaten Bogor, Kota
Bogor, sebagian kecil di Kota Depok. Pada penelitian ini, Cekungan Air Tanah CAT Bogor yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Bogor dan
Kota Bogor saja yang dikaji terutama CAT Bogor di DAS Cisadane hulu, seperti yang disajikan pada Gambar 4.7.
130
Gambar 4.7 Batas-batas dari Cekungan Air Tanah Bogor Sumber : DESDM 2009
Menurut data dari Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral DESDM 2009,
maka debit air tanah bebas dan air tanah tertekan adalah sebagai berikut: 1 Aliran air tanah bebas tidak tertekan adalah 1 019 Juta m
3
tahun atau 32 312,3 literdetik dan 2 Aliran air tanah tertekan adalah 37 Juta m
3
tahun 1 173,26 literdetik. Debit aliran air tanah yang relatif besar di Cekungan Air
Tanah Bogor tersebut pada dasarnya dipengaruhi oleh besarnya ketersediaan air tanah yang berkorelasi dengan besarnya pengisian kembali
jumlah imbuhan air tanah, berasal dari curah hujan yang masuk ke CAT Bogor, sehingga kapasitas air tanah yang berada di wilayah cekungan Bogor
yang termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor adalah di kecamatan Ciawi, Caringin, Cijeruk, Cigombong, Tamansari, dan
Ciomas berpotensi dijadikan sumber air baku untuk pengembangan penyediaan air bersih atau air minum. Tetapi air tanah ini juga berfungsi
untuk menjaga kestabilan permukaan tanah, sehingga khususnya untuk air tanah dalam sangat penting untuk dijaga keberadaannya secara
berkelanjutan guna terjaganya kontinuitas sumber air baku tersebut.
131 Air tanah yang terbentuk atau terakumulasi di Cekungan Bogor secara
alami mengalir ke arah Utara cekungan Jakarta karena daerah imbuhan air tanah berada di Selatan lereng utama Gunung Pangrango dan Gunung
Salak. Wilayah batas cekungan di Barat dan Timur merupakan batuan sedimen tersier yang kelulusannya rendah terhadap air kedap air. Air
tanah merupakan sumberdaya alam yang potensinya baik kuantitas dan kualitasnya bergantung pada kondisi lingkungan tempat proses
pengimbuhan groundwater recharge, pengaliran groundwater flow, dan pelepasan air bawah tanah groundwater discharge yang berlangsung pada
suatu wadah yang disebut cekungan air bawah tanah. Seusai keterdapatannya, air tanah dapat dibedakan atas air tanah dangkal dan air
tanah dalam. Volume air tanah yang digunakan untuk berbagai kegiatan usaha di Kabaupaten Bogor mencapai 338 727.20 m
3
4.6 Ketersediaan Air Tanah