7 pemeliharaan. Pengukuran jumlah pakan dilakukan setiap hari dengan
menggunakan timbangan digital. Jumlah lobster molting diperoleh dari pengamatan berdasarkan cangkang yang terlepas dari tubuh dan diakumulasikan
hingga pada akhir perlakuan. Pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari meliputi suhu dan pH serta mingguan meliputi DO, salinitas, amonia NH
3
, dan nitrit NO
2 -
. Selanjutnya data hasil pengukuran parameter tersebut digunakan untuk menentukan kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, frekuensi
molting, dan analisa kualitas air.
2.3.1 Kelangsungan Hidup
Pengamatan tingkat kelangsungan hidup lobster dilakukan setiap hari dengan frekuensi satu kali sehari, dengan cara menghitung jumlah lobster yang
masih hidup pada setiap wadah pemeliharaan. Perhitungan tingkat kelangsungan hidup dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut :
Dimana, SR
= Tingkat kelangsungan hidup Nt
= Jumlah udang yang hidup pada akhir penelitian ekor N
₀ = Jumlah udang yang hidup pada awal penelitian ekor
2.3.2 Laju Pertumbuhan Spesifik
Pengamatan laju pertumbuhan spesifik lobster dilakukan pada hari ke-16, 29, 41, 52 dan 66 dengan cara mengukur biomassa lobster. Perhitungan laju
pertumbuhan spesifik lobster selama penelitian dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut :
Dimana, α
= Laju pertumbuhan spesifik t
= Lama pemeliharaan hari Wt
= Rerata bobot akhir benih gram W
₀ = Rerata bobot awal benih gram
8
2.3.3 Frekuensi Molting
Menurut Lee dan Wickins 2002 frekuensi molting merupakan jumlah frekuensi munculnya lobster yang melakukan molting selama perlakuan.
Frekuensi ini dilakukan dengan pengamatan cangkang bekas molting. Data diperoleh dari pengamatan berdasarkan cangkang yang terlepas dari tubuh lobster
dan diakumulasikan hingga pada ahir perlakuan.
2.3.4 Kualitas Air
Parameter fisika yang diukur selama penelitian meliputi suhu dan salinitas, sedangkan parameter kimia yang diukur meliputi pH, oksigen terlarut DO,
amonia NH
3
, nitrit NO
2 -
. Parameter suhu, pH dan salinitas diukur secara in situ. Analisis oksigen terlarut DO, amonia NH
3
dan nitrit NO
2 -
dilakukan di Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan, Balai Budidaya Laut Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam pengukuran ini disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Metode pengukuran parameter fisika kimia air
Parameter Satuan
Metode
Suhu ºC
Termometer pH
Unit pH meter digital
Salinitas gl
Refraktometer Oksigen terlarut
mgl Titrimetri
Amonia mgl
Spektrofotometri Nitrit
mgl Spektrofotometri
2.3.5 Analisis Data