Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar Pengelolaan Pakan Pengelolaan Kualitas Air

5

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap RAL dengan dua perlakuan dan masing-masing menggunakan delapan ulangan, yaitu : 1 Perlakuan A dengan warna wadah putih 2 Perlakuan B dengan warna wadah hitam Model Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yij = µ + σi + εij Keterangan : Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σi = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i εij = Pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j

2.2 Prosedur Kerja

2.2.1 Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan berupa box fiber putih sebanyak 16 buah dengan kapasitas 80 liter. Sebanyak 8 buah wadah dicat dengan warna hitam dan 8 wadah tetap dengan warna dasar putih. Bagian atas box diberi tutup fiber untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke media pemeliharaan. Setiap box dilengkapi dengan sistem aerasi dan tempat persembunyian shelter berupa jaring. Wadah disimpan di dalam hatchery in door.

2.2.2 Ukuran dan Padat Tebar

Lobster yang digunakan adalah juvenil lobster pasir yang berasal dari Gerupuk Lombok Tengah dan Awang Lombok Tengah. Juvenil lobster pasir ini merupakan hasil tangkapan di alam. Juvenil yang digunakan berbobot 0.36±0.06 g. Jumlah juvenil lobster pasir yang ditebar dalam setiap wadah adalah sebanyak 10 ekor. 6

2.2.3 Pengelolaan Pakan

Pada umumnya kegiatan budidaya lobster menggunakan ikan rucah sebagai pakan. Namun dalam penelitian ini digunakan dua jenis pakan, yaitu basal moist pellet pelet basah dan ikan rucah. Jumlah pakan ditentukan berdasarkan feeding rate FR. FR yang digunakan adalah sebesar 45 dari biomassa. Frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore sebesar 33.3 dari jumlah total pakan dalam sehari. Pakan basal moist pellet diberikan pada saat pagi dan sore hari, sedangkan ikan rucah diberikan pada saat siang hari. Komposisi dari basal moist pellet dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Komposisi basal moist pellet dalam penelitian Komposisi Krill meal 52.5 Ikan rucah 15.0 Daging kerang hijau 15.0 Cumi 5.0 Algamac-ARA 5.0 Mixed algae 5.0 Pearl E Binder 1.0 Astaxantin 0.5 Minyak ikan 1.0

2.2.4 Pengelolaan Kualitas Air

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laut yang langsung diambil dari perairan pantai Sekotong dengan cara dipompa. Air laut tanpa disaring dialirkan terus-menerus ke setiap wadah pemeliharaan dengan rerata pergantian air 1L 32 detik 80L atau 1.875 lpm m 3 . Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyifonan kotoran lobster dan sisa pakan setiap hari.

2.3 Parameter Penelitian