Kesamaan Komunitas Tingkat Pohon

34 Tabel 12. Kerapatan tingkat tiang pada plot TPTJ umur 4-9 tahun Tegakan Jenis Komersial Jenis Non Komersial Total Dipterocarapaceae Non- Dipterocarpaceae Total TJ9 70 36,84 60 31,58 130 68,42 60 31,58 190 TJ8 30 9,38 70 21,88 100 31,25 220 68,75 320 TJ7 0 0 130 72,22 130 72,22 50 27,78 180 TJ6 10 4,35 80 34,78 90 39,13 140 60,87 230 TJ5 60 21,43 110 39,29 170 60,71 110 39,29 280 TJ4 10 8,33 30 25 40 33,33 80 66,67 120 Keterangan : Dipt = Dipterocarpaceae Non-Dipt = Non-Dipterocarpaceae TJ9 = Tanaman 9 tahun TJ8 = Tanaman 8 tahun TJ7 = Tanaman 7 tahun TJ6 = Tanaman 6 tahun TJ5 = Tanaman 5 tahun TJ4 = Tanaman 4 tahun

5.1.3 Pengelompokan Plot Penelitian Berdasarkan INP

Pengelompokan kesamaan komunitas pada plot penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis gerombol cluster analysis. Ukuran kedekatan yang dipakai adalah jarak Euclidean dengan metode single linkage. Pengelompokan plot diukur mulai tingkat pohon, tiang, pancang, dan semai dengan menggunakan peubah Indeks Nilai Penting INP jenis Dipterocarpaceae Komersial, Non-Dipterocarpaceae Komersial dan Non-Komersial. Hasil analisis gerombol ditampilkan dalam bentuk tabel matriks dan dendogram dengan pemotongan dilakukan pada selisih penggabungan jarak terbesar.

5.1.3.1 Kesamaan Komunitas Tingkat Pohon

Hasil analisis gerombol berdasarkan kesamaan komunitas tingkat pohon dengan menggunakan jarak Euclidean pada plot penelitian dapat dilihat pada Tabel 13. 35 Tabel 13. Kesamaan komunitas tingkat pohon dengan menggunakan jarak Euclidean pada areal TPTJ umur 4-9 tahun. Jarak TJ9 TJ8 TJ7 TJ6 TJ5 TJ4 TJ9 57,02 98,46 77,53 63,56 71,95 TJ8 50,7 20,51 27,68 24,87 TJ7 40,22 35,2 27,36 TJ6 34,53 24,09 TJ5 12,58 TJ4 Keterangan : TJ9 = Tanaman 9 tahun TJ8 = Tanaman 8 tahun TJ7 = Tanaman 7 tahun TJ6 = Tanaman 6 tahun TJ5 = Tanaman 5 tahun TJ4 = Tanaman 4 tahun Kesamaan komunitas yang diperoleh terbagi dalam 2 gerombol untuk tingkat pohon. Hal ini didasarkan pada jarak terbesar yang terdapat pada tiap-tiap plot penelitian, dimana semakin besar jarak antar plot maka tingkat kesamaan komunitasnya semakin kecil atau semakin berlainan. Jika jarak antar plot semakin kecil maka tingkat kesamaan komunitasnya semakin besar atau semakin sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dendogram di Gambar 5. Gambar 5. Dendogram tingkat kesamaan komunitas pohon Pada dendogram terlihat bahwa gerombol pertama tingkat pohon terdiri dari plot TJ9, dimana hampir semua INP yang merupakan indikator kesamaan komunitas tingkat pohon seperti INP Dipterocarpaceae Komersial, INP Non- Dipterocarpaceae Komersial, dan INP Non-Komersial memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran rata-rata keseluruhan. Sedangkan, pada Observations Di st a n ce 3 6 5 4 2 1 57,02 38,01 19,01 0,00 Dendrogram with Single Linkage and Euclidean Distance_pohon 36 gerombol kedua tingkat pohon terdiri dari plot TJ4, TJ5, TJ6, dan TJ8 dimana semua plot memiliki jenis-jenis pohon Non-Dipterocarpaceae Komersial yang lebih sedikit dibandingkan plot TJ9, namun memiliki jenis-jenis Non-Komersial yang lebih banyak dibandingkan dengan plot TJ9. Untuk jenis Dipterocarpaceae Komersial, baik gerombol pertama dan gerombol kedua memiliki tingkat kesamaan jenis yang tinggi. Pada gerombol ketiga yang terdiri dari plot TJ7, jenis- jenis Non-Komersial yang dimiliki lebih tinggi dibandingkan dengan gerombol pertama dan kedua. Namun, jenis-jenis Dipterocarpaceae dan Non- Dipterocarpaceae yang dimiliki merupakan yang terendah dibandingkan dengan gerombol lainnya. Tabel 14. Nilai rataan masing-masing gerombol untuk tiap peubah pohon Peubah Rataan Total Rataan Gerombol I II III INP DK 55,12 55,08 58,11 43,19 INP NDK 77,42 120,09 72 57,18 INP NK 167,46 124,83 170,07 199,63 Keterangan : INP DK = Indeks Nilai Penting Dipterocarpaceae Komersial INP NDK = Indeks Nilai Penting Non-Dipterocarpaceae Komersial INP NK = Indeks Nilai Penting Non-Komersial

5.1.3.2 Kesamaan Komunitas Tingkat Permudaan Hutan 1. Semai

Dokumen yang terkait

Kajian Aspek Vegetasi dan Kualitas Tanah Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di Areal HPH PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah)

0 5 78

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Model Struktur Tegakan Pasca Penebangan dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 19 70

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Kualitas tanah pada sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur(TPTJ) di areal kerja IUPHHK/HA PT. Sari Bumi Kusuma provinsi Kalimantan Tengah

1 14 77

Kualitas Tanah pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat

0 6 30

Hubungan Lebar Jalur Tanam dengan Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur

0 4 31

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

1 21 29

Scbaran Diameter Tanaman Meranti Pada Sistcm Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di PT Erna Djuliawati

0 5 29

Komposisi Functional Species Group pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Area IUPHHK-HA PT Sarpatim, Kalimantan Tengah

0 12 37