Hutan Hujan Tropika TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hutan Hujan Tropika

Menurut UU Kehutanan No 41 Tahun 1999, hutan adalah adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan hujan tropika merupakan suatu komunitas tumbuhan yang bersifat selalu hijau, selalu basah dengan tinggi tajuk sekurang-kurangnya 30 m serta mengandung spesies-spesies epifit berkayu dan herba yang bersifat epifit Schimper, 1903 dalam Mabberley, 1992. Richards 1966 juga menjelaskan bahwa salah satu ciri penting dari hutan hujan tropika adalah adanya tumbuhan berkayu, tumbuhan pemanjat dan epifit berkayu dalam berbagai ukuran. Hutan hujan tropika merupakan hutan yang paling subur. Hutan jenis ini terdapat di wilayah tropika atau di dekat wilayah tropika di bumi ini. Hutan hujan tropika merupakan habitat yang paling kaya serta kompleks. Hutan ini terdapat di wilayah tropika dengan suhu relatif 25°C - 6°C, serta curah hujan yang berlimpah sekitar 2000 mm - 4000 mm dan dengan kelembaban rata-rata sekitar 80 . Komponen dasar hutan itu adalah pohon tinggi dengan tinggi maksimum rata-rata sekitar 30 m. Salah satu corak yang menonjol adalah sebagian besar tumbuhannya mengandung kayu Ewusie, 1990. Hutan hujan tropika ialah suatu komunitas yang kompleks dengan kerangka yang utama adalah pepohonan dengan berbagai ukuran. Hutan hujan tropika menurut Richards 1966 memiliki ciri sebagai berikut: 1. Hutan hujan tropika terdiri dari berjenis-jenis tumbuhan berkayu dan umumnya kaya akan jenis-jenis dengan ukuran tinggi dan diameter yang besar. 2. Mempunyai banyak jenis-jenis kodominan tetapi dapat juga hanya terdiri dari beberapa jenis saja. Jenis-jenis kodominan memperlihatkan gambaran umum yang sama yaitu batangnya berbanir, lurus dan dekat tajuknya tidak bercabang. 4 3. Pada umumnya susunan tajuknya terdiri dari dua sampai tiga lapisan, sedangkan tumbuhan bawah terdiri dari perdu, dan permudaan atau tunas dari jenis-jenis pohon lapisan bawah. 4. Selain jenis pokok, pada umumnya mempunyai banyak jenis epifit, tumbuhan pemanjat, palma dan pandan. 5. Merupakan susunan vegetasi klimaks di daerah khatulistiwa, masing-masing jenis tumbuhan di dalamnya mempunyai sifat hidup yang berbeda, tetapi dengan kondisi edafis dan klimatologis tertentu mereka membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang seimbang. Sedangkan menurut Soerianegara dan Indrawan 1988 hutan hujan tropika memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Iklim selalu basah 2. Tanah kering dan bermacam-macam jenis tanah 3. Di pedalaman, pada tanah rendah rata atau berbukit 1000 m dpl dan pada tinggi sd 4000 m dpl 4. Dapat dibedakan menjadi 3 zone menurut ketinggiannya: a. Hutan hujan bawah 2-1000 m dpl b. Hutan hujan tengah 1000-3000 m dpl c. Hutan hujan atas 3000-4000 m dpl 5. a. Hutan hujan bawah, jenis kayu yang penting antara lain: dari suku Dipterocarpaceae antara lain : Shorea, Hopea, Dipterocarpus, Vatica, dan Dryobalanops. Genus-genus yang ada antara lain : Agathis, Altingia, Dialium, Duabanga, Dyera, Gossanepinus, Koompassia, Octomeles. b. Hutan hujan tengah, jenis kayu yang umum terdiri dari suku-suku Lauraceae, Fagaceae Quercus, Castanea, Nothofagus, Cunoniaceae, Magnoliaceae, Hammamelidaceae, Ericaceae, dan lain-lain. c. Hutan hujan atas, jenis kayu utama: Coniferae Araucaria, Dacrydium, Podocarpus, Ericaceae, Laptospermum, Clearia, Quercus, dan lain-lain. 6. Terdapat terutama di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Irian. 5

2.2. Komponen Penyusun

Dokumen yang terkait

Kajian Aspek Vegetasi dan Kualitas Tanah Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di Areal HPH PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah)

0 5 78

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Model Struktur Tegakan Pasca Penebangan dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 19 70

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Kualitas tanah pada sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur(TPTJ) di areal kerja IUPHHK/HA PT. Sari Bumi Kusuma provinsi Kalimantan Tengah

1 14 77

Kualitas Tanah pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat

0 6 30

Hubungan Lebar Jalur Tanam dengan Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur

0 4 31

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

1 21 29

Scbaran Diameter Tanaman Meranti Pada Sistcm Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di PT Erna Djuliawati

0 5 29

Komposisi Functional Species Group pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Area IUPHHK-HA PT Sarpatim, Kalimantan Tengah

0 12 37