Pancang Tiang Kesamaan Komunitas Tingkat Permudaan Hutan 1. Semai

38 Tabel 16. Nilai rataan masing-masing gerombol untuk tiap peubah semai. Peubah Rataan Total Rataan Gerombol I II III IV INP DK 44,31 6,49 44,8 26,9 62,56 INP NDK 37,96 80,38 76,25 12,75 19,47 INP NK 117,3 113,13 78,94 160,35 117,98 Keterangan : INP DK = Indeks Nilai Penting Dipterocarpaceae Komersial INP NDK = Indeks Nilai Penting Non-Dipterocarpaceae Komersial INP NK = Indeks Nilai Penting Non-Komersial

2. Pancang

Hasil analisis gerombol untuk ukuran kesamaan komunitas tingkat pancang dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Kesamaan komunitas tingkat pancang dengan menggunakan jarak Euclidean pada areal TPTJ umur 4-9 tahun. Jarak TJ9 TJ8 TJ7 TJ6 TJ5 TJ4 TJ9 39,76 6,03 11,58 51,09 63,45 TJ8 45,71 29,63 69,46 66,62 TJ7 17,47 51,49 64,14 TJ6 49,23 66,69 TJ5 114,45 TJ4 Keterangan : TJ9 = Tanaman 9 tahun TJ8 = Tanaman 8 tahun TJ7 = Tanaman 7 tahun TJ6 = Tanaman 6 tahun TJ5 = Tanaman 5 tahun TJ4 = Tanaman 4 tahun Tabel 17 menunjukkan bahwa jarak terbesar pada seluruh areal penelitian untuk tingkat pancang terdapat pada TJ5 ke TJ4 yaitu 114,45, sedangkan untuk jarak terkecil terdapat pada TJ9 ke TJ7 yaitu sebesar 6,03. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7. 39 Observations Di st a n ce 6 5 2 4 3 1 63,45 42,30 21,15 0,00 Dendrogram with Single Linkage and Euclidean Distance_pancang Gambar 7. Dendogram tingkat kesamaan komunitas pancang Pada dendogram dapat dilihat bahwa terdapat 3 cluster berdasarkan jarak Euclidean terbesar. Untuk gerombol pertama terdiri dari plot TJ6, TJ7, TJ8, dan TJ9 dimana nilai INP Dipterocarpaceae Komersial dan Non-Komersial lebih tinggi dibandingkan dengan rataan totalnya yaitu 27,91 dan 104,19. Sedangkan gerombol kedua terdiri dari TJ5 dengan nilai INP Non-Dipterocarpaceae melebihi nilai rataan total yaitu sebesar 115,42. Untuk gerombol ketiga terdiri dari TJ6 dengan nilai tertinggi gerombol ini adalah INP Dipterocarpaceae Komersial dan Non-Komersial yang juga melebihi rataan totalnya yaitu sebesar 25,51 dan 75,33. Tabel 18. Nilai rataan masing-masing gerombol untuk tiap peubah pancang. Peubah Rataan Total Rataan Gerombol I II III INP DK 24,20 27,91 8,04 25,51 INP NDK 71,62 59,74 115,42 75,33 INP NK 104,19 112,36 76,54 99,15 Keterangan : INP DK = Indeks Nilai Penting Dipterocarpaceae Komersial INP NDK = Indeks Nilai Penting Non-Dipterocarpaceae Komersial INP NK = Indeks Nilai Penting Non-Komersial

3. Tiang

Hasil analisis gerombol untuk ukuran kesamaan komunitas tingkat pancang dapat dilihat pada Tabel 19. 40 Tabel 19. Kesamaan komunitas tingkat tiang dengan menggunakan jarak Euclidean pada areal TPTJ umur 4-9 tahun. Jarak TJ9 TJ8 TJ7 TJ6 TJ5 TJ4 TJ9 118,78 143,66 104,33 44,75 109,66 TJ8 169,6 17,12 102,16 13,01 TJ7 154,45 103,6 172,28 TJ6 85,26 18,3 TJ5 97,37 TJ4 Keterangan : TJ9 = Tanaman 9 tahun TJ8 = Tanaman 8 tahun TJ7 = Tanaman 7 tahun TJ6 = Tanaman 6 tahun TJ5 = Tanaman 5 tahun TJ4 = Tanaman 4 tahun Jarak terbesar yang terjadi pada jenis tiang ini adalah plot TJ7 ke TJ4 yaitu sebesar 172,28 sedangkan untuk jarak terkecilnya terjadi pada plot TJ8 ke TJ4 sebesar 13,01. Untuk melihat pengelompokan yang terjadi akibat jarak Euclidean ini, disajikan pada gambar 8. Gambar 8. Dendogram tingkat kesamaan komunitas tiang Pada dendogram dapat dilihat bahwa terdapat 3 pengelompokan clustering yaitu plot TJ9 dan TJ5 untuk cluster pertama, plot TJ8, TJ6 dan TJ4 untuk cluster kedua, dan plot TJ7 untuk cluster ketiga. Pada cluster pertama nilai INP untuk Dipterocarpaceae komersial lebih tinggi dibandingkan dengan cluster lainnya. Dan nilai INP Dipterocarpaceae terbesar terdapat didalamnya yaitu 94,13. Sedangkan untuk cluster kedua merupakan cluster yang mewakili nilai INP Non-Komersial yang lebih besar dibandingkan dengan cluster lainnya untuk jenis Observations Di st a n ce 3 4 6 2 5 1 103,60 69,07 34,53 0,00 Dendrogram with Single Linkage and Euclidean Distance_tiang 41 tiang. Selain itu, nilai INP terbesar untuk jenis Non-Komersial terdapat pada cluster kedua yaitu 197,8. Pada cluster ketiga adalah cluster dimana nilai INP Non-Dipterocarpaceae komersial merupakan yang terbesar dibandingkan dengan cluster lainnya yaitu 208,63 dan nilai INP untuk Dipterocarpaceae komersial dan Non-Komersial merupakan yang terendah dibandingkan dengan cluster lainnya. Tabel 20. Nilai rataan masing-masing gerombol untuk tiap peubah tiang. Peubah Rataan Total Rataan Gerombol I II III INP DK 39,63 76,44 28,39 INP NDK 112,75 113,75 80,12 208,63 INP NK 147,58 109,82 191,49 91,37 Keterangan : INP DK = Indeks Nilai Penting Dipterocarpaceae Komersial INP NDK = Indeks Nilai Penting Non-Dipterocarpaceae Komersial INP NK = Indeks Nilai Penting Non-Komersial

5.2 PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi jenis komersial pada seluruh plot studi secara umum lebih kecil dibandingkan dengan jenis non- komersial kecuali pada plot TJ7 dan TJ9. Namun, penurunan kelompok komersial khususnya jenis Dipterocarpaceae pada plot TPTJ belum begitu nyata karena fokus penebangan masih diberlakukan terhadap kelompok Non-Dipterocarpaceae komersial. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pamoengkas 2006 terhadap evaluasi sistem TPTJ dengan limit diameter tebang 40 cm di Kalimantan Tengah yang menyatakan bahwa proporsi jenis komersial lebih rendah dibandingkan dengan jenis non komersial dimana kontribusi jenis komersial dari kelompok Dipterocarpaceae tingkat pohon setelah penebangan untuk umur 4 tahun dan 5 tahun adalah sebesar 16,3 dan 16,7. Kondisi ini juga dimiliki oleh Riyanto 1995 yang melakukan penelitian evaluasi terhadap sistem TPTI di Jambi dimana dalam penelitian tersebut dilaporkan bahwa kontribusi jenis komersial dari kelompok Dipterocarpaceae pada 5 tahun setelah penebangan sebesar 16,6. Pada plot TJ7 dan TJ9, kontribusi jenis komersial kelompok Dipterocarpaceae mempunyai nilai sebesar 58,33 dan 58,11 yang menunjukkan bahwa fokus penebangan dengan limit diameter 40 cm pada plot

Dokumen yang terkait

Kajian Aspek Vegetasi dan Kualitas Tanah Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di Areal HPH PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah)

0 5 78

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Model Struktur Tegakan Pasca Penebangan dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 19 70

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Kualitas tanah pada sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur(TPTJ) di areal kerja IUPHHK/HA PT. Sari Bumi Kusuma provinsi Kalimantan Tengah

1 14 77

Kualitas Tanah pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat

0 6 30

Hubungan Lebar Jalur Tanam dengan Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur

0 4 31

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

1 21 29

Scbaran Diameter Tanaman Meranti Pada Sistcm Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur Di PT Erna Djuliawati

0 5 29

Komposisi Functional Species Group pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Area IUPHHK-HA PT Sarpatim, Kalimantan Tengah

0 12 37