1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tabungan Dana Pensiun Bank Konvensional maupun Tabungan Dana Pensiun Bank Syariah pada dasarnya merupakan jaminan sosial untuk
mensejahterakan pegawai yang meliputi unsur kesejahteraan bagi para pemberi kerja, pegawai, kemudian pihak tersebutlah yang aktif memberikan manfaat
kepada pegawai yang tidak mampu lagi untuk bekerja dengan kata lain pegawai yang sudah lanjut usia, dan yang telah meninggal dunia. Sejarah pensiun berawal
dari negara maju disekitar tahun 1800 yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun Perusahaan Swasta. Dalam hal ini Pemerintah Indonesia telah
membentuk lembaga yang menanggulangi permasalahan mengenai Tabungan Dana Pensiun yang ditujukan khusus untuk pegawai negeri, dan pegawai swasta,
serta masyarakat luas pada umumnya. Pengertian Dana Pensiun menurut PSAK 18 Tahun 2000 adalah sebagai berikut: “Dana pensiun merupakan suatu badan
hukum yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemberi kerja yang berfungsi untuk mengelola dan menjalankan program pensiun sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.” Pada masa kini Lembaga Pengelola Tabungan Pensiun sudah bermacam-macam, baik itu Pengelola Tabungan Pensiun Bank
Konvensional maupun Pengelola Tabungan Pensiun Bank Syariah. Adapun Tabungan Pensiun yang dikelola oleh salah satu Bank Konvensional yang
berkembang sejak tahun 1994 adalah layanan program pensiun yang
2
diselenggarakan oleh PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk yang ditetapkan bedasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Bank
Negara Indonesia Simponi yang merupakan salah satu bentuk jasa yang didirikan oleh Bank Negara Indonesia dengan aktivitas pokok menyelenggarakan Program
Pensiun Iuran Pasti PPIP bagi perorangan maupun secara kolektif baik bagi yang berstatus sebagai pegawai perusahaan ataupun wiraswasta. Sedangkan
Tabungan Pensiun yang dikelola oleh salah satu Bank Syariah adalah PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Tabungan Pensiun Muamalat adalah penyelenggara
Program Pensiun Manfaat Pasti PPMP yang didirikan oleh PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. KEP-485KM.171997 tanggal 10 Oktober 1997. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai pendiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perbankan dengan pengelolaan berdasarkan prinsip Syariat Islam. Adapun pengertian Program Pensiun Iuran Pasti menurut Undang-Undang No. 11 Tahun
1992 adalah sebagai berikut: “Program Pensiun Iuran Pasti PPIP adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh
iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.” Sedangakan pengertian Program Pensiun
Manfaat Pasti PPMP menurut PSAK 24 Tahun 2000 adalah “Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam
peraturan Dana Pensiun atau Program Pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun luran Pasti.” Dalam mengestimasi variabel-variabel yang
terdapat pada Program Pensiun Iuran Pasti dan Program Pensiun Manfaat Pasti,
3
seperti tingkat penghasilan akhir sebelum pensiun, tingkat perputaran penghasilan karyawan, dan tingkat pengembangan dana pensiun diperlukan asumsi-asumsi
tertentu untuk mengukur kondisi dari peristiwa yang akan datang yang berada diluar kendali. Dalam mengelola tabungan dana pensiun para peserta, dan akan
memenuhi kewajiban aktuarianya dengan kekayaan yang dimiliki, kemudian diperlukan alat bantu, yaitu Rasio Pendanaan. Kemudian pengertian Rasio
Pendanaan menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 510KMK.062002 Pasal 1 Ayat 10 adalah sebagai berikut: “Rasio Pendanaan adalah hasil bagi kekayaan
untuk pendanaan dengan kewajiban aktuaria.” Dalam hal ini diadakan analisis rasio pendanaan antara Tabungan Pensiun Bank Negara Indonesia yang bersifat
Program Pensiun Iuran Pasti dengan Tabungan Pensiun Bank Muamalat Indonesia yang bersifat Program Pensiun Manfaat Pasti adalah untuk mengetahui besarnya
perbandingan hasil rasio pendanaan Tabungan Pensiun Bank Negara Indonesia Persero, Tbk dan Tabungan Pensiun Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam
kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya dari tahun ketahun, serta memberi gambaran besarnya rasa aman maupun kesejahteraan yang akan dirasakan peserta
dana pensiun. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis lebih jauh bagaimana perbedaan rasio pendanaan Bank Negara Indonesia dengan
Bank Muamalat Indonesia dengan memilih judul “Analisis Perbandingan Pengelolaan Tabungan Pensiun Bank Konvensional Bank Negara Indonesia
Dengan Bank Syariah Bank Muamalat Indonesia.”
4
1.2 Perumusan Masalah