Analisis Deskriptif Statistik Uji Beda Rata-Rata Independent Sample t-Test Uji Hipotesis

19 yang berdistribusi normal atau Mann-Whitney Test untuk data yang tidak berdistribusi normal.

3.9.1 Analisis Deskriptif Statistik

Analisis deskriptif statistik dilakukan untuk mendeskripsikan variabel penelitian berupa nilai mean, standar deviasi, nilai maksimal dan nilai minimum, dan hasil analisis deskriptif ini akan di jabarkan dalam bentuk uraian untuk lebih memperjelas penelitian.

3.9.2 Uji Beda Rata-Rata Independent Sample t-Test

Uji beda dilakukan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Dalam uji beda rata-rata dilakukan dengan motode Independent Sample t-Test untuk data yang berdistribusi normal dan Whitney Test untuk data yang tidak berdistribusi normal.

3.9.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Independent Sample t-Test untuk data yang berdistribusi normal atau Mann-Whitney Test untuk data yang berdistribusi tidak normal. a. Independent Sample t-Test Langkah-langkah yang digunakan dalam Independent Sample t-Test terurai di bawah ini: Menyusun formulasi hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a untuk pengujian dua sisi: H : μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata Rasio Pendanaan Pensiun Bank Negara Indonesia dengan rata-rata Rasio 20 Pendanaan Pensiun Bank Muamalat Indonesia pada periode Tahun 2009-2013. H a : μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan rata-rata Rasio Pendanaan Pensiun Bank Negara Indonesia dengan rata-rata Rasio Pendanaan Pensiun Bank Muamalat Indonesia pada periode Tahun 2009-2013. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: H diterima jika : t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada alpha α 0,05. H ditolak jika : t hitung t tabel atau t hitung t tabel pada alpha α 0,05. b. Mann-Whitney Test Langkah-langkah yang digunakan dalam Mann-Whitney Test terurai dibawah ini: Menyusun formulasi hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a untuk pengujian dua sisi: H : μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan CR Current Ratio Bank Konvensional dengan CR Current Ratio Bank Syariah. H a : μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan CR Current Ratio Bank Konvensional dengan CR Current Ratio Bank Syariah. Menentukan level of significant α sebesar 5 atau 0,05 adalah sebagai berikut: H diterima jika : z tabel ≤ z hitung ≤ z tabel pada alpha α 0,05 H ditolak jika : z hitung z tabel atau z hitung z tabel pada alpha α 0,05 21

3.10 Uji Normalitas Data

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Pembiayaan Kpr Bank Konvensional, Pembiayaan KPRS Bank Syariah Di Medan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan Negara BTN, Bank Muamalat Indonesia)

0 52 77

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk

3 24 96

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA

0 2 22

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 1 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.

0 0 7

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL (STUDI BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN BANK RAKYAT INDONESIA).

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tabungan, Pensiun, Dana Pensiun - Analisis Perbandingan Pengelolaan Tabungan Pensiun Bank Konvensional (Bank Negara Indonesia) Dengan Bank Syariah (Bank Muamalat Indonesia)

0 1 11

ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN PENGELOLAAN TABUNGAN PENSIUN BANK KONVENSIONAL (BANK NEGARA INDONESIA) DENGAN BANK SYARIAH (BANK MUAMALAT INDONESIA)

0 0 10