Pembagian Bank Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah

7 1. Program Pensiun Manfaat Pasti Defined Benefit Plan, Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti. Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti, besarnya manfaat pensiun yang akan diterima oleh peserta pada saat pensiun ditentukan berdasarkan suatu rumusan manfaat pensiun yang biasanya mempunyai variabel masa kerja dan penghasilan dasar pensiun. 2. Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Plan, Program pensiun yang besar iurannya telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar Manfaat Pensiun bergantung pada besarnya akumulasi iuran dan hasil pengembangannya sampai seorang peserta berhenti bekerja yang kemudian harga dibelikan anuitas dari Perusahaan Asuransi Jiwa.

2.2 Pengertian Bank

Pengertian Bank menurut Kasmir 2010 adalah sebagai berikut: “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.”

2.2.1 Pembagian Bank

Adapun pembagian bank yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bank Konvensional Pengertian Bank Konvensional menurut Booklet Perbankan Indonesia 2011 adalah sebagai berikut: ”Bank Konvensional adalah Bank yang 8 menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.” 2. Bank Syariah Pengertian Bank Syariah menurut Booklet Perbankan Indonesia 2011 adalah sebagai berikut: “Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang Syariah.”

2.2.2 Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah

Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah menurut Gemala Dewi 2006 adalah sebagai berikut: 1. Akad dan Aspek Legalitas, akad yang dilakukan dalam Bank Syariah memiliki konsekuensi duniawi, dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan akad, dan dapat dipertanggungjawabkan hingga yaumil qiyamah. 2. Lembaga Penyelesai Sengketa, penyelesaian perselisihan antara bank dan nasabah biasanya diselesaikan di peradilan negeri sesuai tata cara, dan hukum materi syariah. Lembaga yang mengatur hukum materi berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan Arbitrase 9 Muamalah Indonesia BAMUI yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia. 3. Struktur Organisasi, Bank Syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan Bank Konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiapbank, karena biasanya penetapan anggota Dewan Pengawas Syariah dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, setelah para anggota Dewan Pengawas Syariah itu mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional. 4. Bisnis dan usaha yang dibiayai, bisnis dan usaha yang dilaksanakan Bank Syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang mengandung unsur- unsur yang diharamkan, terdapat sejumlah batasan dalam hal pembiayaan, namun harus sesuai dengan kaidah-kaidah syariah. 5. Lingkungan dan budaya kerja, Bank Syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sesuai dengan syariah, misalnya sifat amanah, shiddiq, fathanah, dan mampu melakukan tugas secara team-work. Dalam hal reward dan punishment, diperlukan prinsip keadilan yang sesuai dengan syariah. Secara garis besar perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional dapat dilihat pada tabel berikut: 10 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah KETERANGAN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH Akad dan Aspek Legalitas Hukum Positif Hukum Islam dan Hukum Positif Lembaga Penyelesaian Sengketa Badan Arbitrase Nasional Indonesia BAN Badan Arbitrase Nasional Muamalat Indonesia BAMUI Struktur Organisasi Tidak Ada Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Syariah Nasional Ada Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Syariah Nasional Investasi Halal dan Haram Halal Prinsip Organisasi Perangkat Bunga Bagi Hasil, Jual Beli, Sewa Tujuan Profit Oriented Profit dan Falah Oriented Hubungan Nasabah Debitur Kreditur Kemitraan Sumber: Gemala Dewi 2007 2.3 Pengertian Rasio Pendanaan Pengertian Rasio menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003 adalah sebagai berikut: “Rasio adalah hubungan taraf atau bilangan antara 2 dua hal yang sama, perbandingan antara berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka”. Pengertian Rasio Pendanaan menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 510KMK.062002 Pasal 1 Ayat 10 adalah sebagai berikut: “Rasio Pendanaan adalah hasil bagi kekayaan untuk pendanaan dengan kewajiban aktuaria.” Dengan menggunakan rumus adalah sebagai berikut: Kekayaan untuk Pendanaan Rasio Pendanaan: Kewajiban Aktuaria 2.3.1 Jenis-Jenis Rasio Adapun jenis-jenis rasio menurut Sutrisno 2001 adalah sebagai berikut: 1. Rasio berdasarkan sumber dapat dikelompokkan sebagai berikut: 11 a. Rasio Neraca Balance Sheet Ratios, Rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada neraca. Seperti current ratio, cash ratio, and debt to equity ratio. b. Rasio Laporan Laba Rugi Income Statement Ratios, Rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan laba rugi. Seperti profit margin, and operating ratio. c. Rasio Antar Laporan Inter Statement Ratios, Rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada 2 dua laporan, yaitu neraca, dan laporan laba rugi. Seperti return on investment, return on equity, and asset turnover. 2. Rasio berdasarkan tujuan dapat dikelompokkan adalah sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas Liquidity Ratios, Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya. b. Rasio Leverage Leverage Ratios, Rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. c. Rasio Aktivitas Aktivity Ratios, Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan sumber dananya. d. Rasio Keuntungan Profitability Ratios, Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. e. Rasio Penilaian Valuation Ratios, Rasio yang digunakan untuk menngukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya. 12

2.3.2 Kondisi Rasio Pendanaan

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Pembiayaan Kpr Bank Konvensional, Pembiayaan KPRS Bank Syariah Di Medan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan Negara BTN, Bank Muamalat Indonesia)

0 52 77

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk

3 24 96

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA

0 2 22

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 1 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA.

0 0 7

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL (STUDI BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN BANK RAKYAT INDONESIA).

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tabungan, Pensiun, Dana Pensiun - Analisis Perbandingan Pengelolaan Tabungan Pensiun Bank Konvensional (Bank Negara Indonesia) Dengan Bank Syariah (Bank Muamalat Indonesia)

0 1 11

ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN PENGELOLAAN TABUNGAN PENSIUN BANK KONVENSIONAL (BANK NEGARA INDONESIA) DENGAN BANK SYARIAH (BANK MUAMALAT INDONESIA)

0 0 10