Topografi dan Kelerengan Geologi

dibagian atas dan perselingan nafal, rijang, konglomerat, batu pasir kuarsa dan batu gamping dibagian bawah. Formasi Birang 13,10 merupakan perselingan tuf, aglomerat, lapili, lava andesit piroksen, tuf terkesikkan, batu lempung dan kaolin, mengandung lignit, kuarsa, feldspar dan mineral hitam. Untuk lebih jelasnya, sebaran formasi geologi yang berada di areal kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Sebaran formasi geologi di areal kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan No Formation Luas ha 1 Birang Formation 18.099 13,10 2 Intrusive Rock 222 0,16 3 Jelai Volcanic Rock 25.815 18,68 4 Karamuan Formation 2.525 1,83 5 Labanan Formation 16.212 11,73 6 Langap Formation 16.469 11,92 7 Lebak Formation 2.141 1,55 8 Mentarang Formation 36.415 26,35 9 Sembakung Formation 17.012 12,31 10 Sinjin Formation 3.300 2,39 jumlah 138.210 100,00 Sumber: RKUPHHK-HA PT Inhutani I Labanan 2010

f. Tanah

Berdasarkan Peta Tanah Areal Kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan skala 1 : 500.000 yang bersumber dari Peta Tanah Provinsi Kalimanta Timur skala 1 : 1.000.000 dari Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 1993, jenis tanah areal IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan didominasi oleh jenis tanah Podsolik Merah Kuning Tropudults, Dystropepts. Di beberapa tempat dijumpai kandungan tanah yang berpasir halus. Sifat-sifat tanah, tekstur tanah berupa lempung berdebu dan lempung berat berdebu. Untuk lebih jelasnya, jenis-jenis tanah yang ada di areal kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan ini disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Sebaran jenis tanah di areal kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan No Klasifikasi Luas ha 1 Tropaquepts, Fluvaquents, Tr 17.842 12,91 2 Tropudults, Dystropepts 82.238 59,50 3 Tropudults, Tropaquepts 38.130 27,59 Jumlah 138.210 100,00 Sumber: RKUPHHK-HA PT Inhutani I Labanan 2010

g. Hidrologi

Areal IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan termasuk dalam DAS Segah dan DAS Kelai. Sungai-sungai yang ada di wilayah UMH Labanan antara lain: Sungai Kelai, Sungai Siduung, Sungai Merasak, Sungai Siagung, Sungai-sungai tersebut sebagai besar digunakan untuk sarana transportasi dalam kehidupan sehari-hari termasuk untuk mengangkut hasil sumber daya alam yang berupa kayu, rotan dan lain-lain.

h. Kondisi Vegetasi

1. Penutupan Lahan

Hasil perhitungan digitasi terhadap Peta Penafsiran Citra Satelit 7 ETM Band 542 Path 117 Row 58 liputan tanggal 28 Mei 2008 dan tanggal 1 Oktober 2007, Path 117 Row 59 liputan tanggal 1 Oktober 2007 skala 1 : 100.000 yang telah dinilai Departemen Kehutanan melalui Surat Kepala Pusat Inventarisasi dan Perpetaan Kehutanan Nomor: S.787VIIPusin-12008 tanggal 31 Desember 2008, kondisi penutupan lahan areal kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan, terdiri atas hutan primer seluas 20.403 ha, hutan bekas tebangan 86.582 ha, areal non hutan seluas 22.429 ha dan tertutup awan seluas 8.796 ha. Berdasakan hasil survey lapangan dan data citra Landsat tahun sebelumnya, kondisi penutupan lahan areal tertutup awan berupa hutan primer, hutan bekas tebangan dan areal non hutan. Pada areal tersebut terdapat Buffer Zone Hutan Lindung seluas 952 ha dengan kondisi penutupan lahan berupa hutan bekas tebangan. Secara rinci kondisi penutupan lahan di areal kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Labanan disajikan pada Tabel 9.