Pembangunan TIN Sediaan Tegakan

a. RMSPE Root Mean Squared Prediction Error, merupakan akar dari rata-rata jumlah kuadrat nisbah antara selisih volume dugaan dari model T i m dengan volume aktualnya T i a terhadap volume aktual. Nilai RMSPE yang lebih kecil menunjukkan model penduga volume yang lebih baik. RMSPE memiliki rumus sebagai berikut: Keterangan: Tim = nilai dugaan ke-i berdasarkan interpolasi Tia = nilai aktual hasil IHMB b. SR Simpangan Rata-rata, merupakan rata-rata jumlah dari nilai mutlak selisih antara jumlah volume dugaan dari model T i m dan volume aktual T i a, proporsional terhadap jumlah volume dugaan T i m. Nilai simpangan rata-rata yang baik adalah tidak lebih dari 10 Spurr 1952. SR memiliki rumus sebagai berikut: Keterangan: Tim = nilai dugaan ke-i berdasarkan interpolasi Tia = nilai aktual hasil IHMB c. SA Simpangan Agregat, merupakan selisih antara jumlah volume aktual T i a dan volume dugaan T i m yang diperoleh berdasarkan dari tabel volume pohon, sebagai persentase terhadap volume dugaan T i m. Persamaan yang baik memiliki nilai simpangan agregat SA 5 . 100 1 2                               n n i a i T a i T m i T RMSPE       100 i m i a i m T T T SR x n                      yang berkisar dari -1 sampai 1 Spurr 1952. SA memiliki rumus sebagai berikut: Keterangan: Tim = nilai dugaan ke-i berdasarkan interpolasi Tia = nilai aktual hasil IHMB

2.4.2.5 Pembuatan rangking Skoring

Hasil dari validasi RMSPE, SR dan SA akan dihitung nilai skornya dengan rumus sebagai berikut: 1 4 min max min                  ai ai ai ai skor Keterangan: ai = nilai peubah uji validasi min = nilai terendah max = nilai tertinggi                       n i T n i T n i T SA m i a i m i 1 1 1 Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan secara umum dapat dilihat pada Gambar 7. . Gambar 7 Diagram alur penelitian. Mulai Persiapan dan Pengumpulan Data Perhitungan Volume per Hektar Pemilihan Data Contoh Data Model Data Validasi Analisis SIG Pembuatan Isoline Pembangunan TIN Convert to grid Convert grid to vector Uji Validasi Skoring Selesai Nilai Tengah Model

BAB III LOKASI DAN KEADAAN UMUM

3.1 Sejarah Pemanfaatan Hutan

Kegiatan pemanfaatan hutan oleh PT. INHUTANI 1 telah dimulai sejak tahun 1976 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 352KptsUm61976 tanggal 8 Juni 1976 dan Keputusan Menteri Kehutanan No. 39Kpts-IV1987 tanggal 6 Pebruari 1987 dengan luas areal kerja adalah ± 2.422.000 ha yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Jangka waktu IUPHHK PT. INHUTANI I tersebut tealh berakhir pada tanggal 8 Desember 1993. Selanjutnya, berdasarkan Surat Menteri Kehutanan Nomor 656Menhut-IV1995 tanggal 24 April 1995, PT. INHUTANI I memperoleh persetujuan prinsip perpanjangan IUPHHK untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 7 Desember 2013, dengan luas ± 2.207.700 ha. Selanjutnya untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan hutan guna mewujudkan pengelolaan hutan alam produksi lestari, selanjutnya areal PT. INHUTANI I tersebut dibagi menjadi beberapa Unit Manajemen Hutan. Terhadap masing-masing areal UMH telah dilakukan pembuatan Working Area oleh Badan Planologi Departemen Kehutanan yang selanjutnya dijadikan dasar diterbitkannya SK. Perpanjangan IUPHHK. Unit Manajemen Hutan UMH Labanan merupakan salah satu UMH yang berada di wilayah kerja Unit Balikpapan dan telah diterbitkan SK. Perpanjangan IUPHHK-nya melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 484MENHUT-II2006 tanggal 19 Oktober 2006 tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam PT. Inhutani I UMH Labanan atas Areal Hutan Produksi seluas ± 138.210 ha di Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan Izin Perpanjangan tersebut, jangka waktu berlakunya IUPHHK ini adalah selama 45 tahun dan berlaku surut sejak tanggal 8 Desember 1993 dan berakhir tanggal 7 Desember 2038. PT Inhutani I selaku BUMN Departemen Kehutanan mulai melaksanakan kegiatan Pengusahaan Hutan sejak diterbitkannya Akte Pendirian Perusahaan hingga terbitnya SK HPHIUPHHK. Secara kronologis dapat ditelusuri dari rangkaian dokumen-dokumen di bawah ini: a. Akte Notaris Soelaiman Ardjasasmita, SH No. 5 tanggal 8 Desember 1973 tentang Pendiriran Perseroan Terbatas PT Inhutani I. b. Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 352KptsUM1976 tanggal 8 Juni 1976 berdasarkan surat 8 Desember 1973 tentang pemberian HPH kepada PT. Inhutani I. c. Surat Menteri Kehutanan No. 656Menhut-IV1995 tanggal 24 April 1995 tentang Persetujuan Prinsip Perpanjangan HPHIUPHHK pada hutan alam an. PT. Inhutani I d. Surat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur No. 5228737Proda 2.2EK tanggal 17 Oktober 2000 tentang Rekomendasi Working Area an. PT. Inhutani I UMH Labanan. 22