Pembuatan Isoline Sediaan Tegakan

b. Pembangunan TIN Sediaan Tegakan

Untuk mendapatkan sediaan tegakan yang mencakup semua lokasi termasuk yang tidak terwakili oleh sampel titik IHMB, maka perlu dilakukan proses pengolahan untuk mengubah fitur garis hasil interpolasi menjadi fitur polygon. Proses ini dapat dilakukan menggunakan metode Triangulated Irreguler Network yang dikenal dengan TIN. Hasil TIN yang terbentuk selanjutkan dapat dikonversi ke grid convert to grid dan kemudian ditransformasikan ke vector convert grid to vector. Hasil dari konversi vektor ini dapat digunakan sebagai data per petak. TIN perlu dipelajari atau setidak-tidaknya perlu dipahami oleh teknisi pelaksana IHMB karena TIN mempunyai kemampuan menurunkan data kemiringan lereng yang diperlukan dalam melengkapi daftar isian IHMB, mampu membuat isoline atau kontur dari potensi hutan sehingga hasil interpolasi dapat digunakan untuk menduga perkiraan potensi hutan per petak, dan mampu menurunkan data arah lereng yang diperlukan untuk perspektif landscape yang terkait dengan pengelolaan hutan. Gambar 6 Ilustrasi pembangunan TIN.

2.4.2.4 Analisis Uji Validasi

Untuk mendapatkan informasi tentang keakuratan dan peringkat dari setiap metode, maka dilakukan uji validasi menggunakan setengah data plot yang secara sengaja dipisahkan untuk melakukan pengujian. Ukuran yang digunakan untuk validasi ini adalah RMSPE Root Mean Squared Prediction Error, SR Simpangan rata-rata dan SA Simpangan Agregat. 17 Plot Jaringan segitiga radius a. RMSPE Root Mean Squared Prediction Error, merupakan akar dari rata-rata jumlah kuadrat nisbah antara selisih volume dugaan dari model T i m dengan volume aktualnya T i a terhadap volume aktual. Nilai RMSPE yang lebih kecil menunjukkan model penduga volume yang lebih baik. RMSPE memiliki rumus sebagai berikut: Keterangan: Tim = nilai dugaan ke-i berdasarkan interpolasi Tia = nilai aktual hasil IHMB b. SR Simpangan Rata-rata, merupakan rata-rata jumlah dari nilai mutlak selisih antara jumlah volume dugaan dari model T i m dan volume aktual T i a, proporsional terhadap jumlah volume dugaan T i m. Nilai simpangan rata-rata yang baik adalah tidak lebih dari 10 Spurr 1952. SR memiliki rumus sebagai berikut: Keterangan: Tim = nilai dugaan ke-i berdasarkan interpolasi Tia = nilai aktual hasil IHMB c. SA Simpangan Agregat, merupakan selisih antara jumlah volume aktual T i a dan volume dugaan T i m yang diperoleh berdasarkan dari tabel volume pohon, sebagai persentase terhadap volume dugaan T i m. Persamaan yang baik memiliki nilai simpangan agregat SA 5 . 100 1 2                               n n i a i T a i T m i T RMSPE       100 i m i a i m T T T SR x n                     