Interpretasi Data Hasil Perhitungan

49 1. Characterisation Hasil characterisation akan dimunculkan pertama kali. Hasil yang disajikan dalam batas 0-100 2. Normalization Normalisasi bertujuan untuk menyeragamkan satuan dari segala impact catagories dan untuk menunjukkan kontribusi dari impact catagories tersebut terhadap masalah-masalah lingkungan dalam suatu wilayah 3. Weighting Impact category indicator hasil dari tahap normalisasi tidak semuanya dianggap penting, sehingga tidak semua ditunjukkan dalam single score. Hal ini tergantung dari weighting factor. 4. Single score Single score memperlihatkan tiap-tiap proses produksi yang mempunyai dampak terhadap lingkungan.

3.6. Analytical Hierarchy Process AHP

Pada penelitian ini digunakan AHP untuk menentukan alternatif kebijakan pengembangan rumah susun yang ramah lingkungan. Analisis ini didasarkan pada pendapat pakar expert judgment untuk mendapatkan dan menjaring berbagai informasi dari beberapa elemen-elemen yang berpengaruh dalam penyusunan strategi kebijakan pengembangan rumah susun. Penilaian oleh pakar didasarkan pada skala nilai Saaty 1993 yang berkisar antara nilai 1 – 9, seperti pada Tabel 13. Tahapan analisa data dengan AHP adalah sebagai berikut Saaty, 1994: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi masalah; 2. Membuat struktur hierarki, dimulai dengan membuat tujuan umum, sub-sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif pada tingkat kriteria yang paling bawah. Penyusunan hierarki dilakukan melalui diskusi mendalam dengan pakar yang mengetahui persoalan yang sedang dikaji. 50 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan pengaruh relatif setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat di atasnya, perbandingan berdasarkan judgement dari para pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya 4. Melakukan pengolahan perbandingan berpasangan. 5. Menghitung konsistensi judgment stakeholder dilihat dari nilai consistency ratio sehingga dapat memeriksa apakah perbandingan berpasangan yang dilakukan oleh pakar telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak Marimin, 2004. Jika nilai konsistensi 0,1 dianggap konsisten, namun jika nilainya 0,1, berarti ada ketidak konsistenan, sehingga harus diulangi atau dikoreksi. Tabel 13 Skala penilaian perbandingan berpasangan Tingkat Kepentingan Keterangan Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen lainnya Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen lainnya 5 Elemen yang satu sedikit lebih cukup daripada elemen lainnya Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas lainnya 7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen lainnya Satu elemen yang kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Nilai ini diberikan jika ada dua kompromi diantara dua pilihan Sumber: Saaty, 1993 Susunan tingkatan hirarki yang terdiri dari fokus, aktor, faktor, tujuan dan alternatif dapat dilihat pada Gambar 9.