22
Bagian bersama yang berupa ruang untuk umum, ruang tangga, lift, selasar, harus mempunyai ukuran yang mempunyai persyaratan dan
diatur serta dikoordinasikan untuk dapat memberikan kemudahan bagi penghuni dalam melakukan kegiatan sehari-hari, baik dalam hubungan
sesama penghuni, maupun dengan pihak lain, dengan memperhatikan keserasian, keseimbangan, dan keterpaduan.
Pasal 21: Benda bersama harus mempunyai dimensi, lokasi, kualitas, kapasitas
yang memenuhi persyaratan dan diatur serta dikoordinasikan untuk dapat memberikan keserasian lingkungan guna menjamin keamanan dan
kenikmatan para penghuni maupun pihak-pihak lain, dengan
memperhatikan keselarasan, keseimbangan, dan keterpaduan. 5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
untuk Kepentingan Umum
Pasal 25 ayat 1 : “Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
bangunan gedung dengan lingkungannya…..dst harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan dan ruang terbuka
hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungan”. Selanjutnya ayat 2 menyebutkan: “Pertimbangan terhadap terciptanya
ruang luar bangunan gedung dan ruang terbuka hijau diwujudkan dalam pemenuhan persyaratan daerah resapan, akses penyelamatan, sirkulasi
kendaraan dan manusia, serta terpenuhinya kebutuhan prasarana dan sarana di luar bangunan gedung”.
2.4 Green Environment
Green environment merupakan sebuah totalitas dari penanganan aspek
lingkungan kawasan sehingga menjadi kawasan yang memiliki karakter sebagai sustainable development
, yang terdiri dari: 1 Penanganan tata guna lahan; 2 Pola jaringan jalan, perkerasan, pedestrian, transportasi; 3 Penanganan
penghijauan kawasan; 4 Penanganan sistem air bersih; 5 Penanganan sistem air limbah; 6 Penanganan drainase kawasan; 7 Penanganan persampahan; 8
23
Penanganan perilaku melalui pengelolaan kawasan yang mengacu pada konsep green environment
Iggnes, 2008. Salah satu konsep green environment adalah bangunan berkelanjutan atau
dikenal dengan istilah green building. Green building merupakan suatu bangunan yang memiliki konstruksi yang dirancang dan dibangun sebagai
urbankomunitasbangunan sehat dengan efisiensi sumber daya berdasarkan prinsip ekologi Iggnes, 2008.
2.5 Green Building
Green building adalah bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan
dengan menggunakan seluruh sistem design approach, dengan tujuan untuk mengoptimalkan seluruh kapasitas dari bangunan dan lingkungannya
Greendepot, 2009. Menurut Greendepot 2009 gGreen building terdiri dari tiga faktor
pendukung, diantaranya adalah efesiensi energi baik dalam hal pemilihan bahan bangunan dan penggunaan energi aktual; kehidupan yang sehat, termasuk
kualitas udara di dalam bangunan; dan manajemen sumber energi secara cermat. Green building
tidak memerlukan persyaratan tipe arsitektur yang beraneka ragam, tidak perlu terlihat membumi atau organik, juga tidak perlu memerlukan
biaya yang tinggi dalam pembangunannnya, serta tidak perlu terlihat berbeda dari yang lain. Green building dapat dirancang dengan berbagai jenis atau bentuk.
Fokus utama dari bangunan green building adalah memberikan keuntungan bagi para penghuninya, yaitu lebih mudah dalam mengkondisikan temperatur ruang,
lebih nyaman, lebih sehat terutama untuk anak-anak, lebih tahan lama, dan lebih murah dalam hal pemeliharaannya.
Green building memiliki konsep bangunan sebagai berikut: 1 Pemilihan
material yang low energy-embody; 2 Orientasi tata letak bangunan; 3 Hemat energy; 4 Hemat penggunaan air; 5 Memiliki recycle air buangan; 6
Penanganan sampah 3 R; 7 Low heat dissipation; 8 Memperhatikan unsur iklim lokal; 9 Penggunaan HVAC yang ramah ozon; 10 Memiliki juklakSOP