Pendekatan Sistem a. M

b. Formulasi Masalah

Identifikasi permasalahan yang ada merupakan tahapan awal dalam melakukan pendekatan sistem sehingga dengan mengidentifikasi masalah-masalah awal dan mendasar maka diharapkan diperoleh alternatif penyelesaian masalah sesuai dengan tingkat permasalahan yang diangkat. Adapun permasalahan yang dapat muncul dari pengembangan rumah susun melalui optimasi pelaksanaan konstruksi di lokasi penelitian diformulasikan dalam berbagai keterbatasan sebagai berikut : 1. Sumberdaya manusia dalam melaksanakan teknologi kontruksi yang hemat sumberdaya alam, sehingga berdampak pada rendahnya inovasi dan kreativitas , akhirnya berakibat pada semakin hebatnya tekanan terhadap lingkungan. 2. Kemampuan kontraktor dalam menciptakan dan menerapkan teknologi berwawasan lingkungan pada setiap proses produksi, pelaksanaan, sampai yang masih tetap berakibat pada tingginya tingkat pencemaran. 3. Peralatan yang dipakai untuk melakukan perakitan konstruksi 4. Bahan bangunan bermutu tinggi yang ramah lingkungan. 5. Keraguan masyarakat menghuni Rusunawa yang dilaksanakan dengan sistem pracetak 6. Infrastruktur usaha seperti: energi listrik, perijinan, komunikasi, perpajakan, retribusi berdampak kurang kondusifnya iklim usaha.

c. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem pada dasarnya merupakan hubungan antara pernyataan dari kebutuhan dengan pernyatan khusus dari masalah yang akan diselesaikan dalam rangka mencukupi kebutuhan dan digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab akibat untuk perancangan model dari sistem yang dikaji. Identifikasi pengembangan rusun yang berwawasan lingkungan direpresentasikan dalam bentuk diagram lingkar sebab akibat causal loop dan kotak hitam black box. Adapun tujuan dari identifikasi sistem ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap sistem yang dikaji dan selanjutnya digambarkan dalam diagram masukan-keluaran black-bock.

d. Diagram lingkar sebab akibat

Diagram lingkar sebab akibat adalah bahasa gambar yang mengungkapkan kejadian hubungan sebab akibat, yang dibuat dalam bentuk garis panah yang saling mengait, sehingga membentuk sebuah diagram lingkar sebab akibat. Dalam hal ini pangkal panah yang terdapat pada diagram ini menyatakan sebabnya sedangkan ujung panahnya menyatakan akibatnya. Hubungan sebab akibat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Hubungan positif adalah hubungan sebab akibat yang makin besar nilai faktor penyebab akan makin besar pula nilai faktor akibat, sedangkan hubungan negatif adalah hubungan sebab akibat yang semakin besar nilai faktor penyebab akan makin kecil nilai dari faktor akibat. Dampak atau akibat dari suatu sebab dapat mempengaruhi balik sebab tersebut, sehingga terdapat hubungan sebab akibat yang memiliki arah berlawanan dengan hubungan sebab akibat yang lain. Dalam hal ini terbentuk suatu umpan balik tertutup, yang sering kali disebut sebagai loop. Loop adalah suatu akibat yang dibalikkan ke penyebabnya, sehingga terbentuk apa yang dinamakan umpan balik atau feed back loop Aminullah,, 2001. Umpan balik dibedakan menjadi dua macam yaitu umpan balik positif bila perkalian tanda dari hubungan sebab akibat yang membentuknya adalah positif, namun jika hasilnya negatif disebut umpan balik negatif. Umpan balik positif memberikan penguatan terhadap perubahan yang terjadi, yakni nilai perubahannya semakin lama semakin besar. Umpan balik negatif memberikan pelemahan terhadap perubahan yang terjadi, yakni makin lama makin kecil dan akhirnya hilang Gambar 11.