23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Pupuk Slow Release dan Terak Baja Terhadap Kadar Hara
Daun Kelapa Sawit
Hasil analisis sidik ragam Tabel Lampiran 6 menunjukkan kadar hara N, P, K, Mg dan Cu daun kelapa sawit tidak nyata pada taraf
α=0.05. Kadar Ca daun kelapa sawit Tabel Lampiran 6 sangat nyata pada taraf
α=0.01 untuk perlakuan tunggal pupuk slow release. Perlakuan tunggal terak baja berpengaruh
sangat nyata α=0.01 terhadap kadar Zn daun kelapa sawit. Kombinasi antara
pupuk slow release dan terak baja tidak berpengaruh nyata terhadap kadar Ca dan Zn daun kelapa sawit. Hasil uji lanjut kadar Ca dan Zn serta rata-rata kadar hara
N, P, K, Mg dan Cu daun kelapa sawit disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengaruh Perlakuan Pupuk Slow Release dan Terak Baja Terhadap Kadar Hara Daun Kelapa Sawit
PERLAKUAN Kadar Hara
N P K Ca Mg Cu Zn - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - ppm - - - Standar
P0 2.18 0.14 1.36 0.25a 0.42 9.0 16.0
Pupuk Slow Release P1
2.12 0.14 1.07 0.24a 0.40 7.2 19.3 P2
2.01 0.14 1.01 0.24a 0.39 10.3 23.0 P3
2.12 0.14 1.16 0.21ab 0.35 8.2 21.2 P4
2.06 0.14 1.06 0.16bc 0.36 7.0 14.0 P5
2.13 0.15 1.04 0.11c 0.37 9.0 17.2 Terak Baja T
T0 2.09 0.14 1.09 0.20 0.39 8.7 15.3b
T1 2.11 0.14 1.10 0.19 0.
37 8.0 22.7a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5.
Kadar hara nitrogen N kategori cukup pada tanaman kelapa sawit muda 6 tahun berkisar antara 2.60 – 2.90 Von Uexkull dan Fairhust, 1991.
Berdasarkan kisaran kecukupan N kelapa sawit tersebut, kadar nitrogen daun kelapa sawit masih berada di bawah kadar kecukupan defisiensi. Hal ini diduga
disebabkan unsur nitrogen sangat mobil di dalam tanah, sehingga rendahnya kadar
24 nitrogen dapat disebabkan oleh kehilangan akibat pencucian oleh air hujan, aliran
permukaan, dan penguapan atau volatilisasi. Disamping itu, kehilangan hara nitrogen terutama pada tanah gambut disebabkan oleh rendahnya daya pegang
terhadap kation yang dipertukarkan karena secara umum KTK tanah gambut rendah, sehingga nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman tidak tersedia dalam
jumlah yang mencukupi. Kadar kecukupan P daun kelapa sawit yang berumur 6 tahun menurut
Von Uexkull dan Fairhust 1991 berkisar antara 0.16 – 0.19. Dari hasil percobaan yang dilakukan, terlihat bahwa secara keseluruhan tanaman kelapa
sawit mengalami kekurangan hara P menurut selang kecukupan yang ditetapkan. Kadar hara P pada tanaman kelapa sawit adalah 0.14. Kekurangan hara P pada
tanaman kelapa sawit sangat banyak dijumpai di tanah gambut. Hal ini diduga disebabkan karena bentuk P yang terdapat di dalam tanah adalah P-Organik yang
tidak tersedia bagi tanaman. Agar dapat tersedia bagi tanaman, P-Organik tersebut harus melalui proses mineralisasi yang melibatkan reaksi enzim. Selain itu,
rendahnya efisiensi pemupukan P pada tanah gambut juga mempengaruhi rendahnya kadar hara P yang terdapat pada daun tanaman kelapa sawit. Salah satu
upaya dalam mencegah kekurangan hara P pada tanah gambut adalah penggunaan pupuk yang tersedianya lambat seperti fosfat alam atau menggunakan pupuk yang
bersifat slow release. Kalium merupakan hara yang sangat penting pada saat proses inisiasi
atau pembungaan tanaman kelapa sawit karena akan berpengaruh terhadap jumlah dan ukuran tandan buah kelapa sawit. Dari hasil percobaan yang dilakukan, kadar
hara kalium daun kelapa sawit pada semua perlakuan 1.00. Hal ini menunjukkan bahwa kadar hara kalium daun kelapa sawit berada dalam kondisi
kecukupan. Menurut Von Uexkull dan Fairhust 1991, selang kecukupan hara tanaman kelapa sawit muda yang berumur 6 tahun berkisar antara 1.10 – 1.13
dan tanaman akan kekurangan defisiensi hara jika kadar kalium pada daun 1.00. Unsur hara utama yang perlu ditambahkan untuk berbagai tanaman
tahunan di lahan gambut terutama adalah unsur P dan K. Tanpa unsur tersebut
25 pertumbuhan tanaman sangat merana dan hasil tanaman yang diperoleh sangat
rendah Agus dan Subiksa, 2008. Kalsium Ca merupakan unsur hara yang berperan penting dalam
penyerbukan dan pertumbuhan serta mengaktifkan enzim dalam proses mitosis sel, pembelahan dan pemanjangan sel. Kalsium juga penting dalam sintesis
protein dan transfer karbohidrat Jones Jr. et al., 1991. Hasil percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan tunggal pupuk slow release sangat
nyata α=0.01 menurunkan kadar hara kalsium daun kelapa sawit. Hal ini
disebabkan adanya persaingan unsur hara K, Mg dan Ca di dalam tanah. Dari hasil uji lanjut dan rata-rata kadar hara Tabel 6 dapat dilihat bahwa kadar hara
KMgCa. Rendahnya kadar hara Ca tanaman disebabkan karena adanya persaingan dengan K dan Mg di dalam tanah. Jones Jr. et al. 1991 menyebutkan
bahwa tingginya konsentrasi K di dalam tanah akan menyebabkan defisiensi Mg, selanjutnya ketidakseimbangan K dan Mg di dalam tanah akan menyebabkan
defisiensi Ca. Semakin tinggi dosis pupuk slow release yang diberikan terhadap tanaman menyebabkan kadar hara kalsium daun kelapa sawit semakin menurun
seperti yang tertera pada Gambar 3.
Gambar 2. Kadar Kalsium Ca Daun Kelapa Sawit pada Setiap Perlakuan
Pupuk Slow Release
0.25 0.24
0.24 0.21
0.16 0.11
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
P0 P1
P2 P3
P4 P5
Kadar Ca
Perlakuan
26 Hasil penelitian menunjukkan, kadar hara kalsium daun kelapa sawit
berada pada kondisi kekurangan defisiensi yaitu 0.30. Von Uexkull dan Fairhust 1991 menyebutkan kecukupan kadar kalsium kelapa sawit 6 tahun
berkisar antara 0.50 – 0.70 dan berada pada kondisi defisiensi jika kadar hara kalsium 0.50, sedangkan jika kadar kalsium 0.70 tanaman akan kelebihan
hara kalsium. Kekurangan hara kalsium akan menyebabkan daun tanaman menjadi keriting dan pinggir daun berwarna kecokelatan, daun muda menempel
pada bagian pinggir daun. Pada kelapa sawit tanaman menghasilkan, kekurangan Ca menyebabkan kualitas buah akan menurun akibat kerusakan bunga Jones Jr.
et al ., 1991.
Magnesium Mg merupakan unsur makro yang membentuk molekul klorofil Jones Jr. et al., 1991. Kadar kecukupan magnesium daun kelapa sawit
berkisar antara 0.30 – 0.45, defisiensi jika kadar magnesium 0.20 dan kelebihan jika kadar magnesium 0.70.
Dari hasil percobaan terlihat bahwa kadar hara magnesium daun kelapa sawit berkisar antara 0.35 – 0.42. Hal ini
menunjukkan kadar hara Mg tanaman kelapa sawit berada pada selang kecukupan hara. Menurut Mutert et al. 1999, pada dasarnya defisiensi magnesium Mg
pada tanah gambut tidak umum ditemui, tetapi pemupukan Mg diperlukan untuk memperbaiki defisiensi Mg akibat pemupukan K dalam jumlah yang besar. Pada
umumnya terak baja mengandung Ca, Mg dan beberapa unsur mikro, sehingga penambahan terak baja dapat meningkatkan ketersediaan hara Mg pada tanaman
kelapa sawit Suwarno dan Goto, 1997. Unsur hara esensial yang juga berperan sangat penting dalam menunjang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit adalah unsur mikro, yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang lebih sedikit. Tembaga Cu dan Seng
Zn merupakan unsur hara mikro esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. Kadar Cu berdasarkan hasil percobaan 7 ppm pada semua
perlakuan dan berada pada selang kecukupan hara. Selang kecukupan hara Cu yang ditetapkan Von Uexkull dan Fairhust 1991 pada tanaman kelapa sawit
yang berumur 6 tahun berkisar antara 5 – 8 ppm, gejala defisiensi terjadi jika kadar Cu 5 ppm, sedangkan kelebihan hara jika kadar Cu daun kelapa sawit 15
27 ppm. Gejala defisiensi Cu sedikit terjadi pada tanaman perkebunan di tanah
mineral, namun sering terjadi pada tanaman kelapa sawit yang ditanam di tanah gambut. Cu merupakan unsur hara mikro yang ketersediannya sangat rendah pada
tanah gambut dalam Mutert et al., 1999. Oleh karena itu, penambahan terak baja sebagai bahan amelioran dan pupuk mikro dapat meningkatkan ketersediaan hara
Cu pada kelapa sawit. Secara umum, kecukupan unsur Zn berkisar antara 12 – 18 ppm, gejala defisiensi terlihat jika kadar Zn 12 ppm dan tanaman akan kelebihan
hara jika kadar Zn 80 ppm. Kadar hara Zn daun kelapa sawit percobaan dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Kadar Hara Zn Daun Kelapa Sawit Akibat Perlakuan Terak
Baja
Hasil percobaan menunjukkan pemberian terak baja pada tanaman kelapa sawit berpengaruh sangat nyata
α=0.01 terhadap kadar hara Zn daun kelapa sawit. Kadar hara Zn pada perlakuan terak baja yaitu 22.67 ppm, sedangkan kadar
hara Zn tanpa pemberian terak baja yaitu 15.33 ppm Gambar 4. Unsur hara seng Zn berperan penting dalam aktivitas enzimatis, sintesa triptopan. Zn diserap
tanaman dalam bentuk Zn
2+
. Kekahatan Zn banyak terjadi di tanah gambut. Gejala kekahatan Zn, yakni bentuk daun muda berukuran tidak normal dan matinya
jaringan tanaman Mangoensoekarjo, 2007. Gejala defisiensi Zn juga dilaporkan terjadi pada tanah gambut dangkal yang langsung berbatasan dengan pasir Von
Uexkull dan Fairhust, 1999. 15.3
22.7
5 10
15 20
25
T0 T1
Kadar Z
n ppm
Perlakuan
28
4.2. Pengaruh Pupuk Slow Release dan Terak Baja Terhadap Serapan Hara