Waktu dan Lokasi Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian

18 III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian lapang dilaksanakan dari bulan Januari s.d. Juli 2010. Lokasi percobaan terletak di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Ceria Prima II, Divisi V Blok H-20, Bengkayang - Kalimantan Barat. Jenis tanah pada lokasi percobaan adalah tanah gambut histosol. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB terutama unsur N, P dan K, sedangkan analisis unsur Ca, Mg, Cu dan Zn dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah Departemen Pertanian, Bogor.

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian meliputi peralatan pengamatan lapang dan peralatan laboratorium. Peralatan pengamatan lapang meliputi: pisau, meteran, gunting, timbangan, kertas sampel, plastik sampel, oven lapang dan lainnya. Sedangkan peralatan laboratorium yang digunakan meliputi: neraca analitik ketelitian tiga desimal, tabung dan blok digestion, alat destilasi, Atomic Absorption Spectrofotometer AAS, flamefotometer, Spektrofotometer UV-VIS, pipet, labu ukur dan elenmeyer. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: pupuk NPK Pamafert dan NK Fert, terak baja, pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl, kieserit, CuSO 4 , Na 3 BO 4 , ZnSO 4 , contoh daun kelapa sawit, H 2 SO 4 pekat 95-97 p.a., H 2 O 2 pekat 30 p.a., larutan NaOH 50 , larutan baku HCl 0.1 N, Indikator Conway, Asam borat 4 , larutan PB dan PC, HCl pekat, larutan standar P dan K, air bebas ion aquades.

3.3. Metode Penelitian

Percobaan ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang dimulai sejak tahun 2006. Tanaman kelapa sawit yang dijadikan contoh percobaan 19 merupakan tanaman menghasilkan 1 tahun TM-1. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial 2 faktor. Faktor I adalah perlakuan pupuk Pamafert P, dengan dosispokoksemester yaitu P1: 16 set, P2: 18 set, P3: 20 set, P4: 22 set dan P5: 24 set. Bobot pupuk Pamafert adalah 30 gramset, setiap set terdiri dari 16 gram pupuk NPK Pamafert dan 14 gram pupuk NK-Fert. Faktor II adalah perlakuan terak baja T meliputi T0: tanpa terak baja dan T1: terak baja dengan dosis 1.25 kgpokoksemester. Sebagai pembandingnya adalah perlakuan pemupukan standar P0 dengan dosis pupuk per pokoksemester yaitu 500 gram Urea, 300 gram TSP, 350 gram KCl, 250 gram Kieserit, 20 gram CuSO 4 , 20 gram Na 3 BO 4 dan 20 gram ZnSO 4 . Komposisi pupuk Pamafert tertera pada Tabel 4 dan hasil analisis terak baja disajikan pada Tabel 5. Tabel 4. Komposisi Hara Setiap Set Pupuk Pamafert yang Terdiri dari NPK dan NK Tablet N P 2 O 5 K 2 O MgO CaO M NPK 12 12 17 4 2 1 NK 22 - 18 3.5 2 Tabel 5. Hasil Analisis Hara Terak Baja Suwarno dan Goto, 1997 Parameter Satuan Nilai pH H 2 O - 11.1 EC dS m -1 0.38 P 2 O 5 -tersedia 0.21 SiO 2 -tersedia 5.09 B-tersedia ppm 38.7 P 2 O 5 0.37 K 2 O 0.18 CaO 21.6 MgO 11.6 SiO 2 14.6 Fe 2 O 3 42.6 Al 2 O 3 7.21 MnO 2 1.55 Na 2 O 0.33 Cu ppm 146.2 Zn ppm 242.7 B ppm 66.3 Daya Netralisasi 67.6 20 Pengamatan Percobaan Variabel percobaan yang diamati meliputi: 1. Variabel pertumbuhan kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq yang terdiri dari i panjang pelepah: diukur dari pangkal pelepah yang masih terdapat anak daun sampai ujung pelepah, ii jumlah daun satu pelepah adalah jumlah daun dihitung dari pangkal sampai ujung pelepah, iii panjang daun dan lebar daun diukur pada daun terpanjang yang terdapat di sekitar daerah ekor kadal midrib, dan iv bobot pelepah. Keseluruhan pengamatan variabel pertumbuhan tersebut dilakukan pada pelepah ke-3. 2. Serapan hara dan kadar hara kelapa sawit. Pengukuran serapan hara kelapa sawit dilakukan pada pelepah ke-3, contoh yang diambil adalah sebagian dari pelepah dan ditimbang untuk mengetahui kadar airnya KA. Kadar hara kelapa sawit diukur pada pelepah ke-17, contoh yang diambil adalah daun pada daerah ekor kadal midrib. 3. Variabel produksi yang terdiri dari jumlah tandan dan bobot janjang rata- rata BJR kelapa sawit. Jumlah tandan yang dihitung adalah banyaknya tandan yang dipanen selama satu tahun, sedangkan BJR merupakan perbandingan total bobot janjang yang dipanen dengan jumlah tandan yang dipanen selama satu tahun. Pengambilan Contoh Daun Jumlah populasi kelapa sawit dalam satu blok percobaan adalah 36 pokok, contoh daun untuk kadar hara sebanyak 16 pokok pada pelepah ke-17 yang berjumlah sepasang dan contoh untuk pengukuran kadar air dan serapan hara sebanyak 4 pokok pada pelepah ke-3 yang diambil sebagian dari pelepah pada daerah ekor kadal dan ditimbang bobot basahnya untuk menentukan kadar air. Sampel tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik bening dan diberi label sesuai dengan perlakuan percobaan. 21 Denah pengambilan sampel di lapang tertera pada Gambar 2. area pengambilan sampel sampel kadar hara sampel kadar air dan serapan hara Gambar 1. Denah Pengambilan Contoh di Lokasi Percobaan. Penanganan dan Persiapan Contoh Analisis Contoh daun terlebih dahulu dibersihkan dari debu dan kotoran dengan tissue atau kapas dan air bebas ion. Selanjutnya, contoh daun dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 60 derajat Celcius. Pengeringan dilakukan untuk menghentikan reaksi enzimatik yang terjadi pada daun, menurunkan berat kering tanaman dan menjaga berat konstan. Contoh daun yang sudah kering kemudian digiling dengan menggunakan mesin penggiling sehingga contoh daun menjadi halus yang akan mempercepat proses penghancuran pada saat analisis dengan menggunakan reaksi kimia. Selanjutnya hasil ekstrakan disimpan dalam botol contoh dan diberi label sesuai dengan perlakuan percobaan. Analisis Daun Analisis daun dilakukan dengan cara pengabuan basah menggunakan H 2 SO 4 dan H 2 O 2 meliputi analisis unsur hara makro dan mikro. Analisis unsur hara makro meliputi analisis N-Kjeldahl dengan destilasi, analisis P menggunakan Spektrofotometer, analisis K menggunakan Flamefotometer, analsisis Ca dan Mg 22 serta analisis unsur hara mikro meliputi analsis Cu dan Zn menggunakan Atomic Absorption Spectrofotometer AAS. Analisis Statistika Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial 2 faktor. Data hasil pengukuran variabel diolah dengan program SAS 2005. Pada perlakuan yang berpengaruh nyata selanjutnya dilakukan uji Duncan Multiple Range Test DMRT pada selang kepercayaan 95 dan 99. Model matematika percobaan tersebut adalah sebagai berikut: Y ijk = μ + α i + β j + αβ ij + ε ijk di mana : Y ijk = nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k µ = rataan umum α i dan β j = pengaruh utama faktor A dan faktor B αβ ij = komponen interaksi faktor A dan B E ijk = galat 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Pupuk Slow Release dan Terak Baja Terhadap Kadar Hara

Dokumen yang terkait

Evaluasi Karakter Pertumbuhan Beberapa Varietas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pre Nursery Pada Beberapa Komposisi Media Tanam Tanah Gambut

1 56 86

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Pupuk Mutiara 15-15-15 dan Dolomit Pada Media Tanah Gambut Di Pembibitan Utama

0 47 83

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Plastik Polipropilena Terhadap Serangan Rayap Tanah dan Rayap Kayu Kering

0 38 90

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Respon Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Media Kombinasi Gambut Dan Tanah Salin Yang Diaplikasi Tembaga (Cu) Di Pembibitan Utama

0 42 79

Studi Karakteristik Ganoderma Boninense Pat. Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Lahan Gambut

9 86 83

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk Daun Gandasil D Pada Tanah Salin Yang Diameliorasi Dengan Pupuk Kandang

1 28 184

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery Terhadap Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk Posfat

6 92 114

Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan PT. Perkebunan Nusantara III

6 91 53