Latar Belakang Pengaruh pupuk slow release dan terak baja terhadap pertumbuhan dan produksi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada tanah gambut Bengkayang, Kalbar

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan andalan yang perkembangannya sangat pesat sejak dekade 1990-an di Indonesia, terutama di Sumatera dan Kalimantan. Hal ini disebabkan kelapa sawit dapat menghasilkan bahan-bahan dan produk-produk komersial yang banyak dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan maupun produk turunan lainnya. Kesuburan tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi ketersediaan hara terhadap pertumbuhan dan produksi kelapa sawit. Namun, tanaman kelapa sawit pada saat ini banyak terdapat di tanah yang miskin unsur hara seperti tanah gambut. Pengembangan kelapa sawit pada saat ini sangat membutuhkan aspek pengelolaan yang tepat, terutama aspek pemupukannya untuk meningkatkan ketersediaan hara. Sebagai tanaman perkebunan andalan, kelapa sawit membutuhkan unsur hara yang cukup besar untuk pertumbuhan dan produksi yang tinggi. Total jumlah hara yang tepat dapat menjaga keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan produksi yang optimal walaupun kelapa sawit banyak ditemui di tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah , yang sangat rentan terhadap defisiensi, terutama nitrogen, kalium dan magnesium Erhabor dan Glen, 1999. Nitrogen penting bagi tanaman kelapa sawit terutama pada masa pertumbuhan, yaitu dalam proses sintesis asam amino dan protein, klorofil, asam nukleida dan ko-enzim. Tanaman kelapa sawit yang kekurangan N akan terlihat lambat matang, bagian daun yang paling rendah berwarna hijau kekuningan, kemudian daun berwarna kuning dan mati. Fosfor penting dalam pembentukan protein dan digunakan dalam fotosintesis dan respirasi tanaman kelapa sawit, dan kalium juga sangat penting bagi tanaman kelapa sawit. Fungsi utama dari kalium adalah menghasilkan pati dan gula, dan mempercepat reaksi enzim Jones Jr. et al ., 1991. 9 Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik, tiga unsur hara utama yang harus tersedia bagi tanaman kelapa sawit adalah nitrogen, fosfor dan kalium NPK. Unsur hara yang lain yang juga tidak kalah penting dengan ketiga unsur hara tersebut adalah Kalsium Ca, Magnesium Mg, Tembaga Cu dan Zinc Zn. Unsur hara tersebut terdapat pada pupuk tunggal maupun pupuk majemuk. Penggunaan pupuk majemuk sebagai pupuk utama memiliki beberapa keuntungan dalam hal transportasi, penggudangan dan kebutuhan tenaga kerja serta pengawasan. Namun, penggunaan pupuk majemuk juga tidak luput dari kehilangan-kehilangan akibat penguapan, aliran permukaan dan pencucian Poeloengan, 1976. Oleh karena itu, penggunaan pupuk majemuk yang bersifat slow release atau controlled release diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah kehilangan hara akibat pencucian, penguapan dan aliran permukaan terutama pada tanah gambut. Menurut Trenkel 2010, penggunaan pupuk slow release dapat mengurangi kehilangan hara dan meningkatkan efisiensi penggunaan hara oleh tanaman, mengurangi 20 – 30 kehilangan hara pada aplikasi pemupukan konvensional serta dapat mengurangi resiko keracunan pada tanaman. Diantara banyak jenis bentuk pupuk yang bersifat slow release, yang paling banyak digunakan di tanah gambut yaitu pupuk slow release tablet karena bidang sentuhnya dengan tanah lebih kecil dan tidak mudah terlarut sehingga resiko- resiko kehilangan hara akibat pencucian, penguapan dan aliran permukaan dapat dikurangi. Kandungan unsur mikro pada tanah gambut dapat ditingkatkan dengan menambahkan pupuk mikro dan bahan amelioran yang bersifat slow release seperti terak baja yang merupakan sumber kalsium, magnesium, silikat dan bahan pengapuran Okuda dan Takahasi, 1962.

1.2. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Evaluasi Karakter Pertumbuhan Beberapa Varietas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pre Nursery Pada Beberapa Komposisi Media Tanam Tanah Gambut

1 56 86

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Pupuk Mutiara 15-15-15 dan Dolomit Pada Media Tanah Gambut Di Pembibitan Utama

0 47 83

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Plastik Polipropilena Terhadap Serangan Rayap Tanah dan Rayap Kayu Kering

0 38 90

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Respon Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Media Kombinasi Gambut Dan Tanah Salin Yang Diaplikasi Tembaga (Cu) Di Pembibitan Utama

0 42 79

Studi Karakteristik Ganoderma Boninense Pat. Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Lahan Gambut

9 86 83

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk Daun Gandasil D Pada Tanah Salin Yang Diameliorasi Dengan Pupuk Kandang

1 28 184

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery Terhadap Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk Posfat

6 92 114

Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan PT. Perkebunan Nusantara III

6 91 53