Pengaruh Pupuk Slow Release dan Terak Baja Terhadap Serapan Hara

28

4.2. Pengaruh Pupuk Slow Release dan Terak Baja Terhadap Serapan Hara

Kelapa Sawit Analisis serapan hara pada kelapa sawit tanaman menghasilkan TM pada umumnya dilakukan pada pelepah ke-3. Berbeda dengan analisis kadar hara yang hanya dilakukan pada daun, contoh tanaman kelapa sawit pada analisis serapan hara terdiri dari daun dan sebagian pelepah. Hasil analisis sidik ragam Tabel Lampiran 7 menunjukkan serapan hara N, P dan K tanaman kelapa sawit tidak nyata pada taraf α=0.05. Rata-rata serapan hara N, P dan K tanaman kelapa sawit akibat perlakuan pupuk slow release dan terak baja tertera pada Tabel 7. Tabel 7. Serapan Hara N, P dan K Tanaman Kelapa Sawit PERLAKUAN Serapan Hara g10 plphpokok N P K Standar P0 138.6 24.5 83.8 Pupuk Slow Release P1 95.6 13.8 66.1 P2 127.5 10.5 63.6 P3 116.8 10.5 73.2 P4 107.7 9.4 57.3 P5 117.1 14.6 73.9 Terak Baja T T0 115.9 13.4 68.7 T1 114.6 12.4 67.9 Serapan hara tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh faktor iklim seperti curah hujan, suhu, dan sinar matahari efektif. Oleh karena itu, besarnya serapan hara juga berbeda-beda pada setiap tempat. Serapan hara tanaman kelapa sawit di daerah yang memiliki keadaan iklim yang keras seperti musim kering yang panjang dan penyinaran matahari yang terbatas akan lebih rendah dibanding daerah yang tidak mengalami tekanan iklim. Rata-rata tertinggi serapan hara N, P dan K tanaman kelapa sawit percobaan selama satu tahun pengamatan terdapat pada perlakuan P0 pemupukan standar berturut-turut yaitu 138.6 gplphpokok, 24.5 gplphpokok dan 83.8 29 gplphpokok. Hal ini diduga disebabkan oleh penggunaan pupuk konvensional pada perlakuan standar yang cenderung lebih cepat terlarut sehingga lebih cepat diserap oleh tanaman kelapa sawit. Berbeda halnya dengan penggunaan pupuk slow release, dimana serapan hara N, P dan K cenderung lebih rendah, yang diduga karena sifat slow release yang terdapat pada pupuk tablet tersebut menyebabkan kelarutannya yang rendah, namun dapat menyediakan hara secara berkelanjutan continuous dalam waktu yang lebih lama. Pengaruh perlakuan terak baja juga tidak berbeda dengan pupuk slow release dalam hal serapan hara N, P dan K. Dari hasil percobaan yang tertera pada Tabel 7, dapat dilihat bahwa rata-rata serapan hara sedikit lebih tinggi pada perlakuan T0 tanpa terak baja dibanding dengan perlakuan T1 1.25 kg terak baja per pokoksemester walaupun perbedaan rata-rata serapan pada kedua perlakuan tersebut sangat kecil sekali. Hal ini disebabkan karena terak baja bukan merupakan sumber hara N dan K sedangkan di dalam terak baja masih terkandung P 2 O 5 tetapi dengan kadar yang sangat rendah yaitu sekitar 0.37 Tabel 5. Ng dan Tamboo 1967 menunjukkan bahwa serapan hara pada tanaman kelapa sawit dewasa sangat beragam terutama sekali bergantung pada potensi produksi dan faktor iklim. Dalam penelitian yang dilakukan di Malaysia, total serapan hara tanaman kelapa sawitpokoktahun yaitu 1.29 kg N, 0.18 kg P dan 1.79 kg K. Merujuk pada serapan hara tersebut di atas, rata-rata serapan hara hasil penelitian yang tertera pada Tabel 7 tergolong masih rendah.

4.3. Pengaruh Pupuk Slow Release dan Terak Baja Terhadap Pertumbuhan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Karakter Pertumbuhan Beberapa Varietas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pre Nursery Pada Beberapa Komposisi Media Tanam Tanah Gambut

1 56 86

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Pupuk Mutiara 15-15-15 dan Dolomit Pada Media Tanah Gambut Di Pembibitan Utama

0 47 83

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Plastik Polipropilena Terhadap Serangan Rayap Tanah dan Rayap Kayu Kering

0 38 90

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Respon Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Media Kombinasi Gambut Dan Tanah Salin Yang Diaplikasi Tembaga (Cu) Di Pembibitan Utama

0 42 79

Studi Karakteristik Ganoderma Boninense Pat. Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Lahan Gambut

9 86 83

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk Daun Gandasil D Pada Tanah Salin Yang Diameliorasi Dengan Pupuk Kandang

1 28 184

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery Terhadap Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk Posfat

6 92 114

Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan PT. Perkebunan Nusantara III

6 91 53