35 Uji fitokimia untuk ekstrak keripik dengan pelarut air, metanol, etanol, etilasetat
menghasilkan metabolit sekunder berupa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid , steroid dan glikosida. Akan tetapi untuk ekstrak keripik dengan pelarut heksan
menghasilkan uji negatif untuk senyawa saponin. Hasil uji fitokimia untuk ekstrak keripik dapat dilihat pada Tabel 7. Ekstrak keripik dengan pelarut etanol dan etilasetat memiliki
kandungan senyawa fenolik, triterpenoid dan glikosida yang tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil uji kapasitas antioksidan yang menyatakan bahwa ekstrak keripik dengan pelarut etanol dan
etilasetat menghasilkan jumlah kapasitas antioksidan yang paling tinggi.
Tabel 7. Hasil Fitokimia Ekstrak Keripik
Jenis Pengujian Hasil Pengujian
Air Metanol
Etanol 96 Etilasetat
Heksan Alkaloid
++ ++
+++ +
++ Saponin
++ +++
+++ +
- Tanin
+ ++++
+++ +
+ Fenolik
+ ++++
+++ ++++
++ Flavonoid
+ ++++
+ +++
+ Triterpenoid
+++ ++
++ ++++
++++ Steroid
+ +
+ +
+ Glikosida
+++ ++++
++++ ++++
+++ Keterangan: - = negatif; + = positif lemah; ++ = positif; +++ = positif kuat;
++++ = positif kuat sekali
J. HUBUNGAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL DAN
KADAR VITAMIN C SEBAGAI RADIKAL SCAVENGER PADA
UMBI BAWANG DAYAK SEGAR, SIMPLISIA DAN KERIPIK
Pengujian kapasitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH bekerja secara kompleks terhadap semua senyawa antioksidan yang terdapat pada umbi bawang dayak
segar, simplisia dan keripik, sedangkan pengujian total fenol hanya mengukur jumlah total fenolnya saja. Senyawa antioksidan tidak hanya terbatas pada golongan fenol saja, akan
tetapi masih banyak senyawa-senyawa lain yang dapat menjadi sumber antioksidan, seperti triterpenoid, betakaroten, tokoferol dan vitamin C.
Berdasarkan uji kapasitas antioksidan menggunakan metode DPPH, diperoleh bahwa ekstrak etilasetat umbi bawang dayak segar, ekstrak etanol simplisia, ekstrak etanol
keripik dan ekstrak etilasetat keripik memiliki nilai kapasitas antioksidan paling tinggi. Hal ini berarti komponen antioksidan yang terdapat pada ekstrak etilasetat umbi bawang dayak
segar, ekstrak etanol simplisia, ekstrak etanol keripik dan ekstrak etilasetat keripik memiliki nilai peredaman yang tinggi terhadap radikal DPPH serta memiliki kemampuan
mendonorkan atom hidrogen yang tinggi. Selain itu, diperoleh juga nilai total fenol untuk ekstrak umbi bawang dayak segar, simplisia dan keripik,untuk pelarut heksan, etilasetat,
etanol, metanol dan air. Berdasarkan nilai total fenolnya, ekstrak metanol umbi bawang dayak segar, ekstrak etanol simplisia dan ekstrak metanol keripik memiliki nilai total fenol
paling tinggi. Terdapat korelasi negatif antara jumlah kapasitas antioksidan ekstrak umbi bawang
dayak segar dan keripik terhadap jumlah nilai total fenolnya. Hal ini berarti senyawa
36 antioksidan pada ekstrak etilasetat umbi bawang dayak segar dan ekstrak etilasetat keripik
tidak hanya didukung oleh adanya senyawa fenol, akan tetapi ada senyawa antioksidan lain yang terekstrak pada pelarut etilasetat untuk umbi bawang dayak segar dan keripik. Senyawa
antioksidan tersebut adalah betakaroten, triterpenoid dan tokoferol, dimana senyawa-senyawa tersebut cenderung larut dalam pelarut nonpolar.
Menurut Javanmardi et al. 2003, aktivitas antioksidan dari suatu bahan tidak hanya terbatas pada senyawa fenol saja. Aktivitas antioksidan juga dapat berasal dari
metabolit-metabolit sekunder antioksidan lain, seperti karotenoid dan vitamin. Senyawa lain yang bersifat antioksidan pada umbi bawang dayak segar, simplisia dan keripik, adalah
vitamin C. Berdasarkan hasil pengukuran kadar vitamin C, umbi bawang dayak segar memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, sehingga mampu membantu proses peredaman
radikal bebas DPPH. Penurunan jumlah vitamin C pada simplisia dan keripik telah menurunkan kemampuanya untuk meredam radikal bebas sehingga nilai kapasitas
antioksidannya juga ikut menurun. Berdasarkan hasil uji kualitatif fitokimia, tingginya nilai kapasitas antioksidan ekstrak etilasetat umbi bawang dayak segar, ekstrak etanol simplisia,
ekstrak etanol keripik dan ekstrak etilasetat keripik didukung oleh keberadaan senyawa aktif seperti fenolik, triterpenoid dan glikosida yang sangat kuat.
37
V. SIMPULAN DAN SARAN