Sortasi dilakukan dan dengan cara mengayak sehingga menghasilkan beberapa kualitas, antara lain:
1. Kualitas A yaitu getah damar dalam bentuk bungkahan, dengan ukuran 2-4 cm, dengan warna kuning bening
2. Kualitas B yaitu getah damar dalam bentuk bungkahan, dengan ukuran 1-2 cm, dengan warna kuning bening
3. Kualitas C, yaitu getah damar ukuran 0,5-1 cm, warna kuning agak kotor dan tidak bening
4. Kualitas KKDE, yaitu getah damar yang merupakan sisa dari sortasi berupa damar kecil-kecil atau debu.
Pengepakan dilakukan dengan cara membungkus dengan karung goni atau plastik dengan berat bersih masing-masing 50 kg. Damar yang telah dibungkusdi
packing siap untuk dijual ke pasar lokal maupun ke pasar luar negeri.
5.4.6.5 Manajemen pengaturan hasilpemasaran
Damar mata kucing yakni damar yang warnanya jernih, mengkilap, dan bening seperti kaca. Karenanya damar jenis ini juga disebut damar kaca. Sebagai
komoditas, damar telah memiliki nilai ekonomis yang tinggi jauh sebelum zaman penjajahan Belanda berlangsung di Indonesia, mengingat manfaatnya yang begitu
besar. Pedagang-pedagang Cina dilaporkan telah mencari damar untuk diperdagangkan kembali. Damar banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
pembuatan vernish, lak, tinta, cat, korek api, plastik, campuran karet, kotak radio, lilin, bahan isolator, obat-obatan, dan bahan peledak de Foresta et al. 2000.
Jalur pemasaran getah damar di daerah Pesisir Krui dimulai dari petani Repong Damar yang baru menyadap getah damar, kemudian getah damar tersebut
dijual kepada pedagang penghadang tengkulak yang sudah menanti di daerah perbatasan antara desa dengan Repong Damar, kemudian tengkulak tersebut
menjual getah damar ke pedagang pengumpul yang berada di desa. Petani Repong Damar juga dapat menjual langsung kepada pedagang pengumpul yang berada di
desa. Dari pedagang pengumpul, getah damar kemudian dijual ke pedagang besar yang berada di Pasar Krui. Dari pedagang besar yang berada di Pasar Krui getah
damar tersebut dijual ke pengusaha-pengusaha besar yang ada di Bandar Lampung, Jakarta, dan pedagang kota-kota besar lainnya atau dijual ke eksportir Gambar 12.
Gambar 12. Jalur pemasaran damar dari Krui Petani penjual adalah orang yang mengumpulkan damar dari Repong
pengunduh dan menjualnya kepada pedagang. Petani pemilik Repong Damar dapat melakukan sendiri pengumpulan, pengangangkutan, dan penjualan damarnya
kepada pedagang pengumpul di desa atau lokasi-lokasi penghadangan. Petani pemilik dapat juga mengupah orang untuk mengambilmengumpulkan damar
danatau mengangkut damar yang dikumpulkannya dari Repong ke tempat pedagang pengumpul. Petani pemilik Repong dapat juga menyerahkan pekerjaan
pengumpulan, pengangkutan, dan penjualan damar kepada orang lain dengan perjanjian bagi hasil.
Pedagang pengumpul sebagian besar adalah penduduk desa setempat. Persaingan antara pedagang pengumpul untuk memperoleh damar dari petani
penjual tidak dapat dielakkan karena jumlah mereka relatif besar. Sejumlah pedagang pengumpul secara aktif mencari petani penjual damar dengan mendirikan
gubuk-gubuk pembelian damar di tempat-tempat perbatasan antara lokasi kebun- kebun damar dan desa. Ditempat ini pedagang pengumpul menghadang petani
damar yang baru kembali mengumpulkan damar dari kebun. Damar yang sudah dibeli dari petani di tempat penghadangan setiap hari diangkut ke tempat pedagang
pengumpul di desa. Pengangkutan damar dari tempat penghadangan ke warung gudangtempat penampungan damar di desa, pedagang pengumpul atau
Petani Repong Damar
Pedagang pengumpul di Desa
Pedagang penghadang Tengkulak
Eksportir Pedagang kota-kota
besar lainnya Pedagang di
Bandar Lampung Pedagang besar di
Pasar Krui Pedagang di
Jakarta
penghadang menggunakan jasa pengojek damar yang sudah berada di tempat tersebut.
Pedagang besar tidak hanya memiliki usaha membeli dan menjual damar saja akan tetapi juga komoditi lainnya seperti rotan, kopi, lada, cengkeh, pupuk dan
pestisida. Selain itu pedagang besar juga memiliki usaha bengkel kendaraan bermotor, toko klontongan dan toko bahan bangunan.
5.5 Aspek Ekonomi Pengelolaan Repong Damar