Manajemen pemanenan Manajemen pengelolaan Repong Damar

tumbuh liar, yaitu jenis pohon-pohon yang dianggap kurang bernilai ekonomi, diganti dengan tanaman keras yang dianggap petani bernilai ekonomi tinggi. Ada sejenis tanaman parasit yang biasa mengganggu pertumbuhan tanaman kebun. Parasit ini, biasa disebut bayit, melilit batang tanaman dan mengambil sari makanan dari tanaman yang dililitnya melalui akar. Bayit biasanya dihilangkan dengan memangkas bagian ujung bawah atau pangkalnya. Selain parasit, tanaman perkebunan juga terancam oleh penyakit parang yang menyerang batang, ranting dan daun tanaman. Penyakit ini menyerang tanaman damar muda, sekitar 5 tahunan, yang daunnya masih lebar. Parang dihilangkan dengan cara membuang daun yang terserang atau memotong keseluruhan ranting yang sudah terserang.

5.4.6.3 Manajemen pemanenan

Proses pengambilan getah damar mata kucing dilakukan dengan cara menyadap dari pohon sehingga diperoleh getah damar. Pohon damar biasanya mulai diambil getahnya saat mencapai usia 20 tahun. Pada usia demikian getah yang dihasilkan sebenarnya belum mencapai puncak produksi. Puncak itu dapat dicapai ketika pohon damar berusia sekitar 30 tahun. Untuk memperoleh getah damar batang pohon damar dilubangi permukaannya. Kegiatan ini disebut dengan memepat. Memepat batang damar dilakukan dengan alat kapak. Kedalaman ideal batang yang dilubangi adalah sekitar 4 cm dan luas permukaannya 5 cm. Pohon damar muda usia 20-25 tahun jumlah lubang yang dibuat secara horizontal adalah 23 dan bagi damar tua usia 30 tahun lebih berjumlah 45 lubang, sedangkan secara vertikal jarak antar lubang kira-kira satu hasta orang dewasa. Jumlah lubang secara vertikal dalam satu pohon adalah sekitar 11-15 buah. Dengan demikian pada setiap pohon damar rata-rata akan dilubangi antara 22-45 pepat jumlah lubang sadap. Jumlah pepat lebih mencerminkan baik atau tidaknya perawatan yang diberikan. Pohon yang kurang mendapat perawatan yang baik akan mengakibatkan pohon damar sakit, sehingga jumlah pepat yang dibuat menjadi tidak optimal, akibatnya produktivitas pohon akan turun. Bentuk pepat Gambar 6 lebih kurang segitiga dengan luas alas sekitar 5 cm dan dalamnya 4 cm. Bentuk segitiga dimaksudkan agar getah yang menetas akan tertampung di alasnya, dan menjaga agar lubang yang satu dengan yang lain tidak bertemu. Gambar 6. Pepat lubang getah damar Cara mengambil getah damar dari alas lubang dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak memperbesar lubang ke arah samping melainkan ke atas yaitu dengan membuat uring mengerok sebagian kulit dasar kayu damar pada ujung atas pepat Gambar 7. Gambar 7. Uring mengerok sebagian kulit dasar kayu damar pada ujung atas pepat Lubang yang baru harus dibiarkan selama 3 bulan. Jika sebelum 3 bulan getah damar sudah diambil maka pohon damar tidak akan mengeluarkan getah damar sama sekali atau hanya dalam jumlah yang sedikit. Getah damar yang diambil adalah getah damar yang sudah menggumpal. Alat-alat Gambar 8 yang dibutuhkan dalam menyadap getah damar antara lain: 1. Ambon, yaitu sabuk pengaman yang terbuat dari rotan yang dianyam. Tali tersebut diikat melingkar pada pohon damar yang diambil getahnya 2. Tembilung, adalah wadah yang digunakan untuk menempatkan getah damar yang baru diambil dari pohon atau bisa juga diganti dengan menggunakan ember atau alat penampung lainnya. Alat ini terbuat dari selendang atau pembungkus buah pinang yang berbentuk keranjang dengan ukuran tinggi 30 cm, diameter 25 cm. Cara penggunaannya digantungkan pada tangan kiri penyadap getah damar. 3. Kapak patil, adalah semacam kapak kecil untuk menyadap maupun untuk mengambil getah damar dari lubang tarik. 4. Babalang, adalah wadah yang digunakan untuk tempat mengumpulkan getah damar dari tembilung. Bentuknya bulat panjang seperti keranjang muatan 60-70 kg. Damar yang digunakan oleh para petani merupakan getah kering bercampur serpihan kayu atau ranting, tanah, dan getah tersebut disebut damar asalan. Gambar 8. Peralatan dalam menyadap damar a Ambon, b Kapak patil, c Ember, dan d Babalang Teknik memanjat dalam mengambil getah damar adalah dengan cara melilit ambon pada batang damar dan tubuh pengambil Gambar 9. Gambar 9. Cara petani damar melilit ambon pada batang damar Ambon ini berfungsi sebagai penyanggah berat badan orang yang naik pohon damar. Dengan demikian posisi tubuh si pengambil damar adalah berdiri, lubang pada batang damar digunakan sebagai tumpuan kedua kaki, tubuh disanggah ambon, tangan kanan memegang kapak untuk mengambil getah damar yang sudah mengkristal, dan tangan kiri memegang tembilung tempat getah damar yang baru diambil.

5.4.6.4 Pemilahan kualitas getah damar