Desa Sumberejo Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, menghasilkan pendapatan per kapita rata-rata setahun dari hutan rakyat adalah sebesar Rp. 840.000-
2.517.949,66kapitatahun. Faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita adalah jumlah anggota rumah tangga, luas lahan Repong Damar, dan sumber pendapatan
responden. Di Kecamatan Pesisir Tengah Krui masyarakat memiliki sumber pendapatan yang berbeda-beda. Sektor sawah merupakan sumber pendapatan yang
paling menentukan selain Repong Damar. Berdasarkan kriteria kesejahteraan menurut Sajogyo 1974 yang mengatakan
bahwa golongan miskin pedesaan diukur berdasarkan banyaknya pengeluaran perkapita per tahun yang setara dengan 240–320 kg beras, maka dengan harga beras
di lokasi penelitian sebesar Rp. 6.000kg, maka nilai ambang batas kemiskinan di lokasi penelitian adalah Rp. 1.920.000kapitatahun. Dapat disimpulkan bahwa
tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Penengahan berada jauh di atas garis kemiskinan dimana kebutuhan pangan dan non pangan sudah terpenuhi dan masih
disisakan untuk tabungan karena rata-rata pendapatan perkapita masyarakat sebesar Rp. 5.169.200orangtahun.
5.5.1.4 Kontribusi Repong Damar terhadap pendapatan total masyarakat
Kontribusi Repong Damar terhadap pendapatan total masyarakat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan rata-rata kontribusi
pendapatan dari Repong Damar disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Rata-rata kontribusi pendapatan dari Repong Damar di Desa Penengahan.
Jumlah tanggungan
orang Pendapatan
luar Repong
Damar lnu
Rptahun Pendapatan
usaha Repong
Damar Lu
Pendapatan total
Rptahun Pendapatan
per kapita Rptahun
Kontribusi Repong
Damar Rp
3 9.000.000 14.650.000
23.650.000 7.883.400
63 4
9.466.700 13.144.500 22.611.200
5.652.800 61
5 6.818.200 14.289.100
21.107.300 4.221.500
68 6
11.940.000 17.689.000 29.629.000
4.938.200 61
7 6.400.000 15.648.400
22.048.400 3.149.800
71 Jumlah
43.624.900 75.421.000 119.045.900 25.845.700 323 Rata-rata
8.725.000 15.084.200 23.809.200
5.169.200 65
Berdasarkan Tabel 19 tersebut rata-rata kontribusi Repong Damar terhadap pendapatan total masyarakat memberikan sumbangan antara 61 sampai 71 atau
rata-rata sebesar 65. Jianbo 2006 juga menyatakan bahwa pendapatan petani di Cina Utara dan Selatan dari agroforestri Paulownia dengan sistem tumpang sari
sebesar 64,29 lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa sistem tumpang sari. Menurut Pramono 2000, mengatakan bahwa di Desa Penengahan, Repong
Damar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Sebagian besar rumah tangga di desa ini sekitar 88 bergantung pada Repong Damar
.
Selain itu juga menurut Wijayanto 2001 menyebutkan bahwa Repong Damar memberikan
kontribusi yang besar terhadap pendapatan total rumah tanggatahun yaitu sebesar 52 yang mana nilai kontribusi terbesar diberikan oleh pendapatan yang diperoleh
dari getah damar, yaitu sebesar 65. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi Repong Damar pada pendapatan total responden cukup besar atau lebih besar
dibandingkan pendapatan di luar Repong Damar. Sehingga hasil dari Repong Damar tersebut sering diinvestasikan dalam bentuk tabungan yang bermanfaat untuk
membangun atau memperbaiki rumah, membeli ternak, membuat sarana ibadah, dan lain-lain.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Repong Damar memiliki kondisi vegetasi yang cukup baik, dengan indikator Indeks Nilai Penting jenis tanaman yang cukup tinggi terdapat pada pohon
penghasil buah dan getah. 2. Repong Damar memiliki status lahan sebagai lahan hak milik yang dimiliki oleh
satu keluarga. Sistem ketenagakerjaan dalam Repong Damar sebagian besar menggunakan tenaga kerja dari anggota keluarga dan tenaga upahan.
3. Repong Damar memberikan kontribusi pendapatan yang cukup besar bagi masyarakat 65.
6.2 Saran
1. Repong Damar sangat penting bagi masyarakat Desa Penengahan, sehingga perlu dilakukan kerjasama yang baik antara pemerintah Lampung Barat dengan petani
Repong Damar guna mempertahankan kelestariannya. 2. Pemerintah Lampung Barat dan lembaga pemerhati Repong Damar sebaiknya
sering melakukan penyuluhan mengenai pengelolaan Repong Damar dan menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan, mudah dijangkau dan dipahami
oleh petani Repong Damar. 3. Kelompok tani Repong Damar agar lebih beperan aktif dalam meningkatkan
kemandirian petani, dan mencari mitra pemasaran sehingga dapat menjamin hasil getah damar.