56
c. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan sseberapa jauh pengaruh
variable penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variansi variable dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variable independen secara individual. Terhadap variable
dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika signifikansi t0,05 maka Ha ditolak se baliknnya jika t0,05
maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable independen dan variable dependen
ghozali, 2011:98
E. Operasionalisasi Variable Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel prediktor, variabel pengaruh, kausa, variabel perlakuan, treatment, variabel risiko,
stimulus, dan juga dikenal sebagai variabel bebas dan variabel prediktor.Variabel ini yang menjelaskan atau mempengaruhi
variable lain. Dalam variable ini yang menjadi variable independen yaitu:
a. Konservatisme Akuntansi, diukur berdasarkan model Givoly dan Hayn 2000 yang digunakan pula oleh Wirama
57
2008 dan Ahmed et al. 2000. Berikut rumus penghitungan :
KNSV=
+� � �−� �
� �
x -1
Keterangan: KNSV = indeks konservatisme
L = laba bersih AKO = aliran kas operasi
b. Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem input, procces, output dan seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan stakeholders terutama dalam arti sempit
hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good
Corporate Gorvernance dimasukkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalaha-
kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat
di perebaiki dengan segera. Pengertian ini dikutip dari buku Good
Corporate Governance
pada badan
usaha manufaktur, perbankan dan jasa keuangan lainnya
2008:36.
58
Dalam penelitian ini Good Corporate Governance yang digunakan adalah Akuntabilitas accountability.
Akuntabilitas accountability berhubungan dengan adanya sistem yang mengendalikan hubungan antara unit-unit
pengawasan yang ada di perusahaan. Akuntabilitas dilaksanakan dengan adanya dewan komisaris dan direksi
independen, dan komite audit. Akuntabilitas diperlukan sebagai salah satu solusi
mengatasi Agency Problem yang timbul antara pemegang saham dan direksi serta pengendaliannya oleh komisaris.
Praktik-praktik yang diharapkan muncul dalam menerapkan akuntabilitas diantaranya pemberdayaan dewan komisaris
untuk melakukan monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap
manajemen guna
memberikan jaminan
perlindungan kepada pemegang saham dan pembatasan kekuasaan yang jelas di jajaran direksi.
1 Komisaris Independen Keberadaan Komisaris Independen dalam suatu
perusahaan bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan
keputusan khusunya
dalam rangka
perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak terkait. Susiana dan Herawati,2007.
59
Dalam penelitian ini komisaris diukur dengan menentukan persentase jumlah komisaris independen dalam
perusahaan rozania et al, 2013:3490
: �ℎ
� �ℎ
ℎ � �� � �� �
2 Komite Audit Komite audit bertugas untuk membantu komisaris
dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan dan peningkatan efektifitas internal dan eksternal audit.
Sebelumnya komite audit dihitung berdasarkan keberadaan komite audit pada suatu perusahaan namu seiring keputusan
BAPEPAM nomor SE-03PM2000 dan SE 07PM2004 yang menyatakan bahwa suatu perusahaan yang telah go
public wajib memiliki komite audit. Oleh karena itu pengukuran komite audit dalam penelitian ini menjadi
jumlah anggota komite audit Oktadella dan Zulaikha, 2011:15
2. Variable Dependen