46
BAB III Metodologi Penelitian
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara variabel independen yaitu konservatisme akuntansi, good corporate
governance, dengan variabel dependen yaitu kualitas laba. Objek dari penelitian ini adalah annual report dan laporan audit perusahaan Real
Estate dan property yang terdaftar di bursa efek Indonesia BEI periode 2010-2014
B. Penentuan Sample
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk pemilihan sample adalah metode purposive sampling dengan tekhnik berdasarkan
pertimbangan judgement sampling. Judgement sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang infonya diperoleh dengan
pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian indrianto dan Supomo, 2009:131.
Dengan metode tersebut maka sampel dipilih berdasarkan kesesuaian karakteristik sample dengan pemilihan sample yang
ditentukan. Sampel yang dipilih berdasarkan kriteria berikut ini: 1. Perusahaan Real Estate yang listing di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2014 2. Perusahaan Real Estate yang listing di BEI dengan mata uang
rupiah
47
3. Perusahaan Real Estate yang menyertakan laporan auditor independent bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit
pada periode 2010-2014 4. Perusahaan Real Estate yang memiliki data keuangan yang
berkaitan dengan variable penelitian secara lengkap. Perusahaan Real Estate yang list di BEI periode 2010-2014.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang mana sumber data penelitiannya
diperoleh peneliti secara tidak langsung dengan melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data Sekunder yang dipubliskan maupu tidak
indrianto dan supomi, 2009:147. Sedangkan metode pengumpulan data berupa metode dokumentsi yaitu penggunaan data yang berasal
dari sumber yang sudah ada. Data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu annual report dan laporan audit dari perusahaan manuaktur yang
terdaftar di BEI periode 2013-2015 yang diperoleh dari www.idx.co.id
. D.
Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini adalah tekhnik analisis kuantitatif yang artinya adalah metode yang lebih menekankan pada
48
aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan
kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol
– simbol angka yang berbeda
– beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol
– simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik
dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan
kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu.
Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif.
Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga
sering disebut “sampel” dalam penelitian kuantitatif.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program IBM Statistic Package for
Sciences SPSS versi 21.
49
1. Satistik Deskriptif Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata mean, Standar Deviasi standar deviation, maksimum dan minimum. Mean digunakan untuk
memperkirakan besar rata-rata populasi diperkirakan dalam sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata
dari sampel. Maksimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dari populasi. Sedangkan minimum digunakan untuk melihat nilai
minimum dari nilai populasi.hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan
memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian. 2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk model yang digunakan
dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan oleh peneliti
50
pada penelitian ini yaitu uji multikolonieritas, uji auto korelasi, uji heteroskidestitas, uji normalitas.
a. Multikolinieritas Menurut Ghozali 2005: 91 uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar satu atau semua variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas atau tidak terjadi multikolinear. Cara mendeteksi
terjadi atau tidaknya multikolonieritas adalah dengan melihat tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua
pengukuran ini menunjukkan menunjukkan setiap variable independen manakah yang dijelaskan oleh variable independen
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variable independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variable lainnya. Jika
nilai tolerance rendah yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karna VIF=1tolerance. Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤0,10 atau sama dengan nilai VIF≥10.
b. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi linear ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
51
sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karna observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi pada penelitian
ini digunakan pengujian autokorelasi tingkat 1 first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept
konstanta dalam model regresi dan tidak ada variable lag diantara variable independen Ghozali, 2011:11. Hipotesis
yang akan diuji adalah: H0: tidak ada autokorelasi r=0
HA: ada autokorelasi r=0
Table 3.1 Pengambilan keputusan autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan
Jika Tidak ada
autokorelasi positif Tolak
0ddl Tidak ada
autokorelasi positif No decision
dl≤d≤du Tidak ada
autokorelasi Negatif
Tolak 4-dud4
Tidak ada autokorelasi
Negatif No decision
4- du≤d≤4-dl
Tidak ada autokorelasi positif
atau Negatif Tidak ditolak
Dud4-du
Sumber: data sekunder yang diolah
52
c. Heteroskedastisitas Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji
apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
residualnya tetap antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas . homoskedastisitas adalah model regresi yang baik.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diilakukan dengan berbagai cara, pada penelitian ini
penguji menggunakan uji glejser. Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah
pengamatan mempengaruhi hasil ploting, semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterprestasikan hasil
grafik plot ghozali, 2011:139. Menurut Gujarati 2003 uji glejser mengusulkan untuk
meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi: |Ut|=α+βXt+vt
d. Uji normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengukur apakah
didalam model regresi variabel independen dan variabel
53
dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yeng baik adalah yang
memiliki disrtribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji Kolmogorov-smirnov. Suatu variabel
dikatakan normal jika nilai probabilitas tes two tailed berada diatas tingkat signifikan yaitu α= 5 maka data dapat
dikatakan terdistribusi secara normal. 3. Koefision Determinasi
Koefision determinasi R² bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menerapkan varian
variable dependen. Nilai koefision determinasi antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan varians variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variable dependen. Untuk mengetahui besar atau kecilnya
persentase pengaruh variable bebas X terhadap variable terikat Y dipergunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai
berikut: KD= Koefisien Determinasi
Dimana: KD= Koefisien Determinasi
R= Koefisen Korelasi Sumber: ghozali, 2011:97.
54
4. Uji Hipotesis Dalam pengolahan data, penelitian ini menggunakan model
regresi berganda. Persamaan regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variable dependen dengan menggunakan data
variable independen yang sudah diketahui besarnya. Adapun persamaan regresi berganda adalah:
ERC= a + b1KNSV+ b2KA+b3KI sumber:Sugiyono, 2010:277
Keterangan : ERC = Kualitas laba perusahaan i pada periode t
b1, b2, b3 = Koefisien regresi KNSV = Indeks konservatisme
KA = Komite Audit KI = Komisaris Independen
Uji hipotesis ini dilakukan melalui: a. Koefision Determinasi
Koefision determinasi R² bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menerapkan varian
variable dependen. Nilai koefision determinasi antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel
55
independen dalam menjelaskan varians variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variable dependen. Untuk
mengetahui besar atau kecilnya persentase pengaruh variable bebas X terhadap variable terikat Y dipergunakan koefisien
determinasi dengan rumus sebagai berikut: KD= Koefisien Determinasi
Dimana: KD= Koefisien Determinasi
R= Koefisen Korelasi Sumber: ghozali, 2011:97.
b. Uji statistic F Uji statistic f pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variable independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable
dependen. Jika nilai signifikannya F0,05 maka Ha diterima dan jika signifikansinya F0,05 maka Ha ditolak.
56
c. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan sseberapa jauh pengaruh
variable penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variansi variable dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variable independen secara individual. Terhadap variable
dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika signifikansi t0,05 maka Ha ditolak se baliknnya jika t0,05
maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable independen dan variable dependen
ghozali, 2011:98
E. Operasionalisasi Variable Penelitian